China Tabuh Genderang Perang dengan Uni Eropa, Ini Persoalannya
Sabtu, 22 Juni 2024 - 09:50 WIB
Menurut Reuters, pernyataan kementerian perdagangan China ini diterbitkan sekitar satu jam sebelum kedatangan Menteri Ekonomi Jerman Robert Habeck di Beijing. Lawatan Habeck selama tiga hari ke China adalah yang pertama kali dilakukan oleh seorang pejabat senior Uni Eropa sejak Brussels mengusulkan bea masuk yang dapat merugikan bisnis-bisnis Jerman.
Pada sebuah resepsi di kedutaan besar Jerman di Beijing, Habeck menyatakan ketidakpuasannya terhadap strategi China dan Berlin dengan menggambarkannya sebagai strategi yang terlalu berjangka pendek dan tidak selaras dengan strategi China negara-negara Uni Eropa lainnya.
Sementara, para produsen mobil China mendesak Beijing untuk menaikkan tarif pada mobil-mobil bertenaga bensin dengan mesin-mesin yang lebih besar yang diimpor dari Eropa. Statistik resmi menunjukkan bahwa ekspor mobil Uni Eropa ke China bernilai €19,4 miliar atau USD20,8 miliar pada 2023, sementara blok tersebut membeli kendaraan listrik senilai €9,7 miliar dari China.
Para pakar industri memperingatkan Produsen mobil Jerman akan menjadi yang paling terpapar pada setiap langkah balasan dari Beijing mengingat pasar China adalah pasar utama untuk ekspor mobil negara tersebut. Langkah Uni Eropa tersebut dilakukan setelah AS menaikkan tarif empat kali lipat untuk mobil listrik China menjadi lebih dari 100% awal bulan ini, yang berdampak pada impor barang China senilai USD18 miliar. Beijing telah memperingatkan bahwa tindakan tersebut melanggar prinsip-prinsip persaingan yang adil dan membahayakan stabilitas perdagangan global.
Pada sebuah resepsi di kedutaan besar Jerman di Beijing, Habeck menyatakan ketidakpuasannya terhadap strategi China dan Berlin dengan menggambarkannya sebagai strategi yang terlalu berjangka pendek dan tidak selaras dengan strategi China negara-negara Uni Eropa lainnya.
Sementara, para produsen mobil China mendesak Beijing untuk menaikkan tarif pada mobil-mobil bertenaga bensin dengan mesin-mesin yang lebih besar yang diimpor dari Eropa. Statistik resmi menunjukkan bahwa ekspor mobil Uni Eropa ke China bernilai €19,4 miliar atau USD20,8 miliar pada 2023, sementara blok tersebut membeli kendaraan listrik senilai €9,7 miliar dari China.
Para pakar industri memperingatkan Produsen mobil Jerman akan menjadi yang paling terpapar pada setiap langkah balasan dari Beijing mengingat pasar China adalah pasar utama untuk ekspor mobil negara tersebut. Langkah Uni Eropa tersebut dilakukan setelah AS menaikkan tarif empat kali lipat untuk mobil listrik China menjadi lebih dari 100% awal bulan ini, yang berdampak pada impor barang China senilai USD18 miliar. Beijing telah memperingatkan bahwa tindakan tersebut melanggar prinsip-prinsip persaingan yang adil dan membahayakan stabilitas perdagangan global.
(nng)
tulis komentar anda