Genjot Ekonomi Wisata, Negara-negara Asia Tenggara Berlomba Tawarkan Bebas Visa
Sabtu, 20 Juli 2024 - 10:25 WIB
JAKARTA - Persaingan untuk menggaet turis mancanegara semakin memanas di Asia Tenggara. Demi menarik wisatawan, negara-negara seperti Thailand, Laos, Malaysia, termasuk Indonesia mengumumkan serangkaian kebijakan relaksasi visa .
Awal pekan ini, Thailand melakukan gebrakan dengan menawarkan masa tinggal bebas visa selama 60 hari bagi warga negara dari 93 negara dan wilayah. Jumlah itu meningkat pesat dari sebelumnya 57 negara yang bisa masuk Thailand tanpa visa.
"Wisatawan dari destinasi yang memenuhi syarat ini dapat mengunjungi Thailand untuk tujuan wisata atau bisnis jangka pendek," kata juru bicara Kementerian Dalam Negeri Traisuree Taisaranakul dalam sebuah pernyataan.
Negeri Gajah Putih ini juga mengenalkan aturan baru berupa visa lima tahunan yang membolehkan para pekerja jarak jauh tinggal selama 180 hari setiap tahun. Para pelajar asing yang mengantongi ijazah sarjana atau di atasnya dari negara itu juga dibolehkan tinggal selama setahun sejak kelulusan untuk berwisata ataupun mencari kerja.
Turisme adalah salah satu pilar utama perekonomian Thailand. Mengutip BBC, Sabtu (20/7/2024), negara ini sukses mencatatkan kedatangan sebanyak 17,5 juta wisatawan mancanegara pada paruh pertama tahun 2024, naik 35% dibandingkan tahun sebelumnya. Thailand menargetkan 36 juta turis internasional pada akhir tahun ini.
Namun, Thailand tak bermain sendirian. Negara-negara Asia Tenggara lainnya pun tak ingin ketinggalan mendapat cuan dari kue turisme yang besar di Asia Tenggara. Melansir Statista, pada tahun 2024, pendapatan pasar di kawasan diproyeksikan mencapai USD30,14 miliar, atau sekira Rp482,24 triliun (kurs Rp16.000/USD).
Pariwisata di kawasan ini diprediksi akan terus meningkat secara signifikan di tahun-tahun berikutnya. Pertumbuhan ini diperkirakan akan menghasilkan proyeksi volume pasar sebesar USD39,97 miliar (sekitar Rp639,52 triliun) pada tahun 2029.
Dengan pasar sebesar itu, tak heran jika negara-negara di Asia Tenggara berlomba-lomba melakukan relaksasi visa. Berikut negara-negara Asia Tenggara yang melakukan relaksasi visa demi pariwisata:
Awal pekan ini, Thailand melakukan gebrakan dengan menawarkan masa tinggal bebas visa selama 60 hari bagi warga negara dari 93 negara dan wilayah. Jumlah itu meningkat pesat dari sebelumnya 57 negara yang bisa masuk Thailand tanpa visa.
"Wisatawan dari destinasi yang memenuhi syarat ini dapat mengunjungi Thailand untuk tujuan wisata atau bisnis jangka pendek," kata juru bicara Kementerian Dalam Negeri Traisuree Taisaranakul dalam sebuah pernyataan.
Baca Juga
Negeri Gajah Putih ini juga mengenalkan aturan baru berupa visa lima tahunan yang membolehkan para pekerja jarak jauh tinggal selama 180 hari setiap tahun. Para pelajar asing yang mengantongi ijazah sarjana atau di atasnya dari negara itu juga dibolehkan tinggal selama setahun sejak kelulusan untuk berwisata ataupun mencari kerja.
Turisme adalah salah satu pilar utama perekonomian Thailand. Mengutip BBC, Sabtu (20/7/2024), negara ini sukses mencatatkan kedatangan sebanyak 17,5 juta wisatawan mancanegara pada paruh pertama tahun 2024, naik 35% dibandingkan tahun sebelumnya. Thailand menargetkan 36 juta turis internasional pada akhir tahun ini.
Namun, Thailand tak bermain sendirian. Negara-negara Asia Tenggara lainnya pun tak ingin ketinggalan mendapat cuan dari kue turisme yang besar di Asia Tenggara. Melansir Statista, pada tahun 2024, pendapatan pasar di kawasan diproyeksikan mencapai USD30,14 miliar, atau sekira Rp482,24 triliun (kurs Rp16.000/USD).
Pariwisata di kawasan ini diprediksi akan terus meningkat secara signifikan di tahun-tahun berikutnya. Pertumbuhan ini diperkirakan akan menghasilkan proyeksi volume pasar sebesar USD39,97 miliar (sekitar Rp639,52 triliun) pada tahun 2029.
Dengan pasar sebesar itu, tak heran jika negara-negara di Asia Tenggara berlomba-lomba melakukan relaksasi visa. Berikut negara-negara Asia Tenggara yang melakukan relaksasi visa demi pariwisata:
tulis komentar anda