Produsen Alat Berat Asal China: Pesanan 2.000 Ekskavator Tanda Kemajuan Pertanian RI
Jum'at, 28 Juni 2024 - 07:55 WIB
JAKARTA - SANY Group, perusahaan multinasional asal China yang fokus pada produksi alat berat , dan berkantor pusat di Changsha, Provinsi Hunan, menandatangani pesanan 2.000 ekskavator dengan perusahaan asal Indonesia, Jhonlin Group.
Dirilis Sanyglobal.com pada Jumat (28/6/2024) SANY Group menyebut, bahwa MoU ditandatangani langsung oleh pemilik Jhonlin Group Andi Syamsuddin Arsyad atau akrab disapa Haji Isam, didampingi Timothy Savitri selaku partner dari Jhonlin Group, di Shanghai, China, Rabu (26/6).
"Ini kerja sama yang saling menguntungkan. Pesanan yang luar biasa ini cerminan dan tanda kemajuan, sekaligus kebangkitan pertanian di Indonesia," kata Chairman of Sany Heavy Machinery Limited, Chen Jia Yuan.
Nilai pemesanan 2.000 unit ekskavator SANY SY215C-9 berbobot 21,5 ton ini diperkirakan mencapai Rp4 triliun, dengan kisaran harga Rp1,7 - 2,3 miliar per unitnya. Baca Juga: Alat Berat: Definisi, Jenis dan Fungsi
Menurut informasi yang kami terima, pemesanan ini dilakukan Jhonlin Group dalam rangka menunaikan tugas negara, menggarap proyek food estate seluas 100 ribu hektare di Papua.
Jumlah pemesanan ekskavator ini menjadi yang terbesar di dunia. Ribuan ekskavator itu nantinya akan digunakan dalam proyek-proyek pertanian di Indonesia. Ini sejalan dengan komitmen Jhonlin Group yang akan terus mengembangkan dan mendukung kemajuan pertanian di Tanah Air.
Jhonlin Group adalah perusahaan induk dari unit bisnis yang bergerak di sejumlah bidang, seperti pertambangan, jasa pelabuhan, jasa transportasi laut dan udara, bongkar muat laut lepas, pertanian/agrobisnis, kesehatan, jasa keamanan, infrastruktur, serta manufaktur.
Jhonlin Group dikenal sebagai salah satu perusahaan yang memiliki kepedulian sosial pada lingkungan sekitar, turut berkontribusi dalam membangun fasilitas umum, seperti masjid, sekolah, rumah sakit hingga memberangkatkan ratusan masyarakat sekitar pergi umrah.
Adapun SANY Group adalah pemimpin global dalam pengembangan dan manufaktur berkualitas tinggi, konstruksi industri terkemuka dan peralatan tambang, mesin pelabuhan dan pengeboran minyak, dan sistem energi angin yang terbarukan.
Dirilis Sanyglobal.com pada Jumat (28/6/2024) SANY Group menyebut, bahwa MoU ditandatangani langsung oleh pemilik Jhonlin Group Andi Syamsuddin Arsyad atau akrab disapa Haji Isam, didampingi Timothy Savitri selaku partner dari Jhonlin Group, di Shanghai, China, Rabu (26/6).
"Ini kerja sama yang saling menguntungkan. Pesanan yang luar biasa ini cerminan dan tanda kemajuan, sekaligus kebangkitan pertanian di Indonesia," kata Chairman of Sany Heavy Machinery Limited, Chen Jia Yuan.
Nilai pemesanan 2.000 unit ekskavator SANY SY215C-9 berbobot 21,5 ton ini diperkirakan mencapai Rp4 triliun, dengan kisaran harga Rp1,7 - 2,3 miliar per unitnya. Baca Juga: Alat Berat: Definisi, Jenis dan Fungsi
Menurut informasi yang kami terima, pemesanan ini dilakukan Jhonlin Group dalam rangka menunaikan tugas negara, menggarap proyek food estate seluas 100 ribu hektare di Papua.
Jumlah pemesanan ekskavator ini menjadi yang terbesar di dunia. Ribuan ekskavator itu nantinya akan digunakan dalam proyek-proyek pertanian di Indonesia. Ini sejalan dengan komitmen Jhonlin Group yang akan terus mengembangkan dan mendukung kemajuan pertanian di Tanah Air.
Jhonlin Group adalah perusahaan induk dari unit bisnis yang bergerak di sejumlah bidang, seperti pertambangan, jasa pelabuhan, jasa transportasi laut dan udara, bongkar muat laut lepas, pertanian/agrobisnis, kesehatan, jasa keamanan, infrastruktur, serta manufaktur.
Jhonlin Group dikenal sebagai salah satu perusahaan yang memiliki kepedulian sosial pada lingkungan sekitar, turut berkontribusi dalam membangun fasilitas umum, seperti masjid, sekolah, rumah sakit hingga memberangkatkan ratusan masyarakat sekitar pergi umrah.
Adapun SANY Group adalah pemimpin global dalam pengembangan dan manufaktur berkualitas tinggi, konstruksi industri terkemuka dan peralatan tambang, mesin pelabuhan dan pengeboran minyak, dan sistem energi angin yang terbarukan.
(akr)
tulis komentar anda