Trader: Kebijakan FCA Bikin Investor Cemas Bakal Kehilangan Likuiditas
Kamis, 13 Juni 2024 - 09:33 WIB
"Kalau kita bicara secara teknis, kinerja perusahaan baik, fundamental oke dengan rutin membagikan dividen. Tapi karena hanya masalah taktis, kurangnya saham yang beredar di masyarakat itu dimasukkan ke FCA. Akibatnya apa? bukannya sahamnya semakin likuid, tapi semakin hilang likuiditas," bebernya.
Pada akhirnya Ia berharap kebijakan FCA ini lebih transparan, meski pada dasarnya Michael Yeoh setuju dengan call auction.
"Tapi jangan dilakukan full, call auction only is oke. Jadi harapan kita kebijakan FCA ini direvisi, bukan dibuang tapi diperbaiki. Jangan dilakukan full karena bisa bikin investor ritel panik dan regulasi harus jelas dalam melakukan suspend," ungkapnya.
Sebelumnya Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menegaskan metode call auction dapat membuat orderbook perdagangan menjadi tidak terlalu sensitif, terutama terhadap permintaan beli atau jual yang agresif, yang sejatinya untuk saham-saham yang masih dalam special monitoring.
“Dengan mekanisme perdagangan periodik call auction, order book menjadi tidak terlalu sensitif ya atas order-order agresif dengan jumlah yang besar. Jadi justru ini akan mengurangi volatility,” kata Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal , Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK, Inarno Djajadi, belum lama ini.
Bukan kosongan, bursa masih menyediakan Indicative Equilibrium Price (IEP), dan Indicative Equilibrium Volume (IEV) sebagai rujukan investor. Inarno menyebut IEP dan IEV didasarkan pada keseluruhan order yang ada di order book, dengan menghitung harga pada titik equilibrium.
“Jadi tidak hanya semata-mata melihat harga pada order dengan jumlah besar tersebut ya,” tegas Inarno.
Pada akhirnya Ia berharap kebijakan FCA ini lebih transparan, meski pada dasarnya Michael Yeoh setuju dengan call auction.
"Tapi jangan dilakukan full, call auction only is oke. Jadi harapan kita kebijakan FCA ini direvisi, bukan dibuang tapi diperbaiki. Jangan dilakukan full karena bisa bikin investor ritel panik dan regulasi harus jelas dalam melakukan suspend," ungkapnya.
Sebelumnya Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menegaskan metode call auction dapat membuat orderbook perdagangan menjadi tidak terlalu sensitif, terutama terhadap permintaan beli atau jual yang agresif, yang sejatinya untuk saham-saham yang masih dalam special monitoring.
“Dengan mekanisme perdagangan periodik call auction, order book menjadi tidak terlalu sensitif ya atas order-order agresif dengan jumlah yang besar. Jadi justru ini akan mengurangi volatility,” kata Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal , Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK, Inarno Djajadi, belum lama ini.
Bukan kosongan, bursa masih menyediakan Indicative Equilibrium Price (IEP), dan Indicative Equilibrium Volume (IEV) sebagai rujukan investor. Inarno menyebut IEP dan IEV didasarkan pada keseluruhan order yang ada di order book, dengan menghitung harga pada titik equilibrium.
“Jadi tidak hanya semata-mata melihat harga pada order dengan jumlah besar tersebut ya,” tegas Inarno.
(akr)
tulis komentar anda