Ekspor Mobil Listriknya Digetok Tarif, China Adukan UE ke WTO

Sabtu, 10 Agustus 2024 - 07:05 WIB
China resmi mengajukan keluhan ke WTO terhadap pengenaan tarif atas ekspor mobil listriknya oleh Uni Eropa. FOTO/Ilustrasi/Dok.
JAKARTA - Pemerintah China resmi mengajukan keluhan kepada Organisasi Perdagangan Dunia ( WTO ) atas pengenaan tarif tambahan sementara terhadap kendaraan listrik (EV) oleh Uni Eropa (UE).

Uni Eropa bulan lalu mengenakan tarif berkisar antara 17,4% hingga 37,6% pada impor kendaraan listrik asal China, selain tarif yang sudah ada sebesar 10%. UE beralasan adanya subsidi yang tidak adil yang dilakukan Beijing terhadap produsen mobil listrik negara itu.

Kementerian Perdagangan China mengatakan pada hari Jumat (9/8) bahwa mereka telah beralih ke mekanisme penyelesaian perselisihan WTO untuk melindungi hak dan kepentingan pengembangan industri kendaraan listrik dan kerja sama dalam transformasi ramah lingkungan global.





Pemerintah China berpendapat bahwa keputusan awal UE tidak memiliki dasar faktual dan hukum, melanggar peraturan WTO secara serius, dan melemahkan kerja sama global dalam perubahan iklim.

"Kami mendesak UE untuk segera memperbaiki praktik salahnya dan bersama-sama menjaga stabilitas kerja sama ekonomi dan perdagangan China-UE serta rantai pasokan dan industri kendaraan listrik," ungkap kementerian tersebut seperti dilansir Russia Today, Sabtu (10/8/2024).

Pemberlakuan tarif oleh UE pada awal bulan Juli menyusul investigasi yang diluncurkan tahun lalu oleh Komisi Eropa terhadap klaim bahwa subsidi memungkinkan kendaraan listrik China dijual dengan harga yang jauh lebih rendah daripada harga yang diproduksi di blok tersebut.



Berdasarkan hasil penyelidikan, komisi tersebut menyimpulkan bahwa "rantai nilai" kendaraan listrik baterai (BEV) di China mendapat manfaat dari subsidi yang tidak adil, yang menyebabkan ancaman kerugian ekonomi bagi para produsen mobil di Uni Eropa. Keputusan pasti mengenai tarif akan jatuh tempo pada bulan November mendatang.

Kementerian Perdagangan China telah memperingatkan bahwa UE dapat memicu perang dagang jika terus meningkatkan ketegangan. Beijing juga menuduh blok tersebut melakukan praktik tidak adil selama penyelidikan anti-subsidi, dan menanggapinya dengan meluncurkan penyelidikan anti-dumping sehubungan dengan produk daging babi tertentu dari UE.

UE adalah pasar luar negeri terbesar bagi pembuat kendaraan listrik China. Nilai impor mobil listrik China dari UE melonjak menjadi USD11,5 miliar pada tahun 2023, dari hanya USD1,6 miliar pada tahun 2020. Nilai tersebut merupakan 37% dari seluruh impor kendaraan listrik ke blok tersebut, menurut penelitian terbaru.

Tindakan larangan UE ini menyusul kenaikan tarif AS terhadap kendaraan listrik China dari 25% menjadi 100% pada bulan Mei.
(fjo)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More