Ngebet Gabung BRICS, Negara Tetangga Indonesia Mencari Dukungan ke India
Rabu, 21 Agustus 2024 - 10:43 WIB
Tahun lalu, perdagangan bilateral antara kedua negara mencapai hampir USD20 miliar, menurut data pemerintah India, menjadikan Malaysia mitra dagang terbesar ke-13 India. "Kunjungan ini juga diharapkan dapat membuka peluang kerja sama di bidang energi terbarukan dan kendaraan listrik," kata Mustafa.
Dalam siaran pers pada hari Minggu, New Delhi menyatakan, bahwa kunjungan Anwar akan membuka jalan bagi penguatan lebih lanjut hubungan bilateral dengan "memetakan agenda kerja sama multi-sektoral untuk masa depan."
Selama kunjungan PM Malaysia, Anwar Ibrahim, yang akan berlangsung dari Senin hingga Rabu, dia juga akan membuat penawaran untuk meningkatkan investasi India ke sektor energi digital dan hijau Malaysia, seperti dilaporkan Times of India.
Mengutip sumber terkait, disebutkan bahwa kedua belah pihak sedang bekerja menuju "kesepakatan substantif" pada awalnya.
Pemerintah yang dipimpin Modi disebut sedang berusaha meningkatkan pangsa kendaraan listrik yang secara total penjualan bakal menjadi sekitar 30% pada tahun 2030. Selama tahun keuangan sebelumnya, India sudah menjual 1,7 juta EV.
Permintaan terhadap kendaraan listrik (mobil listrik) sedang booming, didorong oleh insentif pemerintah, biaya baterai yang lebih rendah, dan kenaikan harga bahan bakar, menurut Economic Times.
Menurut Mustafa, India juga berharap dapat memperkuat kerja sama dengan Malaysia dalam industri semikonduktor. New Delhi telah melakukan beberapa inisiatif untuk meningkatkan produksi chip domestik. Pada tahun 2021, pemerintah mengumumkan program senilai USD9 miliar dalam pengembangan ekosistem manufaktur semikonduktor dan layar.
Dalam siaran pers pada hari Minggu, New Delhi menyatakan, bahwa kunjungan Anwar akan membuka jalan bagi penguatan lebih lanjut hubungan bilateral dengan "memetakan agenda kerja sama multi-sektoral untuk masa depan."
Selama kunjungan PM Malaysia, Anwar Ibrahim, yang akan berlangsung dari Senin hingga Rabu, dia juga akan membuat penawaran untuk meningkatkan investasi India ke sektor energi digital dan hijau Malaysia, seperti dilaporkan Times of India.
Mengutip sumber terkait, disebutkan bahwa kedua belah pihak sedang bekerja menuju "kesepakatan substantif" pada awalnya.
Pemerintah yang dipimpin Modi disebut sedang berusaha meningkatkan pangsa kendaraan listrik yang secara total penjualan bakal menjadi sekitar 30% pada tahun 2030. Selama tahun keuangan sebelumnya, India sudah menjual 1,7 juta EV.
Permintaan terhadap kendaraan listrik (mobil listrik) sedang booming, didorong oleh insentif pemerintah, biaya baterai yang lebih rendah, dan kenaikan harga bahan bakar, menurut Economic Times.
Menurut Mustafa, India juga berharap dapat memperkuat kerja sama dengan Malaysia dalam industri semikonduktor. New Delhi telah melakukan beberapa inisiatif untuk meningkatkan produksi chip domestik. Pada tahun 2021, pemerintah mengumumkan program senilai USD9 miliar dalam pengembangan ekosistem manufaktur semikonduktor dan layar.
(akr)
tulis komentar anda