Wow, Lari Virtual Terjauh 8.841 Km Sabang-Merauke Jadi Cara Baru Promosi Destinasi Wisata
Minggu, 23 Agustus 2020 - 07:07 WIB
"Tujuannya untuk mengobarkan kembali semangat kemerdekaan serta menumbuhkan cinta tanah air dan bangsa melalui kegiatan wisata secara virtual," kata pengelola Getfit Organizer itu.
Dia menjelaskan, Running Indonesia Archipelago 2020 merupakan lomba beregu dimana 1 team terdiri 8-10 orang pelari, dan terdapat 3 team yang berlomba dengan jumlah peserta 28 orang. Artinya, setiap pelari harus menyelesaikan jarak 884-1.105 Km selama 32 hari.
"Berlari mulai dari titik nol Sabang sampai titik nol Merauke. Larinya tetap di daerah masing-masing dengan memperhatikan protokol kesehatan yang berlaku tapi hasil pencapaian jarak tempuh tiap hari di-mapping melalui google maps di Peta kepulauan Indonesia, sehingga seolah-olah pelari berlari menjelajah kepulauan Indonesia,” tuturnya.
Slamet Widodo, salah satu peserta dari tim Merajut Indonesia mengatakan, sebelum mengikuti ajang ini dirinya berlatih lari setiap hari sejauh 30 Km. "Dalam ajang ini saya berhasil berlari sejauh 1.501 Km atau sekitar 46 Km per hari," paparnya.
Sebagai olahraga outdoor, lari berpotensi bagus untuk dikembangkan di Indonesia karena Indonesia memiliki beberapa lomba lari marathon yang terkenal seperti Jakarta Marathon, Borobudur Marathon, Bali Marathon, Bromo Marathon, Bintan Marathon yang memiliki keunggulan untuk menarik perhatian wisatawan lokal dan mancanegara. (Baca juga: Maraton 7 Kolaborasi Epik BTS dengan Musisi Barat, Mana Favoritmu? )
Kegiatan positif dan menyehatkan ini tentunya dapat menjadi diversifikasi sektor wisata yang pada akhirnya akan mendatangkan devisa bagi negara.
Dia menjelaskan, Running Indonesia Archipelago 2020 merupakan lomba beregu dimana 1 team terdiri 8-10 orang pelari, dan terdapat 3 team yang berlomba dengan jumlah peserta 28 orang. Artinya, setiap pelari harus menyelesaikan jarak 884-1.105 Km selama 32 hari.
"Berlari mulai dari titik nol Sabang sampai titik nol Merauke. Larinya tetap di daerah masing-masing dengan memperhatikan protokol kesehatan yang berlaku tapi hasil pencapaian jarak tempuh tiap hari di-mapping melalui google maps di Peta kepulauan Indonesia, sehingga seolah-olah pelari berlari menjelajah kepulauan Indonesia,” tuturnya.
Slamet Widodo, salah satu peserta dari tim Merajut Indonesia mengatakan, sebelum mengikuti ajang ini dirinya berlatih lari setiap hari sejauh 30 Km. "Dalam ajang ini saya berhasil berlari sejauh 1.501 Km atau sekitar 46 Km per hari," paparnya.
Sebagai olahraga outdoor, lari berpotensi bagus untuk dikembangkan di Indonesia karena Indonesia memiliki beberapa lomba lari marathon yang terkenal seperti Jakarta Marathon, Borobudur Marathon, Bali Marathon, Bromo Marathon, Bintan Marathon yang memiliki keunggulan untuk menarik perhatian wisatawan lokal dan mancanegara. (Baca juga: Maraton 7 Kolaborasi Epik BTS dengan Musisi Barat, Mana Favoritmu? )
Kegiatan positif dan menyehatkan ini tentunya dapat menjadi diversifikasi sektor wisata yang pada akhirnya akan mendatangkan devisa bagi negara.
(ind)
tulis komentar anda