Mau Cabut dari Blok Masela, Shell Harus Nunggu 18 Bulan
Senin, 24 Agustus 2020 - 17:05 WIB
JAKARTA - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menandaskan Shell Upstream Overseas Ltd. tidak bisa cabut begitu saja dari Blok Masela . Pasalnya, harus nunggu pelepasan hak partisipasi saham terlebih dahulu.Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan divestasi saham memakan waktu lebih dari satu tahun. Saat ini, pihak Shell sedang melakukan pembukaan data untuk proses pelepasan saham sebesar 35 persen pada proyek Blok Masela.
"Mengenai pembukaan data, mudah-mudahan seperti yang disampaikan Shell, divestasi butuh waktu 18 bulan," katanya dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VII DPR, Senin (24/8/2020).
Menurut dia, dalam rencana divestasi oleh Shell, proses pembukaan data telah diajukan dan telah mendapatkan persetujuan oleh Dirjen Migas dan BKPM. Namun, Shell masih berkomitmen untuk melanjutkan proyek tersebut selama masih menggenggam kepemilikan saham pada proyek tersebut. "Shell dalam suratnya selama dalam konsorsium Shell akan dukung proyek ini," kata dia.
Sebelumnya, Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Migas Ego Syahrial mengungkapkan, terdapat 32 calon mitra yang sedang dalam proses pembukaan data untuk proyek Masela. Ego belum membeberkan secara rinci perusahaan-perusahaan tersebut yang sedang melakukan pendekatan. Namun, Ego menyebut perusahaan yang akan masuk dipastikan adalah perusahaan besar.
"Kita tidak tahu apakah dalam dan luar negeri cuman kalau kita bicara 32 ngertilah. Artinya kalaupun ada yang dalam negeri mungkin berapa buah. Siapa yang besar-besar Pertamina, Medco," tandas dia.
"Mengenai pembukaan data, mudah-mudahan seperti yang disampaikan Shell, divestasi butuh waktu 18 bulan," katanya dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VII DPR, Senin (24/8/2020).
Baca Juga
Menurut dia, dalam rencana divestasi oleh Shell, proses pembukaan data telah diajukan dan telah mendapatkan persetujuan oleh Dirjen Migas dan BKPM. Namun, Shell masih berkomitmen untuk melanjutkan proyek tersebut selama masih menggenggam kepemilikan saham pada proyek tersebut. "Shell dalam suratnya selama dalam konsorsium Shell akan dukung proyek ini," kata dia.
Sebelumnya, Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Migas Ego Syahrial mengungkapkan, terdapat 32 calon mitra yang sedang dalam proses pembukaan data untuk proyek Masela. Ego belum membeberkan secara rinci perusahaan-perusahaan tersebut yang sedang melakukan pendekatan. Namun, Ego menyebut perusahaan yang akan masuk dipastikan adalah perusahaan besar.
"Kita tidak tahu apakah dalam dan luar negeri cuman kalau kita bicara 32 ngertilah. Artinya kalaupun ada yang dalam negeri mungkin berapa buah. Siapa yang besar-besar Pertamina, Medco," tandas dia.
(nng)
tulis komentar anda