Perkasa Terhadap Dolar, Rupiah Menguat ke level Rp16.035
Rabu, 07 Agustus 2024 - 17:19 WIB
"Namun, neraca perdagangan negara itu menyusut lebih dari yang diharapkan, karena ekspor terpukul oleh tarif perdagangan Eropa baru-baru ini pada kendaraan listrik China. Tarif saat ini berpotensi berdampak pada permintaan komoditas Tiongkok," terang Ibrahim.
Sementara itu, Bank Indonesia (BI) mengatakan posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Juli 2024 tercatat sebesar USD145,4 miliar, meningkat dibandingkan dengan posisi pada akhir Juni 2024 sebesar USD140,2 miliar.
Kenaikan posisi cadangan devisa ini terutama dipengaruhi oleh penerbitan sukuk global pemerintah serta penerimaan pajak dan jasa.
Posisi cadangan devisa pada akhir Juli 2024 setara dengan pembiayaan 6,5 bulan impor atau 6,3 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar tiga bulan impor.
Bank Indonesia menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan. Ke depan, BI memandang cadangan devisa tetap memadai sehingga dapat terus mendukung ketahanan sektor eksternal.
"Prospek ekspor yang tetap positif serta neraca transaksi modal dan finansial yang diperkirakan tetap mencatatkan surplus sejalan persepsi positif investor terhadap prospek perekonomian nasional dan imbal hasil investasi yang menarik, mendukung tetap terjaganya ketahanan eksternal," pungkasnya.
Sementara itu, Bank Indonesia (BI) mengatakan posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Juli 2024 tercatat sebesar USD145,4 miliar, meningkat dibandingkan dengan posisi pada akhir Juni 2024 sebesar USD140,2 miliar.
Kenaikan posisi cadangan devisa ini terutama dipengaruhi oleh penerbitan sukuk global pemerintah serta penerimaan pajak dan jasa.
Posisi cadangan devisa pada akhir Juli 2024 setara dengan pembiayaan 6,5 bulan impor atau 6,3 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar tiga bulan impor.
Bank Indonesia menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan. Ke depan, BI memandang cadangan devisa tetap memadai sehingga dapat terus mendukung ketahanan sektor eksternal.
"Prospek ekspor yang tetap positif serta neraca transaksi modal dan finansial yang diperkirakan tetap mencatatkan surplus sejalan persepsi positif investor terhadap prospek perekonomian nasional dan imbal hasil investasi yang menarik, mendukung tetap terjaganya ketahanan eksternal," pungkasnya.
(fch)
tulis komentar anda