PosIND Dorong Prangko Indonesia Makin Populer di Mata Dunia
Kamis, 04 Juli 2024 - 10:33 WIB
Optimisme dan semangat yang sama terhadap penyelenggaraan ini juga diungkapkan Direktur Bisnis Jasa Keuangan Pos Indonesia Haris. Ia mengaku acara ini juga menjadi bagian dari misi Pos dalam menyerukan prangko masih memiliki nilai positif, terutama bagi generasi muda.
"Kami mendukung eksibisi ini dalam rangka ikut menyuarakan, mensosialisakan bahwa filateli ini merupakan hobi yang positif bagi generasi kita. Mungkin adik-adik saya, anak-anak kita sekarang tidak mengerti nih, filateli itu apa. Kita harapkan gaung ini nasional, ada filateli itu. Paling tidak mereka membaca. Dan kalau yang di Jakarta dekat-dekat sini datang. Nah itulah sebagai peran kami, sebagai BUMN untuk ikut mendukung, mencerdaskan bangsa kita," jelas dia.
Ketua Federasi Filateli Inter-Asia Prakob Chirakiti juga turut menyampaikan dukungan terhadap kompetisi dan pameran filateli ini. Ia menilai penyelenggaraan ini akan memberikan banyak manfaat dan menyadarkan masyarakat bahwa prangko masih bernilai. Bukan lagi sebagai pelengkap surat, tapi menjadi barang koleksi yang bisa menunjukkan nilai sejarah dan budaya suatu negara.
"Sekarang, dengan teknologi modern, orang-orang mungkin berpikir bahwa prangko tidak terupdate. Tapi sebenarnya, itu masih berkembang. Meski fungsinya sudah berbeda, prangko sekarang sudah menjadi barang koleksi. Dengan prangko, orang-orang bisa melihat betapa indah negara seperti Indonesia dan hal-hal indah lainnya yang didesain dalam prangko," jelas Prakob.
Sementara itu, Ketua Asosiasi Filateli Indonesia Teguh Wira Adikusuma juga mengungkapkan harapannya untuk pameran dan kompetisi filateli internasional ini. Ia optimis pameran ini juga menjadi sarana untuk mempopulerkan Indonesia di mata internasional.
"Untuk mempopularkan Indonesia khususnya setelah tahun 50, kita sebutnya sebagai Indonesia modern. Karena selama ini Indonesia masih terkenal di Ned Hindie waktu kolonialisme Belanda. Kita pengen lebih mempopularkan Indonesia setelah Indonesia tahun 50," kata Teguh.
Pameran dan kompetisi Filateli Internasional akan digelar di Pos Bloc Jakarta pada 3-7 Juli 2024. Sebanyak 250 koleksi filateli terbaik yang berasal dari berbagai negara, mulai dari Asia Pasifik, Timur Tengah, dan juga Afrika Selatan. Selain itu, ada 26 negara yang hadir sebagai peserta kompetisi, dan 32 negara sebagai peserta pameran.
Dalam pameran tersebut juga akan ditampilkan prangko pertama di dunia, prangko pertama di Indonesia, prangko Hindia Belanda termahal, hingga koleksi prangko terbaik di dunia. Tak hanya prangko, pameran tersebut juga menampilkan koleksi uang, kartu bank, serta bursa filateli dan numismatik.
Selain pameran, akan ada beberapa kegiatan menarik lainnya seperti talkshow dengan tema "Tribute to Om Soesantio", dan "Mengenang Kontigen Garuda". Akan ada juga seminar dengan tema yang sangat menarik khususnya bagi pecinta filateli. Selan itu ada juga 1.000 prangko edisi khusus yang hanya dijual saat pameran berlangsung. Kemudian, ada beberapa booth penjual prangko dan numismatik dari mancanegara dan domestik.
"Kami mendukung eksibisi ini dalam rangka ikut menyuarakan, mensosialisakan bahwa filateli ini merupakan hobi yang positif bagi generasi kita. Mungkin adik-adik saya, anak-anak kita sekarang tidak mengerti nih, filateli itu apa. Kita harapkan gaung ini nasional, ada filateli itu. Paling tidak mereka membaca. Dan kalau yang di Jakarta dekat-dekat sini datang. Nah itulah sebagai peran kami, sebagai BUMN untuk ikut mendukung, mencerdaskan bangsa kita," jelas dia.
Ketua Federasi Filateli Inter-Asia Prakob Chirakiti juga turut menyampaikan dukungan terhadap kompetisi dan pameran filateli ini. Ia menilai penyelenggaraan ini akan memberikan banyak manfaat dan menyadarkan masyarakat bahwa prangko masih bernilai. Bukan lagi sebagai pelengkap surat, tapi menjadi barang koleksi yang bisa menunjukkan nilai sejarah dan budaya suatu negara.
"Sekarang, dengan teknologi modern, orang-orang mungkin berpikir bahwa prangko tidak terupdate. Tapi sebenarnya, itu masih berkembang. Meski fungsinya sudah berbeda, prangko sekarang sudah menjadi barang koleksi. Dengan prangko, orang-orang bisa melihat betapa indah negara seperti Indonesia dan hal-hal indah lainnya yang didesain dalam prangko," jelas Prakob.
Sementara itu, Ketua Asosiasi Filateli Indonesia Teguh Wira Adikusuma juga mengungkapkan harapannya untuk pameran dan kompetisi filateli internasional ini. Ia optimis pameran ini juga menjadi sarana untuk mempopulerkan Indonesia di mata internasional.
"Untuk mempopularkan Indonesia khususnya setelah tahun 50, kita sebutnya sebagai Indonesia modern. Karena selama ini Indonesia masih terkenal di Ned Hindie waktu kolonialisme Belanda. Kita pengen lebih mempopularkan Indonesia setelah Indonesia tahun 50," kata Teguh.
Pameran dan kompetisi Filateli Internasional akan digelar di Pos Bloc Jakarta pada 3-7 Juli 2024. Sebanyak 250 koleksi filateli terbaik yang berasal dari berbagai negara, mulai dari Asia Pasifik, Timur Tengah, dan juga Afrika Selatan. Selain itu, ada 26 negara yang hadir sebagai peserta kompetisi, dan 32 negara sebagai peserta pameran.
Dalam pameran tersebut juga akan ditampilkan prangko pertama di dunia, prangko pertama di Indonesia, prangko Hindia Belanda termahal, hingga koleksi prangko terbaik di dunia. Tak hanya prangko, pameran tersebut juga menampilkan koleksi uang, kartu bank, serta bursa filateli dan numismatik.
Selain pameran, akan ada beberapa kegiatan menarik lainnya seperti talkshow dengan tema "Tribute to Om Soesantio", dan "Mengenang Kontigen Garuda". Akan ada juga seminar dengan tema yang sangat menarik khususnya bagi pecinta filateli. Selan itu ada juga 1.000 prangko edisi khusus yang hanya dijual saat pameran berlangsung. Kemudian, ada beberapa booth penjual prangko dan numismatik dari mancanegara dan domestik.
Lihat Juga :
tulis komentar anda