Satu Persatu Masalah IKN Terbongkar, Begini Solusi Plt. Kepala Otorita
Senin, 10 Juni 2024 - 10:44 WIB
JAKARTA - Plt. Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) Basuki Hadimuljono meminta, DP atau uang muka dari para investor jika hendak masuk ke atau berinvestasi ke IKN . Basuki menjelaskan, hal itu bertujuan untuk memberikan kepastian akan suply material konstruksi.
Sebab saat ini jumlah material di IKN masih cukup terbatas, di tengah pembangunan proyek Pemerintah yang juga masif untuk Ibukota baru tersebut. Sebab menurutnya, para investor yang tengah mencari material untuk kebutuhan konstruksi di IKN nantinya akan diberikan akses menggunakan LKPP (Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah) untuk pengadaan material konstruksi .
"Dengan BPKP (Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan) kita minta izin untuk diberikan uang muka lebih besar 30% (untuk calon investor)," ujar Basuki saat ditemui di kantornya.
Lebih lanjut, Basuki menjelaskan, ketersediaan material konstruksi di IKN akan diprioritaskan kepada calon investor yang membayar uang muka lebih tinggi. Bahkan kalau ada investor yang berani melunasi transaksi investasi ke IKN, akan mendapatkan suply material yang lebih mudah.
"Karena pada saat yang bersamaan orang butuh material yang sama. Sehingga mereka kompetisi, cash and carry. Jadi kalau yang bayar cash ya tetap duluan, kalau yang bayarnya nanti, ada lebih tinggi. Itu saya kira itu supply and demand. Bukan karena apa-apa (material susah)," tutup Basuki.
Dihubungi secara terpisah, Presiden Direktur Pakuwon Jati Tbk (PWON), Alexander Stefanus Ridwan, salah satu investor IKN, mengakui ketersediaan material menjadi tantangan dalam mengembangkan proyek di Ibukota baru tersebut.
"Kadang memang ada kendala teknis saja, misalnya kita mau bangun ini, tapi ada pembangunan yang lain seperti proyek pemerintah kan juga sedang banyak di IKN," pungkas Ridwan.
Baca Juga
Sebab saat ini jumlah material di IKN masih cukup terbatas, di tengah pembangunan proyek Pemerintah yang juga masif untuk Ibukota baru tersebut. Sebab menurutnya, para investor yang tengah mencari material untuk kebutuhan konstruksi di IKN nantinya akan diberikan akses menggunakan LKPP (Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah) untuk pengadaan material konstruksi .
"Dengan BPKP (Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan) kita minta izin untuk diberikan uang muka lebih besar 30% (untuk calon investor)," ujar Basuki saat ditemui di kantornya.
Baca Juga
Lebih lanjut, Basuki menjelaskan, ketersediaan material konstruksi di IKN akan diprioritaskan kepada calon investor yang membayar uang muka lebih tinggi. Bahkan kalau ada investor yang berani melunasi transaksi investasi ke IKN, akan mendapatkan suply material yang lebih mudah.
"Karena pada saat yang bersamaan orang butuh material yang sama. Sehingga mereka kompetisi, cash and carry. Jadi kalau yang bayar cash ya tetap duluan, kalau yang bayarnya nanti, ada lebih tinggi. Itu saya kira itu supply and demand. Bukan karena apa-apa (material susah)," tutup Basuki.
Dihubungi secara terpisah, Presiden Direktur Pakuwon Jati Tbk (PWON), Alexander Stefanus Ridwan, salah satu investor IKN, mengakui ketersediaan material menjadi tantangan dalam mengembangkan proyek di Ibukota baru tersebut.
"Kadang memang ada kendala teknis saja, misalnya kita mau bangun ini, tapi ada pembangunan yang lain seperti proyek pemerintah kan juga sedang banyak di IKN," pungkas Ridwan.
(akr)
tulis komentar anda