Dedolarisasi jadi Kunci Membongkar Sistem Hegemoni Amerika
Minggu, 08 September 2024 - 07:06 WIB
Dia menambahkan, bahwa "pergeseran dalam pembangunan ekonomi" global dan "pergeseran pusat ekonomi ke Timur, ke China dan Rusia" juga mendorong negara-negara untuk beralih menggunakan mata uang nasional dalam bisnis dan perdagangan.
Gagasan Huang digaungkan oleh sesama akademisi dari Rusia, yakni Profesor Stanislav Tkachenko dari Universitas Negeri St. Petersburg, yang mengatakan dedolarisasi "adalah kunci untuk membongkar sistem hegemoni Amerika."
Berbicara pada sesi pleno EEF pada hari Kamis, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan dolar telah menjadi mata uang global yang dominan sejak Perang Dunia II, namun sekarang dengan cepat kehilangan posisinya. Putin menjelaskan bahwa Rusia tidak memilih untuk membuang dolar, tetapi terpaksa melakukannya setelah secara efektif dilarang menggunakannya.
"Kami tidak mengejar kebijakan de-dolarisasi. Kami tidak menolak untuk menyelesaikan transaksi dalam dolar. Sebaliknya, kami ditolak, dan hanya dipaksa untuk mencari opsi lain," kata Putin.
Apa yang disampaikan Putin mengacu pada sanksi yang dikenakan AS terhadap Rusia pada tahun 2022, termasuk memotong bank sentral Rusia dari transaksi dolar dan melarang ekspor uang kertas dolar ke negara itu. Putin mencatat bahwa Rusia dan mitranya dalam kelompok BRICS sekarang menggunakan mata uang nasional dalam 65% penyelesaian perdagangan secara timbal balik.
Lihat Juga: Negara Pendiri BRICS yang Mulai Ragu Tinggalkan Dolar AS, Salah Satunya Musuh Amerika Serikat
Gagasan Huang digaungkan oleh sesama akademisi dari Rusia, yakni Profesor Stanislav Tkachenko dari Universitas Negeri St. Petersburg, yang mengatakan dedolarisasi "adalah kunci untuk membongkar sistem hegemoni Amerika."
Berbicara pada sesi pleno EEF pada hari Kamis, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan dolar telah menjadi mata uang global yang dominan sejak Perang Dunia II, namun sekarang dengan cepat kehilangan posisinya. Putin menjelaskan bahwa Rusia tidak memilih untuk membuang dolar, tetapi terpaksa melakukannya setelah secara efektif dilarang menggunakannya.
"Kami tidak mengejar kebijakan de-dolarisasi. Kami tidak menolak untuk menyelesaikan transaksi dalam dolar. Sebaliknya, kami ditolak, dan hanya dipaksa untuk mencari opsi lain," kata Putin.
Apa yang disampaikan Putin mengacu pada sanksi yang dikenakan AS terhadap Rusia pada tahun 2022, termasuk memotong bank sentral Rusia dari transaksi dolar dan melarang ekspor uang kertas dolar ke negara itu. Putin mencatat bahwa Rusia dan mitranya dalam kelompok BRICS sekarang menggunakan mata uang nasional dalam 65% penyelesaian perdagangan secara timbal balik.
Lihat Juga: Negara Pendiri BRICS yang Mulai Ragu Tinggalkan Dolar AS, Salah Satunya Musuh Amerika Serikat
(akr)
tulis komentar anda