Tak Sekedar Lindungi Rumah, Genteng Juga Harus Aman bagi Penghuni

Rabu, 19 Agustus 2020 - 11:15 WIB
loading...
Tak Sekedar Lindungi Rumah, Genteng Juga Harus Aman bagi Penghuni
Foto/dok
A A A
JAKARTA - Selain berfungsi sebagai penutup bagian atas rumah serta memberi rasa aman dan kenyamanan bagi penghuni, genteng juga bisa menambah nilai estetika hunian. Saat memilih atap genteng, sebaiknya sesuaikan dengan desain rumah.

Pemilihan bahan konstruksi atap yang tepat juga memudahkan Anda untuk merawat atap dalam jangka waktu lama. Apalagi genteng pada atap langsung bersentuhan dengan kondisi alam seperti panas dan hujan. Jika salah memilih, maka genteng akan cepat rusak.

Apalagi, saat ini bahan material atap genteng banyak beredar dalam berbagai macam jenis dan harga. Hal ini pastinya membut Anda bingung untuk menentukan genteng seperti apa yang cocok untuk konstruksi atap Anda.

Arsitek sekaligus pendiri Indonesia Visual Art Archive, Yoshi Fajar Kersno Murti menuturkan, pemilihan genteng haruslah tepat. Sebab, salah dalam memilih berisiko terhadap kekuatan genteng itu sendiri. Permasalahan bocor dan tidak dapat menghantar suhu dengan baik bisa terjadi bila salah dalam memilih. (Baca: Edun Euy, Warga Bandung Ternyata gemar Beli Properti di Australia)

Selama ini, genteng yang terbuat dari tanah liat memang lebih populer. Genteng berbahan tanah liat itu dinilai lebih bisa menghalau panas dan membuat suasana dalam rumah terasa lebih sejuk.

"Ini memang terkait budaya juga. Material non keramik kurang populer di Jawa, karena secara kultur pabrikan genteng berbahan baku tanah ada di Jawa. Jadi, malah jadi aneh jika di Jawa orang pakai genteng keramik atau beton," ungkap pria lulusan Universitas Atma Jaya Yogyakarta itu.

Tak Sekedar Lindungi Rumah, Genteng Juga Harus Aman bagi Penghuni


Agar tidak salah dalam memilih genteng yang cocok dengan kebutuhan konstruksi atap Anda, sebaiknya kenali dahulu bahan material pembentuknya serta kekurangan dan kelebihan material genteng. "Harus tahu terlebih dahulu kekurangan dan kelebihan dari genteng yang akan dipilih. Ini berguna untuk mengetahui apakah genteng tersebut kuat digunakan pada model atap hunian kita," jelasnya.

Salah satu jenis genteng yang banyak ditawarkan di pasaran adalah genteng aspal. Genteng yang memiliki bahan dasar aspal serta bubuk kertas dan serat organic resin ini memiliki bentuk yang bermacam-macam, ada yang bergelombang, dan ada pula yang berbentuk datar. Genteng aspal (bitumen) juga sangat tahan banting saat berhadapan dengan cuaca. (Baca juga: Bangun Jalan Tol Terpanjang di Indonesia, Hutama Karya Pakai Produk Lokal)

"Genteng aspal memiliki kelebihan bentuk yang lentur, sehingga sangat fleksibel untuk dipasang. Bahannya berkarakter kuat meskipun bentuknya lembaran, dan ?tidak mengandung metal berlebihan. Yang pasti, genteng ini dapat mengikuti segala desain atap," tutur Yoshi.

Dia menambahkan, genteng yang memiliki bentuk pipih ini cocok untuk segala posisi kemiringan atap yang berkisar 15 derajat hingga 90 derajat. Kalaupun lebih landai, genteng aspal akan dibuat khusus untuk menyesuaikan kemiringan atap.

Berat genteng ini pun lumayan berat karena per meter seginya bisa mencapai bobot 40 kg, dan itu sangat berbeda jauh dengan genteng keramik. Karena genteng keramik yang cenderung ringan maka tidak harus ditopang oleh struktur rangka yang kuat sehingga dapat menekan biaya produksi. Selain itu, genteng ini juga memiliki model dan warna yang sangat bervariatif, mudah diaplikasikan untuk berbagai model atap dan tahan lama.

"Dibandingkan dengan genteng keramik, genteng aspal lebih mahal. Per meter perseginya bisa mencapai Rp 100.000 hingga Rp150.000," ungkap Yoshi. (Baca juga: Swedia Tarik Diplomatnya dari Australia)

Selain genteng aspal, ada juga genteng keramik yang tidak kalah populer. Genteng jenis ini sudah lama menjadi primadona di kalangan masyarakat pulau Jawa, terlebih untuk rumah dengan desain modern. ?Genteng keramik dibuat dengan bahan baku tanah liat yang dicetak dan dipress, setelah itu dilakukan proses pembakaran di atas suhu 1.200 derajat celcius.

"Jika dibandingkan dengan bitumen, harga genteng keramik cenderung lebih murah, karena bahan bakunya masih banyak ditemukan di dalam negeri," ujar General Manager PT Satya Djaya Raya Kanmuri, John Chang.

Meskipun menjadi idola di kalangan masyarakat, genteng ini memiliki kekurangan. Salah satunya beban genteng yang sangat berat, per meter persegi keramik memiliki bobot mencapai 40 kg. Material rangka penyangga pun harus ditentukan dengan baik. Misalnya dengan menggunakan kayu.

"Kekurangannya, jika usia bangunan sudah tua, ada baiknya mengganti rangka atapnya. Karena semakin berat bobot atap rumah, maka rangka atap harus semakin kuat, kalau tidak akan berbahaya pada konstruksi bangunan," kata Jhon.

Jika Anda ingin menghadirkan suasana rumah lebih teduh, penggunan genteng dari bahan material tanah liat bisa diaplikasikan. Salah satu keunggulan genteng ini adalah harganya relatif lebih murah, bobotnya cukup ringan, dapat menyerap panas, dan tidak bising saat terkena hujan.

"Genteng tanah liat ada yang berbentuk plentong atau yang lebih dikenal dengan genteng kodok, dan genteng daun. Untuk pemasangannya sendiri, dilakukan dengan kemiringan 22,5 - 45 derajat kemiringan ini dibuat agar air hujan tidak dapat masuk melalui sambungan antargenteng. Jadi kalau terjadi kebocoran kemungkin pemasangan dan kemiringan atap kurang tepat," jelas arsitek Rizky Artando. (Lihat videonya: Imbas Covid-19, Sejumlah Pilot Kini Beralih Jadi Pedagang)

Tidak hanya memiliki banyak kelebihan, genteng ini juga punya banyak kekurangan seperti rawan bocor dan berjamur, mudah berlumut, serta warnanya cepat pudar.

Memilih genteng untuk atap rumah adalah keputusan besar yang diambil satu kali untuk jangka waktu panjang. Karenanya, pastikan untuk memilih genteng yang tepat demi ketahanan, kesehatan, dan nilai estetika rumah lebih lama. Jadi, sudah tentukan genteng yang pas untuk hunian idaman Anda? Selamat mencoba. (Aprilia S Andyna)

Tips Memilih Genteng Tahan Bocor (versi arsitek Rizky Artando)

1. Pilih bahannya

Indonesia adalah negara tropis yang ditempa sinar matahari sepanjang tahun, diselingi hujan dengan intensitas tinggi. Hal ini berpengaruh pemilihan genteng, bahan metal cocok untuk diterapkan di dalamnya karena memiliki kemampuan menyalurkan panas yang paling tinggi, sementara bahan tanah liat bahan terbaik untuk menolak panas.

2. Tampilan juga menentukan

Hal lain yang patut dipertimbangkan ketika memilih genteng adalah faktor estetika. Ada genteng yang kuat, tahan panas, tapi tidak terlau baik secara estetika namun tentukan genteng yang sesuai dengan gaya rumah. Rumah modern tentu tidak sesuai menggunakan genting berwarna cerah. Sebaliknya, rumah bergaya tradisional pasti lebih cocok jika menggunakan genteng keramik yang natural.

3. Jangan lupakan harga.

Pilih jenis genteng sesuai dana tersedia. Harga per lembar satu genteng lain terkadang tak jauh berbeda. Namun jika dikalikan dengan luas total atap, hasilnya bisa jadi besar. Sebaiknya, sebelum membeli pastikan luas total atap.

4. Kepingan atau lembaran.

Genteng jenis kepingan sudah menjadi tren tersendiri dan yang banyak dicari dan disukai. Yang termasuk genteng ini adalah genteng beton, genteng keramik, dan genteng tradisional.

Sedangkan untuk genteng lembaran memiliki harga relatif murah, namun tampilan yang semakin menarik membuatnya mulai dilirik kalangan yang lebih mapan. Genteng jenis ini dibuat dari material asbes, seng, metal, dan bitumen. (Aprilia)
(ysw)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.4981 seconds (0.1#10.140)