Perang Eropa dan China Resmi Dimulai, Berikut 4 Fakta Pemicunya

Sabtu, 06 Juli 2024 - 17:52 WIB
Sebelum memutuskan untuk menerapkan tarif impor tinggi buat mobil listrik buatan China, Komisi Eropa pada bulan April lalu, merilis laporan 712 halaman yang mengungkap banyak kucuran subsidi oleh pemerintah China. Foto/Dok
JAKARTA - Sebelum memutuskan untuk menerapkan tarif impor tinggi buat mobil listrik buatan China, Komisi Eropa pada bulan April lalu, telah merilis laporan setebal 712 halaman. Dalam laporan tersebut, diungkapkan tentang banyak kucuran subsidi yang diklaim diberikan pemerintah China kepada perusahaan-perusahaan domestik.



Laporan ini dibuat untuk kasus-kasus anti-dumping, tetapi para ahli perdagangan melihatnya sebagai dokumen pendukung untuk penyelidikan anti-subsidi terhadap EV. Berikut adalah beberapa temuan utama dari laporan ini:



1. Dukungan untuk perusahaan milik negara



Pemerintah China menyalurkan dukungan tidak langsung dan langsung kepada perusahaan milik negara, atau yang secara efektif dikendalikannya, bahkan dengan kepemilikan minoritas. Dukungan tersebut termasuk pembiayaan murah melalui bank milik negara untuk perusahaan pelat merah terlepas dari profitabilitas. Selain itu pemerintah provinsi dan lokal juga memberikan bantuan keuangan.



Contohnya, pada tahun 2020 provinsi Anhui menyelamatkan Nio ketika pembuat EV (Electric Vehicle) atau mobil listrik yang sedang mengalami kesulitan keuangan. Nio memindahkan kantor pusatnya ke provinsi dan cabang-cabang lokal dari enam bank milik negara setuju memperpanjang USD1,6 miliar dalam batas kredit kepada perusahaan yang merugi.

2. Pengawasan Partai Komunis atas perusahaan milik negara



Partai Komunis melakukan pengawasan ketat di perusahaan-perusahaan milik negara - termasuk yang memegang saham minoritas - dan terkait dengan manajemen.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More