Bidik Bank-bank Eropa di Rusia, Menkeu AS Ancam Bakal Perkuat Sanksi
Selasa, 28 Mei 2024 - 08:13 WIB
STRESA - Menteri Keuangan Amerika Serikat atau Menkeu AS , Janet Yellen mengatakan, bank- bank Eropa menghadapi risiko yang meningkat ketika terus beroperasi di Rusia . Ia juga menerangkan, AS sedang mempertimbangkan untuk memperkuat sanksi sekundernya terhadap bank-bank yang ditemukan membantu transaksi Rusia.
"Kami melihat potensi peningkatan sanksi yang lebih keras terhadap bank-bank yang melakukan bisnis di Rusia," kata Yellen seperti dilansir Reuters.
Namun Menkeu AS Yellen menolak, untuk memberikan rincian dan tidak mengidentifikasi bank mana yang akan menjadi sasaran sanksi tersebut.
Berbicara di sela-sela pertemuan para pemimpin keuangan G7 di Italia Utara, Yellen mengatakan, bahwa sanksi terkait dengan transaksi bank di Rusia hanya akan dikenakan "jika ada alasan untuk melakukannya, tetapi beroperasi di Rusia menciptakan banyak sekali risiko," tambahnya.
Ketika ditanya apakah dirinya ingin Raiffeisen Bank International Austria dan bank Italia UniCredit menarik diri dari Rusia, Yellen mengatakan: "Saya percaya atasan mereka telah menyarankan untuk sangat berhati-hati tentang apa yang mereka lakukan di sana."
Raiffeisen adalah pemberi pinjaman Eropa terbesar yang saat ini masih melakukan bisnis di Rusia, diikuti oleh UniCredit. Pemberi pinjaman besar Italia lainnya, Intesa Sanpaolo sedang bersiap membuang bisnisnya di Rusia.
Otoritas sanksi sekunder baru Presiden AS Joe Biden memberi Departemen Keuangan kekuatan untuk memutus bank-bank dari sistem keuangan AS, jika mereka ditemukan membantu pengelakan sanksi utama terhadap Rusia dan entitas lain atas perang Moskow di Ukraina.
"Kami melihat potensi peningkatan sanksi yang lebih keras terhadap bank-bank yang melakukan bisnis di Rusia," kata Yellen seperti dilansir Reuters.
Namun Menkeu AS Yellen menolak, untuk memberikan rincian dan tidak mengidentifikasi bank mana yang akan menjadi sasaran sanksi tersebut.
Berbicara di sela-sela pertemuan para pemimpin keuangan G7 di Italia Utara, Yellen mengatakan, bahwa sanksi terkait dengan transaksi bank di Rusia hanya akan dikenakan "jika ada alasan untuk melakukannya, tetapi beroperasi di Rusia menciptakan banyak sekali risiko," tambahnya.
Ketika ditanya apakah dirinya ingin Raiffeisen Bank International Austria dan bank Italia UniCredit menarik diri dari Rusia, Yellen mengatakan: "Saya percaya atasan mereka telah menyarankan untuk sangat berhati-hati tentang apa yang mereka lakukan di sana."
KELUAR dari RUSIA
Pembuat kebijakan Bank Sentral Eropa, Fabio Panetta secara jelas memberikan instruksi bahwa bank-bank Italia harus "keluar" dari Rusia karena tinggal di negara itu hanya akan membawa "masalah reputasi."Raiffeisen adalah pemberi pinjaman Eropa terbesar yang saat ini masih melakukan bisnis di Rusia, diikuti oleh UniCredit. Pemberi pinjaman besar Italia lainnya, Intesa Sanpaolo sedang bersiap membuang bisnisnya di Rusia.
Otoritas sanksi sekunder baru Presiden AS Joe Biden memberi Departemen Keuangan kekuatan untuk memutus bank-bank dari sistem keuangan AS, jika mereka ditemukan membantu pengelakan sanksi utama terhadap Rusia dan entitas lain atas perang Moskow di Ukraina.
tulis komentar anda