5 Perusahaan Minyak Terbesar di Rusia, Tertinggi Cetak Laba Rp225,7 Triliun
Sabtu, 06 Juli 2024 - 11:07 WIB
Nilai Pasar: USD77.7 miliar
Rosneft adalah perusahaan minyak terbesar Rusia. Fokus utamanya pada produksi minyak dan gas, eksplorasi hidrokarbon, pengembangan kilang lepas pantai, penyulingan, dan penjualan minyak, gas, serta produk olahan.
Perusahaan menyumbang hampir 6% dari produksi minyak dunia. Rosneft menghasilkan 3,48 juta barel per hari atau 192,8 juta ton hidrokarbon cair pada tahun 2021.
Ia juga berada di antara produsen gas independen tertinggi di negara ini. Produksi gas Rosneft mencapai 8% dari produksi hidrokarbon Rusia, dengan volume produksi sekitar 64 miliar meter kubik. Pada 2021, perseroan memproduksi 5,10 juta barel per hari.
Seperti dilansir Investopedia, Rosneft terus menjaga aktivitas eksplorasi dan produksi di seluruh Rusia dan sekitar selusin negara lainnya. Rosneft tercatat memiliki 13 kilang di Rusia dan berniat menambah tujuh kilang lagi di Eropa Barat dan Timur.
Rosneft juga mengoperasikan jaringan sekitar 2.900 stasiun layanan bensin eceran (SPBU) dan merupakan salah satu pemasok bahan bakar jet terbesar di Rusia.
Laba 2023
Produsen minyak terbesar Rusia, Rosneft (ROSN. MM) melaporkan lonjakan 47,2% pada laba bersih 2023 menjadi 1,3 triliun rubel atau USD14,07 miliar atau setara Rp225,7 triliun (Kurs Rp16.127 per USD). Rosneft juga sedang bersiap membangun kapasitas produksi gasnya dalam menghadapi pembatasan eksternal pada minyak.
Barat diketahui telah memberlakukan sanksi besar-besaran terhadap ekspor energi Rusia, berusaha membuat Kremlin kekurangan pendapatan minyak dan gas setelah Moskow mengirim tentaranya ke Ukraina pada Februari 2022.
Sementara itu Rosneft mencatat produksi kondensat minyak mentah dan gasnya mencapai 193,6 juta ton pada 2023, tanpa memberikan perbandingan dengan 2022.
Rosneft adalah perusahaan minyak terbesar Rusia. Fokus utamanya pada produksi minyak dan gas, eksplorasi hidrokarbon, pengembangan kilang lepas pantai, penyulingan, dan penjualan minyak, gas, serta produk olahan.
Perusahaan menyumbang hampir 6% dari produksi minyak dunia. Rosneft menghasilkan 3,48 juta barel per hari atau 192,8 juta ton hidrokarbon cair pada tahun 2021.
Ia juga berada di antara produsen gas independen tertinggi di negara ini. Produksi gas Rosneft mencapai 8% dari produksi hidrokarbon Rusia, dengan volume produksi sekitar 64 miliar meter kubik. Pada 2021, perseroan memproduksi 5,10 juta barel per hari.
Seperti dilansir Investopedia, Rosneft terus menjaga aktivitas eksplorasi dan produksi di seluruh Rusia dan sekitar selusin negara lainnya. Rosneft tercatat memiliki 13 kilang di Rusia dan berniat menambah tujuh kilang lagi di Eropa Barat dan Timur.
Rosneft juga mengoperasikan jaringan sekitar 2.900 stasiun layanan bensin eceran (SPBU) dan merupakan salah satu pemasok bahan bakar jet terbesar di Rusia.
Laba 2023
Produsen minyak terbesar Rusia, Rosneft (ROSN. MM) melaporkan lonjakan 47,2% pada laba bersih 2023 menjadi 1,3 triliun rubel atau USD14,07 miliar atau setara Rp225,7 triliun (Kurs Rp16.127 per USD). Rosneft juga sedang bersiap membangun kapasitas produksi gasnya dalam menghadapi pembatasan eksternal pada minyak.
Barat diketahui telah memberlakukan sanksi besar-besaran terhadap ekspor energi Rusia, berusaha membuat Kremlin kekurangan pendapatan minyak dan gas setelah Moskow mengirim tentaranya ke Ukraina pada Februari 2022.
Sementara itu Rosneft mencatat produksi kondensat minyak mentah dan gasnya mencapai 193,6 juta ton pada 2023, tanpa memberikan perbandingan dengan 2022.
tulis komentar anda