Kuartal Kedua 2024, Kredit UMKM Bank DKI Tumbuh 22,78 Persen, Wujudkan Kinerja Berkelanjutan
Selasa, 30 Juli 2024 - 16:30 WIB
“Tren kenaikan suku bunga, diantisipasi oleh Bank DKI dengan strategi manajemen likuiditas diantaranya menjaga kualitas dan yield kredit pada level yang sehat untuk mengimbangi biaya dana,”tutur Romy.
Romy juga menyampaikan, ditengah berlangsungnya periode suku bunga yang tinggi (higher for longer), Bank DKI menghimpun Dana Pihak Ketiga (DPK) periode Juni 2024 mencapai sebesar Rp65,18 triliun, terdiri atas Giro sebesar Rp12,48 triliun, Tabungan sebesar Rp10,99 triliun, dan Deposito sebesar Rp41,70 triliun.
Atas kinerja kredit dan DPK yang dicapai, menjadikan Loan to Deposit Ratio (LDR) naik pada level 82,16% pada Juni 2024, dibanding sebelumya 75,06 persen di Juni 2023. Sedangkan untuk rasio lainnya terjaga, ROE di 6,59%, ROA menjadi 1,11% dan Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) stabil di 87,02 persen.
Terhadap berbagai pencapaian tersebut, sampai dengan Juni 2024 kinerja bisnis Bank DKI masih dalam tren yang meningkat dengan mencatatkan peningkatan aset Bank DKI sebesar sebesar 0,34 persen hingga menjadi Rp82,29 triliun pada Juni 2024, dari posisi Rp82,00 triliun di Juni 2023. Konsistensi pada prospek usaha melalui ekspasi bisnis mendorong perseroaan membukukan laba bersih yang positif sebesar Rp338,53 miliar.
Ragam Dukungan Bank DKI pada Sektor UMKM
Sekretaris Perusahaan Bank DKI, Arie Rinaldi menambahkan Bank DKI senantiasa mendukung sektor UMKM sebagai wujud pengimplementasian Visi dan Misi Perseroan, dengan turut sertanya Bank DKI sebagai Bank Penyalur Kredit Usaha Rakyat (KUR). Selain itu, Bank DKI menyediakan kemudahan akses atas pilihan produk dan layanan bagi pelaku UMKM dalam mendorong peningkatan skala bisnis melalui kredit dan pembiayaan kepemilikan tempat usaha di pasar-pasar kelolaan Pemerintah Daerah.
Komitmen Bank DKI dalam mendukung sektor UMKM turut diwujudkan melalui sinergi bersama dengan Perumda Pasar Jaya, Bank DKI telah menjalankan program digitalisasi pasar di bawah kelolaan Perumda Pasar Jaya, yang memungkinkan pedagang dan pembeli dalam ekosistem pasar, menggunakan akses layanan digital melalui QRIS untuk pembayaran transaksi jual beli. Bank DKI juga menyediakan akses pembayaran iuran dan retribusi pasar yang dapat dilakukan melalui JakOne Mobile Bank DKI. Adapun sinergi tersebut telah teralisasi di sejumlah pasar di Jakarta, seperti Pasar Santa, Pasar Rumput, Pasar Kedoya, Pasar Koja, Perumnas Klender, Pasar Kebayoran Lama, Pasar Ciracas serta Pasar Kramat Jati.
Selain upaya mengembangkan skala bisnis bagi pelaku UMKM melalui penyaluran kredit dan pembiayaan, dukungan Bank DKI terhadap UMKM turut diwujudkan melalui sejumlah program CSR, diantaranya penyediaan sarana dan prasarana penunjang usaha maupun renovasi di sejumlah lokasi diantaranya di bawah naungan Suku Dinas PPKUKM Jakarta Selatan, Rusunawa Nagrak, Pujasera Nyi Ageng Serang, dan RSUD Mampang Prapatan.
Program Tanggung Jawab Sosial (TJSL) Bank DKI juga disalurkan untuk program pemberdayaan ekonomi bagi keluarga pensiunan Bank DKI layak bantu (PROBAHTERA). Sehingga, sampai dengan Juni 2024, Bank DKI telah menyalurkan program CSR bagi UMKM dengan nilai sebesar Rp338 juta.
Romy juga menyampaikan, ditengah berlangsungnya periode suku bunga yang tinggi (higher for longer), Bank DKI menghimpun Dana Pihak Ketiga (DPK) periode Juni 2024 mencapai sebesar Rp65,18 triliun, terdiri atas Giro sebesar Rp12,48 triliun, Tabungan sebesar Rp10,99 triliun, dan Deposito sebesar Rp41,70 triliun.
Atas kinerja kredit dan DPK yang dicapai, menjadikan Loan to Deposit Ratio (LDR) naik pada level 82,16% pada Juni 2024, dibanding sebelumya 75,06 persen di Juni 2023. Sedangkan untuk rasio lainnya terjaga, ROE di 6,59%, ROA menjadi 1,11% dan Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) stabil di 87,02 persen.
Terhadap berbagai pencapaian tersebut, sampai dengan Juni 2024 kinerja bisnis Bank DKI masih dalam tren yang meningkat dengan mencatatkan peningkatan aset Bank DKI sebesar sebesar 0,34 persen hingga menjadi Rp82,29 triliun pada Juni 2024, dari posisi Rp82,00 triliun di Juni 2023. Konsistensi pada prospek usaha melalui ekspasi bisnis mendorong perseroaan membukukan laba bersih yang positif sebesar Rp338,53 miliar.
Ragam Dukungan Bank DKI pada Sektor UMKM
Sekretaris Perusahaan Bank DKI, Arie Rinaldi menambahkan Bank DKI senantiasa mendukung sektor UMKM sebagai wujud pengimplementasian Visi dan Misi Perseroan, dengan turut sertanya Bank DKI sebagai Bank Penyalur Kredit Usaha Rakyat (KUR). Selain itu, Bank DKI menyediakan kemudahan akses atas pilihan produk dan layanan bagi pelaku UMKM dalam mendorong peningkatan skala bisnis melalui kredit dan pembiayaan kepemilikan tempat usaha di pasar-pasar kelolaan Pemerintah Daerah.
Komitmen Bank DKI dalam mendukung sektor UMKM turut diwujudkan melalui sinergi bersama dengan Perumda Pasar Jaya, Bank DKI telah menjalankan program digitalisasi pasar di bawah kelolaan Perumda Pasar Jaya, yang memungkinkan pedagang dan pembeli dalam ekosistem pasar, menggunakan akses layanan digital melalui QRIS untuk pembayaran transaksi jual beli. Bank DKI juga menyediakan akses pembayaran iuran dan retribusi pasar yang dapat dilakukan melalui JakOne Mobile Bank DKI. Adapun sinergi tersebut telah teralisasi di sejumlah pasar di Jakarta, seperti Pasar Santa, Pasar Rumput, Pasar Kedoya, Pasar Koja, Perumnas Klender, Pasar Kebayoran Lama, Pasar Ciracas serta Pasar Kramat Jati.
Selain upaya mengembangkan skala bisnis bagi pelaku UMKM melalui penyaluran kredit dan pembiayaan, dukungan Bank DKI terhadap UMKM turut diwujudkan melalui sejumlah program CSR, diantaranya penyediaan sarana dan prasarana penunjang usaha maupun renovasi di sejumlah lokasi diantaranya di bawah naungan Suku Dinas PPKUKM Jakarta Selatan, Rusunawa Nagrak, Pujasera Nyi Ageng Serang, dan RSUD Mampang Prapatan.
Program Tanggung Jawab Sosial (TJSL) Bank DKI juga disalurkan untuk program pemberdayaan ekonomi bagi keluarga pensiunan Bank DKI layak bantu (PROBAHTERA). Sehingga, sampai dengan Juni 2024, Bank DKI telah menyalurkan program CSR bagi UMKM dengan nilai sebesar Rp338 juta.
(ars)
Lihat Juga :
tulis komentar anda