3 Alasan Malaysia Ingin Gabung BRICS, Apa Saja?

Rabu, 19 Juni 2024 - 11:32 WIB
Negeri Jiran Malaysia memiliki sejumlah alasan kuat untuk bergabung dengan BRICS. FOTO/Ilustrasi
JAKARTA - Malaysia dikabarkan bersiap untuk bergabung dengan organisasi antarpemerintah BRICS yang dimotori Rusia, China, India, Brasil dan Afrika Selatan. Kabar ini mencuat setelah wawancara Perdana Menteri Anwar Ibrahim dengan media China Guancha beberapa waktu lalu.

Sebagai informasi, BRICS yang awalnya beranggotakan Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan di awal tahun 2024 resmi menerima anggota baru yakni Mesir, Uni Emirat Arab, Iran dan Ethiopia.Dianggap sebagai tandingan ekonomi Barat, BRICS terus berkembang dan memperluas pengaruhnya di dunia.





Belakangan, sejumlah negara di dunia disebut-sebut tengah mengantre untuk bergabung dengan organisasi tersebut. Termasuk sejumlah negara di Asia Tenggara, yakni Vietnam dan Thailand. Terbaru, muncul pula nama tetangga Indonesia, yaitu Malaysia. Lalu, apa kemungkinan alasan Malaysia ingin bergabung dengan BRICS? Berikut ini ulasannya.

Alasan Malaysia Gabung BRICS

1. Kepentingan Strategis Posisi Selat Malaka

Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim melihat adanya harapan dengan menjadi bagian BRICS. Mengutip SouthChinaMorningPost, Rabu (19/6/2024), salah satunya berhubungan dengan posisi Selat Malaka. Potensi keanggotaan Malaysia di BRICS akan bermanfaat dalam kepentingan strategis negara. Hal ini mengingat posisi Selat Malaka sebagai jalur pelayaran penting yang menghubungkan Samudera Pasifik dan Samudera Hindia.

2. Komitmen Terhadap Global South

Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim menyebut bahwa negara berkomitmen terhadap ‘Global South’. Istilah tersebut mengacu pada negara-negara di dunia yang sering disebut sebagai negara berkembang, kurang berkembang hingga terbelakang.

Lebih jauh, pihaknya mengatakan bahwa BRICS memberikan secercah harapan terhadap checks and balances di dunia. Alhasil, negara-negara di dunia bisa melawan dominasi Barat karena faktanya mereka (Barat) bukan lagi kekuatan kolonial dan negara-negara merdeka seharusnya bebas berekspresi.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More