Pelopori ESG di Korsel, KBFG Terus Salurkan Kredit Hijau Lewat KB Bank
Rabu, 05 Juni 2024 - 10:22 WIB
KB Bank selalu berupaya mengimplementasikan prinsip ESG melalui penyaluran kredit hijau, terutama pada pada sektor energi terbarukan, produk ekoefisiensi, serta kendaraan listrik atau electric vehicle (EV). Perusahaan optimistis, bisnis kredit hijau memiliki potensi yang sangat menarik, serta telah sejalan dengan komitmen KB Bank dalam mendukung ekosistem bisnis yang berkelanjutan.
Sebelumnya, KB Bank telah memberikan fasilitas kredit sejumlah senilai 20 juta Dolar AS, atau lebih dari Rp309 miliar kepada PT Energi Makmur Buana (INVI), yang merupakan anak usaha dari PT Indika Energy. Fasilitas kredit tersebut bertujuan mendukung percepatan pertumbuhan ekosistem kendaraan listrik komersial nasional, di antaranya pengadaan Electric Bus untuk Trans Jakarta dan pembiayaan untuk pembangunan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU).
Pada tahun ini, KB Bank memiliki target untuk meningkatkan kontribusi kredit hijau dalam portofolio kreditnya. Fokusnya pada sektor-sektor yang mendukung transisi menuju ekonomi rendah karbon dan berkelanjutan, seperti sektor energi terbarukan, transportasi ramah lingkungan dan infrastruktur hijau.
Teranyar, KB Bank resmi menandatangani perjanjian kerja sama strategis untuk membangun ekosistem keuangan terkait pertanian tebu di Indonesia, dengan perusahaan produsen gula, PT Pabrik Gula Rajawali II (PG Rajawali II) dan perusahaan data analitik terkait pertanian dengan menggunakan teknologi satelit, PT Mata Langit Solusindo (MATA).
KB Bank berkomitmen untuk mendukung lebih dari 5.000 kebun tebu yang merupakan bagian dari Rajawali II, dengan menggunakan teknologi keuangan canggih KB. Sementara itu, MATA akan menyediakan solusi data yang memungkinkan pemantauan kondisi cuaca, kelembaban tanah, jumlah pupuk, dan kesehatan tebu dengan menggunakan teknologi satelit dengan perkiraan produksi yang akan diberikan tebu enam bulan sebelum panen.
Masuknya KBFG melalui KB Kookmin Bank sebagai pemegang saham KB Bank dinilai membawa perubahan positif dalam berbagai aspek bisnis. KB Bank berfokus pada isu-isu sosial tertentu yang relevan dengan masyarakat. Ke depannya, perusahaan akan mengadopsi Environmental and Social Risk Management yang telah diterapkan oleh KBFG.
“Kami melihat pembiayaan hijau sendiri mempunyai potensi yang besar di Indonesia. Pembiayaan hijau berpotensi meningkat sejalan dengan tumbuhnya perekonomian secara umum, maupun ekosistem ekonomi hijau secara khusus,” ujar Robby Mondong.
KB Bank berkomitmen untuk terus mendukung pembiayaan di sektor-sektor berkelanjutan sesuai dengan pedoman yang telah ditetapkan oleh KBFG. Upaya ini bertujuan untuk memastikan penerapan prinsip ESG dan komitmen KB Bank terhadap pembangunan berkelanjutan, tetap sejalan dengan nilai-nilai KBFG sebagai pelopor penerapan ESG di Korea Selatan.
Sebelumnya, KB Bank telah memberikan fasilitas kredit sejumlah senilai 20 juta Dolar AS, atau lebih dari Rp309 miliar kepada PT Energi Makmur Buana (INVI), yang merupakan anak usaha dari PT Indika Energy. Fasilitas kredit tersebut bertujuan mendukung percepatan pertumbuhan ekosistem kendaraan listrik komersial nasional, di antaranya pengadaan Electric Bus untuk Trans Jakarta dan pembiayaan untuk pembangunan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU).
Pada tahun ini, KB Bank memiliki target untuk meningkatkan kontribusi kredit hijau dalam portofolio kreditnya. Fokusnya pada sektor-sektor yang mendukung transisi menuju ekonomi rendah karbon dan berkelanjutan, seperti sektor energi terbarukan, transportasi ramah lingkungan dan infrastruktur hijau.
Teranyar, KB Bank resmi menandatangani perjanjian kerja sama strategis untuk membangun ekosistem keuangan terkait pertanian tebu di Indonesia, dengan perusahaan produsen gula, PT Pabrik Gula Rajawali II (PG Rajawali II) dan perusahaan data analitik terkait pertanian dengan menggunakan teknologi satelit, PT Mata Langit Solusindo (MATA).
KB Bank berkomitmen untuk mendukung lebih dari 5.000 kebun tebu yang merupakan bagian dari Rajawali II, dengan menggunakan teknologi keuangan canggih KB. Sementara itu, MATA akan menyediakan solusi data yang memungkinkan pemantauan kondisi cuaca, kelembaban tanah, jumlah pupuk, dan kesehatan tebu dengan menggunakan teknologi satelit dengan perkiraan produksi yang akan diberikan tebu enam bulan sebelum panen.
Masuknya KBFG melalui KB Kookmin Bank sebagai pemegang saham KB Bank dinilai membawa perubahan positif dalam berbagai aspek bisnis. KB Bank berfokus pada isu-isu sosial tertentu yang relevan dengan masyarakat. Ke depannya, perusahaan akan mengadopsi Environmental and Social Risk Management yang telah diterapkan oleh KBFG.
“Kami melihat pembiayaan hijau sendiri mempunyai potensi yang besar di Indonesia. Pembiayaan hijau berpotensi meningkat sejalan dengan tumbuhnya perekonomian secara umum, maupun ekosistem ekonomi hijau secara khusus,” ujar Robby Mondong.
KB Bank berkomitmen untuk terus mendukung pembiayaan di sektor-sektor berkelanjutan sesuai dengan pedoman yang telah ditetapkan oleh KBFG. Upaya ini bertujuan untuk memastikan penerapan prinsip ESG dan komitmen KB Bank terhadap pembangunan berkelanjutan, tetap sejalan dengan nilai-nilai KBFG sebagai pelopor penerapan ESG di Korea Selatan.
(skr)
tulis komentar anda