Hadirkan Produk Susu Berkualitas dan Mudah Dijangkau Lewat Pengembangan Peternak Lokal
Kamis, 20 Juni 2024 - 12:36 WIB
“Sarihusada tidak hanya berfokus pada pengembangan kemampuan peternak dalam memproduksi susu, namun juga dalam hal pengelolaan kotoran ternak sapi yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi terbarukan yaitu biogas. Kotoran sapi difermentasi melalui reaksi kimia anaerob,untuk menghasilkan metana yang dimanfaatkan keluarga peternak sebagai sumber energi untuk kebutuhan domestik," ujar Ratih.
"Sepanjang tahun 2022-2023 telah dihasilkan sebanyak 100 unit biodigester yang dimanfaatkan keluarga peternak. Kami berharap berbagai program yang di peningkatan kapasitas dari berbagai aspek ini dapat membuat para peternak menjadi lebih mandiri, sehingga produktivitasnya juga dapat meningkat,” ujar Ratih.
Program yang juga bertujuan menciptakan dampak positif ke lingkungan, terutama dalam hal memitigasi perubahan iklim ini dikembangkan bersama Yayasan Rumah Energi (YRE) dan tengah diimplementasikan di 3 (tiga) kabupaten di DIY dan Provinsi Jawa Tengah. YRE sendiri merupakan organisasi nirlaba yang telah memiliki pengalaman belasan tahun dalam pengembangan sumber energi terbarukan di Indonesia, dan kini bersama Sarihusada turut memfasilitasi peternak dan koperasi untuk mengembangkan program biogas.
“Selain memberikan pelatihan, kita pun menawarkan berbagai skema pembiayaan dan pembangunan biogas bagi peternak dan koperasi susu lokal, baik melalui arisan maupun kredit biogas. Hal ini diharapkan dapat membantu mengurangi resiko pencemaran tanah dan badan air, serta pelepasan gas metana ke atmosfer akibat tidak terkelolanya kotoran yang dihasilkan dalam konteks budidaya sapi perah; serta membantu peternak untuk mencapai kemandirian pangan dan energi”, tambah Direktur Eksekutif YRE, Sumanda Tondang.
Melalui program pengembangan peternak dan koperasi susu lokal ini, terdapat 24 pengurus dari 3 (tiga) koperasi yang telah difasilitasi dalam Training of Trainer dan 480 peternak yang dilatih dan didampingi untuk menerapkan praktek pertanian yang baik dan pengelolaan susu segar.
Salah satu Peternak Dampingan Sarihusada, Daryono menjelaskan, tantangan dalam melakukan ternak sapi sangatlah beragam, dari upaya untuk menjaga kesehatan ternak, menjaga produktivitasnya hingga pengelolaan kotoran yang ada.
"Sebagai seorang peternak, saya sangat merasakan manfaat yang diberikan dalam program pemberdayaan yang dilakukan. Menurut saya, program pemberdayaan yang difasilitasi Sarihusada banyak membantu saya untuk lebih produktif, baik dari sisi pengetahuan dan fasilitas untuk menghasilkan susu yang berkualitas untuk masyarakat Indonesia,” ujarnya.
"Sepanjang tahun 2022-2023 telah dihasilkan sebanyak 100 unit biodigester yang dimanfaatkan keluarga peternak. Kami berharap berbagai program yang di peningkatan kapasitas dari berbagai aspek ini dapat membuat para peternak menjadi lebih mandiri, sehingga produktivitasnya juga dapat meningkat,” ujar Ratih.
Program yang juga bertujuan menciptakan dampak positif ke lingkungan, terutama dalam hal memitigasi perubahan iklim ini dikembangkan bersama Yayasan Rumah Energi (YRE) dan tengah diimplementasikan di 3 (tiga) kabupaten di DIY dan Provinsi Jawa Tengah. YRE sendiri merupakan organisasi nirlaba yang telah memiliki pengalaman belasan tahun dalam pengembangan sumber energi terbarukan di Indonesia, dan kini bersama Sarihusada turut memfasilitasi peternak dan koperasi untuk mengembangkan program biogas.
“Selain memberikan pelatihan, kita pun menawarkan berbagai skema pembiayaan dan pembangunan biogas bagi peternak dan koperasi susu lokal, baik melalui arisan maupun kredit biogas. Hal ini diharapkan dapat membantu mengurangi resiko pencemaran tanah dan badan air, serta pelepasan gas metana ke atmosfer akibat tidak terkelolanya kotoran yang dihasilkan dalam konteks budidaya sapi perah; serta membantu peternak untuk mencapai kemandirian pangan dan energi”, tambah Direktur Eksekutif YRE, Sumanda Tondang.
Melalui program pengembangan peternak dan koperasi susu lokal ini, terdapat 24 pengurus dari 3 (tiga) koperasi yang telah difasilitasi dalam Training of Trainer dan 480 peternak yang dilatih dan didampingi untuk menerapkan praktek pertanian yang baik dan pengelolaan susu segar.
Salah satu Peternak Dampingan Sarihusada, Daryono menjelaskan, tantangan dalam melakukan ternak sapi sangatlah beragam, dari upaya untuk menjaga kesehatan ternak, menjaga produktivitasnya hingga pengelolaan kotoran yang ada.
"Sebagai seorang peternak, saya sangat merasakan manfaat yang diberikan dalam program pemberdayaan yang dilakukan. Menurut saya, program pemberdayaan yang difasilitasi Sarihusada banyak membantu saya untuk lebih produktif, baik dari sisi pengetahuan dan fasilitas untuk menghasilkan susu yang berkualitas untuk masyarakat Indonesia,” ujarnya.
(akr)
tulis komentar anda