Ikuti Jejak Rusia, Banyak Negara Ingin Dolar AS Jungkir Balik

Senin, 02 September 2024 - 20:40 WIB
Pada akhir 2023, pengguna SPFS mencakup 556 organisasi dari 20 negara. Dari jumlah tersebut, 159 sekitar seperempat dari total peserta adalah orang asing dan penggunaan sistem perpesanan mereka meningkat lebih dari dua kali lipat dari tahun 2022, menurut bank sentral Rusia, menurut Interfax.

Pada Juli, Rusia dan Iran sebagai negara lain yang terkena sanksi berat menyelesaikan rincian untuk menghubungkan sistem perbankan kedua negara, kantor berita Iran Mehr melaporkan.

Ini berarti bahwa sistem pembayaran Mir milik Rusia akan bekerja dengan sistem perbankan Shetab milik Iran, yang memungkinkan kedua negara paria ini untuk berdagang dengan lebih lancar.

CIPS China Berkembang Pesat

Sistem Pembayaran Antar Bank Lintas Batas China, atau CIPS, adalah sistem alternatif yang memproses pembayaran dalam yuan China. Diluncurkan pada tahun 2015, CIPS memiliki sekitar 2.000 peserta pada bulan Juli, dibandingkan dengan 11.000 peserta untuk SWIFT.

Sistem pembayaran ini telah menjadi begitu besar sehingga tidak hanya terbatas di India. Perusahaan Pembayaran Nasional India, yang menjalankan platform ini, telah bermitra dengan lembaga keuangan di negara-negara lain, termasuk Prancis, Uni Emirat Arab, dan Singapura.

Jika jejak UPI meluas ke lebih banyak negara, ini bisa menjadi cara untuk memotong sistem perbankan SWIFT, tulis Evan Freidin, seorang analis hubungan internasional, untuk Lowy Institute, sebuah wadah pemikir Australia.

"Sangat penting bahwa UPI juga dapat digunakan untuk memotong sistem perbankan SWIFT, memungkinkan pembayaran dengan negara-negara yang terkena sanksi seperti Rusia, sehingga melemahkan hegemoni keuangan AS," tulis Freidin pada Juli.

Bank-bank Sentral Melirik Mata Uang Digital

Berbagai negara juga semakin banyak yang membuat mata uang digital atau CBDC. Mata uang ini mirip dengan mata uang kripto tetapi diterbitkan dan didukung oleh bank sentral.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More