Survei Ungkap Kondisi Keuangan Mayoritas Orang Amerika Memburuk
Kamis, 23 Mei 2024 - 23:28 WIB
JAKARTA - Hampir dua pertiga rumah tangga di Amerika Serikat (AS) mengatakan, situasi keuangan mereka memburuk pada tahun lalu, sementara satu dari lima menilai kemampuan mereka untuk memenuhi pembayaran menjadi “jauh lebih buruk,”. Semua itu menurut survei tahunan yang diterbitkan oleh Federal Reserve pada hari Selasa, kemarin.
Laporan Kesejahteraan Ekonomi Rumah Tangga AS tahun 2023, yang memfokuskan pada keuangan orang dewasa AS dan keluarga mereka, menunjukkan bahwa kesejahteraan finansial secara keseluruhan hampir tidak berubah dibandingkan tahun sebelumnya. Namun berada di bawah angka tertinggi yang tercatat pada tahun 2021.
“Meskipun laju inflasi moderat, banyak orang dewasa terus mengindikasikan bahwa harga yang lebih tinggi merupakan tantangan dalam mengelola keuangan mereka,” kata laporan tersebut.
Pada tahun 2023, inflasi AS turun menjadi 3,4% setelah mencapai 9,1% pada tahun sebelumnya akibat pandemi virus corona. Pada bulan lalu, inflasi tahunan mencapai 3,4%, menurut Indeks Harga Konsumen. Angka tersebut merupakan penurunan dari 3,5% pada bulan Maret, namun tetap di atas target The Fed sebesar 2%.
“Komite (Fed) berupaya mencapai target persentase dalam jangka panjang,” tambah laporan itu.
Menurut survei The Fed, 72% orang dewasa mengatakan bahwa mereka “setidaknya baik-baik saja secara finansial.” Angka tersebut mengalami sedikit perubahan dibandingkan 73% pada tahun 2022. Angka ini juga turun dari rekor tertinggi sebesar 78% pada tahun 2021, namun berada di atas angka terendah sebesar 62% yang tercatat pada tahun 2013.
Survei ini juga mengungkapkan adanya perbedaan besar di antara rumah tangga. Sekitar setengah dari mereka yang disurvei mampu menanggung biaya darurat sebesar USD2.000 setara Rp31,8 juta (Kurs Rp15.936 per USD), sementara 18% orang dewasa mengatakan biaya darurat terbesar yang mampu mereka tanggung hanya dengan menggunakan tabungan adalah di bawah USD100 (Rp1,59 juta).
Baca Juga
Laporan Kesejahteraan Ekonomi Rumah Tangga AS tahun 2023, yang memfokuskan pada keuangan orang dewasa AS dan keluarga mereka, menunjukkan bahwa kesejahteraan finansial secara keseluruhan hampir tidak berubah dibandingkan tahun sebelumnya. Namun berada di bawah angka tertinggi yang tercatat pada tahun 2021.
“Meskipun laju inflasi moderat, banyak orang dewasa terus mengindikasikan bahwa harga yang lebih tinggi merupakan tantangan dalam mengelola keuangan mereka,” kata laporan tersebut.
Pada tahun 2023, inflasi AS turun menjadi 3,4% setelah mencapai 9,1% pada tahun sebelumnya akibat pandemi virus corona. Pada bulan lalu, inflasi tahunan mencapai 3,4%, menurut Indeks Harga Konsumen. Angka tersebut merupakan penurunan dari 3,5% pada bulan Maret, namun tetap di atas target The Fed sebesar 2%.
“Komite (Fed) berupaya mencapai target persentase dalam jangka panjang,” tambah laporan itu.
Menurut survei The Fed, 72% orang dewasa mengatakan bahwa mereka “setidaknya baik-baik saja secara finansial.” Angka tersebut mengalami sedikit perubahan dibandingkan 73% pada tahun 2022. Angka ini juga turun dari rekor tertinggi sebesar 78% pada tahun 2021, namun berada di atas angka terendah sebesar 62% yang tercatat pada tahun 2013.
Survei ini juga mengungkapkan adanya perbedaan besar di antara rumah tangga. Sekitar setengah dari mereka yang disurvei mampu menanggung biaya darurat sebesar USD2.000 setara Rp31,8 juta (Kurs Rp15.936 per USD), sementara 18% orang dewasa mengatakan biaya darurat terbesar yang mampu mereka tanggung hanya dengan menggunakan tabungan adalah di bawah USD100 (Rp1,59 juta).
tulis komentar anda