Miliki Infrastruktur Produksi Terbesar dan Masif, MNCN Melesat di Semester II/2020
Kamis, 27 Agustus 2020 - 00:45 WIB
Kedua, perseroan akan meningkatkan produksi konten bagi peningkatan pendapatan perseroan. Ada sederetan konten program yang telah disiapkan guna menggenjot pendapatan perseroan di semester II/2020, antara lain melalui talent search programs dengan rencana penayangan panjang hingga berbulan-bulan guna menjaga sustainablity pendapatan. Program-program tersebut, seperti Master Chef Indonesia, KDI, dan Indonesian Idol.
Perseroan juga akan meningkatkan pendapatan dari bisnis konten dengan menggenjot produksi konten di semester Il/2020, baik untuk perusahaan maupun untuk pihak lain.
"Kita sangat bersyukur produksi grup sangat kuat, sehingga meski ada Covid-19 produksi tetap jalan, sinetron tetap jalan, special talent search juga tetap jalan, sehingga banyak NTC yang bisa diciptakan dan juga memproduksi untuk pihak lain, baik platform konvensional maupun platform digital. Itu meningkatkan pendapatan yang luar biasa," ungkap Hary.
Dengan semakin banyaknya layanan over the top yang masuk Indonesia, kebutuhan konten lokal juga dirasakan semakin meningkat. Hal tersebut diharapkan akan meningkatkan pendapatan dari konten.
Tak hanya itu, masih dalam bagian pendapatan konten, yaitu pengelolaan talent management, baik off air, on air, maupun peningkatan traffic di RCTI+melalui live chat artis. Selanjutnya, juga ada pembuatan video pendek yang ditayangkan di media sosial.
Ketiga, perseroan akan meningkatkan aktivitas digital yang merupakan sumber pendapatan ketiga dalam roadmap semester II/2020. Untuk pendapatan dari digital yang pertama, yaitu dari YouTube. Perseroan memiliki tiga sumber pendapatan terkait YouTube, yaitu Pertama, dari iklan, setiap bulannya perseroan menayangkan 12.000-15.000 video pendek dari library.
Kedua, memproduksi konten digital untuk klien yang biasanyaberseri, sehingga klien mendapatkan eksposur di media sosial. Konten tersebut nantinya diunggah di YouTube dari unit-unit perseroan yang memiliki jumlah subscriber terbesar di Indonesia, yaitu 100 juta subscribers dari seluruh channel yang dimiliki MNCN dengan jumlah views mencapai 1 miliar - 2,5 miliar views/bulan.
Ketiga, pendapatan dari YouTube, yaitu melalui multi-channel network, dimana MNC mengelola konten untuk pihak ketiga maupun talent perseroan. Selain itu, perseroan baru saja mendapat kontrak dari Facebook, dan saat ini sedang negosiasi dengan media sosial lain.
Kedua, pendapatan digital juga berasal dari 3 portal milik perseroan, yaitu Okezone.com, Sindonews.com dan iNews.id. Ketiga portal tersebut saling melengkapi dengan konten positioning yang berbeda. "Karena tumbuhnya pesat, sehingga pendapatan dari sini juga pesat," tutur Hary.
Ketiga, pendapatan digital dari super appsRCTI+ yang menggabungkan lima segmen, yakni video streaming, news aggregator, audio aggregator, talent search, games aggregator.
Perseroan juga akan meningkatkan pendapatan dari bisnis konten dengan menggenjot produksi konten di semester Il/2020, baik untuk perusahaan maupun untuk pihak lain.
"Kita sangat bersyukur produksi grup sangat kuat, sehingga meski ada Covid-19 produksi tetap jalan, sinetron tetap jalan, special talent search juga tetap jalan, sehingga banyak NTC yang bisa diciptakan dan juga memproduksi untuk pihak lain, baik platform konvensional maupun platform digital. Itu meningkatkan pendapatan yang luar biasa," ungkap Hary.
Dengan semakin banyaknya layanan over the top yang masuk Indonesia, kebutuhan konten lokal juga dirasakan semakin meningkat. Hal tersebut diharapkan akan meningkatkan pendapatan dari konten.
Tak hanya itu, masih dalam bagian pendapatan konten, yaitu pengelolaan talent management, baik off air, on air, maupun peningkatan traffic di RCTI+melalui live chat artis. Selanjutnya, juga ada pembuatan video pendek yang ditayangkan di media sosial.
Ketiga, perseroan akan meningkatkan aktivitas digital yang merupakan sumber pendapatan ketiga dalam roadmap semester II/2020. Untuk pendapatan dari digital yang pertama, yaitu dari YouTube. Perseroan memiliki tiga sumber pendapatan terkait YouTube, yaitu Pertama, dari iklan, setiap bulannya perseroan menayangkan 12.000-15.000 video pendek dari library.
Kedua, memproduksi konten digital untuk klien yang biasanyaberseri, sehingga klien mendapatkan eksposur di media sosial. Konten tersebut nantinya diunggah di YouTube dari unit-unit perseroan yang memiliki jumlah subscriber terbesar di Indonesia, yaitu 100 juta subscribers dari seluruh channel yang dimiliki MNCN dengan jumlah views mencapai 1 miliar - 2,5 miliar views/bulan.
Ketiga, pendapatan dari YouTube, yaitu melalui multi-channel network, dimana MNC mengelola konten untuk pihak ketiga maupun talent perseroan. Selain itu, perseroan baru saja mendapat kontrak dari Facebook, dan saat ini sedang negosiasi dengan media sosial lain.
Kedua, pendapatan digital juga berasal dari 3 portal milik perseroan, yaitu Okezone.com, Sindonews.com dan iNews.id. Ketiga portal tersebut saling melengkapi dengan konten positioning yang berbeda. "Karena tumbuhnya pesat, sehingga pendapatan dari sini juga pesat," tutur Hary.
Ketiga, pendapatan digital dari super appsRCTI+ yang menggabungkan lima segmen, yakni video streaming, news aggregator, audio aggregator, talent search, games aggregator.
tulis komentar anda