BTN Syariah Raih Indonesia Best Domestic Islamic Bank
Jum'at, 31 Mei 2024 - 11:45 WIB
Pada masa transisi sebagai BUS, BTN Syariah memperkuat pondasi bisnis dengan sejumlah strategi, khususnya dalam menurunkan kredit bermasalah, meningkatkan penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK), serta penyaluran kredit perumahan maupun kredit ke UMKM.
“Tahun 2023 merupakan tahun yang penting karena pada masa tersebut, BTN Syariah melakukan banyak inovasi dengan merilis produk pembiayaan baru seperti pembiayan multimanfaat refinancing atas aset, selain properti dengan mekanisme Musyarakah/syirkah dan Bai’i dan pembiayaan perumahan dengan cara penyediaan dana dalam rangka memindahkan hak guna/manfaat berdasarkan transaski sewa dengan opsi pemindahan kepemilikan atau selerti KPR rent to own,“ kata Hirwandi.
Pondasi tersebut, tambah Hirwandi, tidak hanya akan memperkuat bisnis BTN Syariah ke depan, tapi juga mendukung pemerintah dalam membangun perekonomian ekonomian syariah yang diproyeksikan BI dapat tumbuh sebesar 4,7-5,5% dan pertumbuhan pembiayaan perbankan syariah diproyeksikan berada pada kisaran 10-12% pada tahun 2024.
“Pada masa transformasi BTN Syariah sedang mengembangkan program keuangan syariah yang mendukung program ekonomi syariah yang masuk dalam program utama BI, seperti memperluas dan memperbesar porsi pembiayaan di luar KPR, diantaranya UMKM, dan program pasar keuangan syariah seperti penerbitan SUKUK Tapera perdana pada tahun 2023 lalu,” kata Hirwandi.
Dengan pencapaian sebagai Best Domestic Islamic Bank di Indonesia, Hirwandi berharap BTN Syariah terus menunjukkan kinerja terbaiknya dalam kemajuan ekonomi syariah di Indonesia sehingga berperan lebih besar dalam mendukung perekonomian nasional.
Sebagai informasi, BTN Syariah mencetak laba bersih senilai Rp164,1 miliar pada kuartal I-2024. Angka tersebut tumbuh 56,1 persen secara tahunan dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp105,1 miliar. Kenaikan laba bersih BTN Syariah ditopang oleh penyaluran pembiayaan yang meningkat 20% menjadi Rp39,1 triliun pada kuartal I 2024, dibandingkan dengan Rp32,6 triliun pada periode sama tahun lalu.
Sementara penghimpunan DPK BTN Syariah, yang mencapai 20,3% menjadi Rp42,9 triliun. BTN Syariah juga membukukan peningkatan aset sebesar 17,9% yoy menjadi Rp54,8 triliun pada kuartal I 2024, dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp46,5 triliun.
“Tahun 2023 merupakan tahun yang penting karena pada masa tersebut, BTN Syariah melakukan banyak inovasi dengan merilis produk pembiayaan baru seperti pembiayan multimanfaat refinancing atas aset, selain properti dengan mekanisme Musyarakah/syirkah dan Bai’i dan pembiayaan perumahan dengan cara penyediaan dana dalam rangka memindahkan hak guna/manfaat berdasarkan transaski sewa dengan opsi pemindahan kepemilikan atau selerti KPR rent to own,“ kata Hirwandi.
Pondasi tersebut, tambah Hirwandi, tidak hanya akan memperkuat bisnis BTN Syariah ke depan, tapi juga mendukung pemerintah dalam membangun perekonomian ekonomian syariah yang diproyeksikan BI dapat tumbuh sebesar 4,7-5,5% dan pertumbuhan pembiayaan perbankan syariah diproyeksikan berada pada kisaran 10-12% pada tahun 2024.
“Pada masa transformasi BTN Syariah sedang mengembangkan program keuangan syariah yang mendukung program ekonomi syariah yang masuk dalam program utama BI, seperti memperluas dan memperbesar porsi pembiayaan di luar KPR, diantaranya UMKM, dan program pasar keuangan syariah seperti penerbitan SUKUK Tapera perdana pada tahun 2023 lalu,” kata Hirwandi.
Dengan pencapaian sebagai Best Domestic Islamic Bank di Indonesia, Hirwandi berharap BTN Syariah terus menunjukkan kinerja terbaiknya dalam kemajuan ekonomi syariah di Indonesia sehingga berperan lebih besar dalam mendukung perekonomian nasional.
Sebagai informasi, BTN Syariah mencetak laba bersih senilai Rp164,1 miliar pada kuartal I-2024. Angka tersebut tumbuh 56,1 persen secara tahunan dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp105,1 miliar. Kenaikan laba bersih BTN Syariah ditopang oleh penyaluran pembiayaan yang meningkat 20% menjadi Rp39,1 triliun pada kuartal I 2024, dibandingkan dengan Rp32,6 triliun pada periode sama tahun lalu.
Sementara penghimpunan DPK BTN Syariah, yang mencapai 20,3% menjadi Rp42,9 triliun. BTN Syariah juga membukukan peningkatan aset sebesar 17,9% yoy menjadi Rp54,8 triliun pada kuartal I 2024, dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp46,5 triliun.
(akr)
tulis komentar anda