China Balas Eropa dengan Babi, Spanyol Siap-siap Kelimpungan
Jum'at, 21 Juni 2024 - 14:27 WIB
Sementara itu sektor industri daging babi Spanyol telah menunjukkan cukup tangguh, namun tidak memiliki kepentingan strategis yang lebih besar dari industri mobilnya – terbesar kedua di Eropa di belakang Jerman –.
"Kondisi ini berarti Spanyol tidak mungkin mencoba atau mendorong Uni Eropa untuk mempertimbangkan kembali seputar langkah-langkahnya terhadap EV China, meskipun ada ancaman tarif daging babi," kata Miguel Otero, seorang analis senior di Elcano Royal Institute di Madrid.
Pembuat mobil Eropa ditantang oleh masuknya EV berbiaya rendah dari China. Komisi Eropa memperkirakan pangsa pasar UE telah meningkat menjadi 8% dari di bawah 1% pada 2019 dan harga yang dipatok biasanya 20% di bawah model buatan UE.
Di sisi lain Spanyol belum menyatakan posisinya pada tarif EV. Kementerian Ekonomi menolak berkomentar seperti dikutip dari Reuters.
Mobil dan suku cadang mobil menyumbang 18% dari total ekspor Spanyol dan 10% dari produk domestik bruto pada tahun 2023, menurut Institut Perdagangan Luar Negeri Spanyol (ICEX). Industri ini bernilai sekitar 40 miliar euro, menurut Asosiasi Pembuat Mobil Spanyol.
Seperti diketahui Uni Eropa pada 12 Juni memberlakukan bea tambahan pada EV China untuk memerangi apa yang dikatakannya sebagai subsidi berlebihan dan untuk melindungi industri senilai lebih dari 1 triliun euro, menurut McKinsey & Company.
Industri daging babi Spanyol, sejauh ini mampu bertahan dari larangan impor oleh Rusia karena kekhawatiran flu babi pada tahun 2009 dan 2013 dan setelah sanksi Uni Eropa diberlakukan pada tahun 2014 terhadap Rusia karena aneksasi Krimea.
Rusia merupakan pelanggan terbesar Spanyol di luar Uni Eropa pada 2012, dengan mengimpor 153 juta euro daging babi beku sebelum turun menjadi hanya 180.000 euro pada 2014.
Direktur asosiasi produsen daging babi Spanyol Interporc., Alberto Herranz mengutarakan, sektor ini bersiap mencari pasar lain, seperti yang terjadi dengan Rusia sebelumnya.
"Kondisi ini berarti Spanyol tidak mungkin mencoba atau mendorong Uni Eropa untuk mempertimbangkan kembali seputar langkah-langkahnya terhadap EV China, meskipun ada ancaman tarif daging babi," kata Miguel Otero, seorang analis senior di Elcano Royal Institute di Madrid.
Pembuat mobil Eropa ditantang oleh masuknya EV berbiaya rendah dari China. Komisi Eropa memperkirakan pangsa pasar UE telah meningkat menjadi 8% dari di bawah 1% pada 2019 dan harga yang dipatok biasanya 20% di bawah model buatan UE.
Korbankan Daging Babi
"Jika trade-off adalah Anda tidak akan mengekspor daging babi ke China, tetapi Anda bisa menjaga industri mobil atau Anda memperluasnya, Anda bakal mengorbankan daging babi," kata Otero.Di sisi lain Spanyol belum menyatakan posisinya pada tarif EV. Kementerian Ekonomi menolak berkomentar seperti dikutip dari Reuters.
Mobil dan suku cadang mobil menyumbang 18% dari total ekspor Spanyol dan 10% dari produk domestik bruto pada tahun 2023, menurut Institut Perdagangan Luar Negeri Spanyol (ICEX). Industri ini bernilai sekitar 40 miliar euro, menurut Asosiasi Pembuat Mobil Spanyol.
Seperti diketahui Uni Eropa pada 12 Juni memberlakukan bea tambahan pada EV China untuk memerangi apa yang dikatakannya sebagai subsidi berlebihan dan untuk melindungi industri senilai lebih dari 1 triliun euro, menurut McKinsey & Company.
Industri daging babi Spanyol, sejauh ini mampu bertahan dari larangan impor oleh Rusia karena kekhawatiran flu babi pada tahun 2009 dan 2013 dan setelah sanksi Uni Eropa diberlakukan pada tahun 2014 terhadap Rusia karena aneksasi Krimea.
Rusia merupakan pelanggan terbesar Spanyol di luar Uni Eropa pada 2012, dengan mengimpor 153 juta euro daging babi beku sebelum turun menjadi hanya 180.000 euro pada 2014.
Direktur asosiasi produsen daging babi Spanyol Interporc., Alberto Herranz mengutarakan, sektor ini bersiap mencari pasar lain, seperti yang terjadi dengan Rusia sebelumnya.
Lihat Juga :
tulis komentar anda