Bayar Utang Ukraina, AS Mendorong Ambil Bunga dari Aset Rusia Rp4.867 T yang Dibekukan
Rabu, 05 Juni 2024 - 21:42 WIB
Belakangan AS terus mendorong sekutu-sekutunya agar menyetujui pinjaman sebesar USD50 miliar kepada Kiev dalam waktu dekat.
Wakil sekretaris untuk keuangan internasional di Departemen Keuangan, Brent Neiman mengatakan, bahwa langkah yang diusulkan akan memberikan dorongan fiskal langsung ke Kiev, meskipun masih ada masalah teknis yang harus diselesaikan.
Pinjaman tersebut telah muncul sebagai opsi utama mengingat bahwa negara-negara G7 tetap berselisih mengenai penyitaan aset Rusia secara langsung.
AS awalnya mendorong penyitaan penuh aset dasar untuk mendanai pemerintah Ukraina. Namun belakangan rencana tersebut mulai bergeser ke arah hanya mengambil bunga di tengah adanya penolakan dari Prancis, Jerman, dan Bank Sentral Eropa.
Mereka khawatir bahwa langkah tersebut bisa berpengaruh terhadap euro, jika negara-negara seperti China mulai memulangkan cadangan devisa besar mereka sebagai tindakan pencegahan terhadap kemungkinan penyitaan di masa depan.
Rusia mengatakan setiap tindakan yang diambil terhadap asetnya, disamakan dengan pencurian dan akan melanggar hukum internasional. Moskow juga memperingatkan akan menanggapi dengan cara yang sama jika Barat masuk dengan ancaman untuk menyita aset Rusia.
Usulan terbaru Amerika Serikat (AS) adalah agar Washington dapat memberikan pinjaman sekaligus kepada Ukraina, yang akan dibayar kembali melalui aliran pendapatan dari aset-aset ini, kata seorang pejabat G7.
Wakil sekretaris untuk keuangan internasional di Departemen Keuangan, Brent Neiman mengatakan, bahwa langkah yang diusulkan akan memberikan dorongan fiskal langsung ke Kiev, meskipun masih ada masalah teknis yang harus diselesaikan.
Pinjaman tersebut telah muncul sebagai opsi utama mengingat bahwa negara-negara G7 tetap berselisih mengenai penyitaan aset Rusia secara langsung.
AS awalnya mendorong penyitaan penuh aset dasar untuk mendanai pemerintah Ukraina. Namun belakangan rencana tersebut mulai bergeser ke arah hanya mengambil bunga di tengah adanya penolakan dari Prancis, Jerman, dan Bank Sentral Eropa.
Mereka khawatir bahwa langkah tersebut bisa berpengaruh terhadap euro, jika negara-negara seperti China mulai memulangkan cadangan devisa besar mereka sebagai tindakan pencegahan terhadap kemungkinan penyitaan di masa depan.
Rusia mengatakan setiap tindakan yang diambil terhadap asetnya, disamakan dengan pencurian dan akan melanggar hukum internasional. Moskow juga memperingatkan akan menanggapi dengan cara yang sama jika Barat masuk dengan ancaman untuk menyita aset Rusia.
Usulan terbaru Amerika Serikat (AS) adalah agar Washington dapat memberikan pinjaman sekaligus kepada Ukraina, yang akan dibayar kembali melalui aliran pendapatan dari aset-aset ini, kata seorang pejabat G7.
(akr)
tulis komentar anda