Tak Sekedar Lindungi Rumah, Genteng Juga Harus Aman bagi Penghuni

Rabu, 19 Agustus 2020 - 11:15 WIB
"Genteng aspal memiliki kelebihan bentuk yang lentur, sehingga sangat fleksibel untuk dipasang. Bahannya berkarakter kuat meskipun bentuknya lembaran, dan ?tidak mengandung metal berlebihan. Yang pasti, genteng ini dapat mengikuti segala desain atap," tutur Yoshi.

Dia menambahkan, genteng yang memiliki bentuk pipih ini cocok untuk segala posisi kemiringan atap yang berkisar 15 derajat hingga 90 derajat. Kalaupun lebih landai, genteng aspal akan dibuat khusus untuk menyesuaikan kemiringan atap.

Berat genteng ini pun lumayan berat karena per meter seginya bisa mencapai bobot 40 kg, dan itu sangat berbeda jauh dengan genteng keramik. Karena genteng keramik yang cenderung ringan maka tidak harus ditopang oleh struktur rangka yang kuat sehingga dapat menekan biaya produksi. Selain itu, genteng ini juga memiliki model dan warna yang sangat bervariatif, mudah diaplikasikan untuk berbagai model atap dan tahan lama.

"Dibandingkan dengan genteng keramik, genteng aspal lebih mahal. Per meter perseginya bisa mencapai Rp 100.000 hingga Rp150.000," ungkap Yoshi. (Baca juga: Swedia Tarik Diplomatnya dari Australia)

Selain genteng aspal, ada juga genteng keramik yang tidak kalah populer. Genteng jenis ini sudah lama menjadi primadona di kalangan masyarakat pulau Jawa, terlebih untuk rumah dengan desain modern. ?Genteng keramik dibuat dengan bahan baku tanah liat yang dicetak dan dipress, setelah itu dilakukan proses pembakaran di atas suhu 1.200 derajat celcius.

"Jika dibandingkan dengan bitumen, harga genteng keramik cenderung lebih murah, karena bahan bakunya masih banyak ditemukan di dalam negeri," ujar General Manager PT Satya Djaya Raya Kanmuri, John Chang.

Meskipun menjadi idola di kalangan masyarakat, genteng ini memiliki kekurangan. Salah satunya beban genteng yang sangat berat, per meter persegi keramik memiliki bobot mencapai 40 kg. Material rangka penyangga pun harus ditentukan dengan baik. Misalnya dengan menggunakan kayu.

"Kekurangannya, jika usia bangunan sudah tua, ada baiknya mengganti rangka atapnya. Karena semakin berat bobot atap rumah, maka rangka atap harus semakin kuat, kalau tidak akan berbahaya pada konstruksi bangunan," kata Jhon.

Jika Anda ingin menghadirkan suasana rumah lebih teduh, penggunan genteng dari bahan material tanah liat bisa diaplikasikan. Salah satu keunggulan genteng ini adalah harganya relatif lebih murah, bobotnya cukup ringan, dapat menyerap panas, dan tidak bising saat terkena hujan.

"Genteng tanah liat ada yang berbentuk plentong atau yang lebih dikenal dengan genteng kodok, dan genteng daun. Untuk pemasangannya sendiri, dilakukan dengan kemiringan 22,5 - 45 derajat kemiringan ini dibuat agar air hujan tidak dapat masuk melalui sambungan antargenteng. Jadi kalau terjadi kebocoran kemungkin pemasangan dan kemiringan atap kurang tepat," jelas arsitek Rizky Artando. (Lihat videonya: Imbas Covid-19, Sejumlah Pilot Kini Beralih Jadi Pedagang)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More