Miliarder Swiss Waswas Dibayangi Pajak Orang Super Kaya
Jum'at, 30 Agustus 2024 - 13:11 WIB
ZURICH - Pajak orang super kaya yang diusulkan oleh salah satu partai politik utama Swiss dinilai 'sangat berbahaya' bagi negara. Peringatan ini disampaikan oleh seorang bankir top Swiss , yang mengaku usulan pajak orang super kaya itu telah memicu kekhawatiran di antara kliennya.
Inisiatif yang disampaikan oleh Young Socialists (JUSOs), lengan pemuda Sosial Demokrat (SP) sayap kiri Swiss, mengusulkan, pemungutan pajak 50% atas warisan dan hadiah di atas 50 juta franc Swiss (USD59,30 juta).
Proposal tersebut akan diajukan kepada pemilih Swiss dalam referendum, dimana kemungkinan akan berlangsung pada akhir 2026, setelah JUSO mengumpulkan cukup tanda tangan untuk memenuhi kriteria pemungutan suara publik.
JUSO ingin orang super kaya berbuat lebih banyak untuk mendanai tindakan mengantisipasi perubahan iklim. Sementara itu pemerintah Swiss menentang proposal pajak tersebut.
"Inisiatif ini, kami rasa sangat berbahaya untuk negara dengan konsekuensi yang dihasilkannya," kata Frederic Rochat, mitra pengelola bank swasta Lombard Odier, yang mengelola aset klien sekitar 320 miliar franc Swiss.
"Fakta sederhananya bahwa hal itu ada, sedang dibicarakan, dan akan dipilih, memberikan ketidakpastian besar selama sekitar dua tahun ke depan," ungkapnya kepada wartawan di Zurich, dimana Ia juga menyebut proposal itu "sangat tidak Swiss".
Referendum bakal dilakukan pada akhir 2026, kata presiden JUSO Mirjam Hostetmann kepada Reuters.
Inisiatif yang disampaikan oleh Young Socialists (JUSOs), lengan pemuda Sosial Demokrat (SP) sayap kiri Swiss, mengusulkan, pemungutan pajak 50% atas warisan dan hadiah di atas 50 juta franc Swiss (USD59,30 juta).
Baca Juga
Proposal tersebut akan diajukan kepada pemilih Swiss dalam referendum, dimana kemungkinan akan berlangsung pada akhir 2026, setelah JUSO mengumpulkan cukup tanda tangan untuk memenuhi kriteria pemungutan suara publik.
JUSO ingin orang super kaya berbuat lebih banyak untuk mendanai tindakan mengantisipasi perubahan iklim. Sementara itu pemerintah Swiss menentang proposal pajak tersebut.
"Inisiatif ini, kami rasa sangat berbahaya untuk negara dengan konsekuensi yang dihasilkannya," kata Frederic Rochat, mitra pengelola bank swasta Lombard Odier, yang mengelola aset klien sekitar 320 miliar franc Swiss.
"Fakta sederhananya bahwa hal itu ada, sedang dibicarakan, dan akan dipilih, memberikan ketidakpastian besar selama sekitar dua tahun ke depan," ungkapnya kepada wartawan di Zurich, dimana Ia juga menyebut proposal itu "sangat tidak Swiss".
Referendum bakal dilakukan pada akhir 2026, kata presiden JUSO Mirjam Hostetmann kepada Reuters.
Lihat Juga :
tulis komentar anda