AS Bayar Bunga Utang Tembus Rp15.435 Triliun, Rekor Tertinggi dalam Sejarah
Jum'at, 13 September 2024 - 07:31 WIB
JAKARTA - Pemerintah Amerika Serikat (AS) telah menghabiskan USD1 triliun atau setara Rp15.435 triliun tahun ini untuk pembayaran bunga utang. Bahkan nilai utang tersebut telah melampaui USD35,3 triliun dengan kekhawatiran menghadapi krisis yang akan datang.
Baca Juga: Putin Minta Dikawal Jet Tempur saat Sambangi Negara NATO, Khawatir Ditembak Jatuh Ukraina
Departemen Keuangan AS melaporkan, pembayaran bunga utang senilai USD1 triliun tersebut untuk pertama kalinya dalam sejarah. Angka tersebut naik 30% dari tahun lalu. Selain itu, total pembayaran utang diperkirakan akan lebih besar lagi hingga akhir tahun ini.
Perekonomian AS berada dalam posisi memprihatinkan. Di tengah perjuangannya melawan inflasi, Federal Reserve telah mempertahankan suku bunga pada level tertinggi selama 23 tahun. Meskipun penurunan suku bunga akan dilakukan pada bulan September, rapuhnya ekonomi AS tidak bisa diremehkan.
Secara keseluruhan, pembayaran cicilan utang AS mendekati USD1,160 triliun pada 2024. Bahkan jika pendapatan pemerintah dari investasi dikurangi dari jumlah tersebut, pembayaran tersebut masih berjumlah lebih dari USD843 miliar melebihi seluruh pembayaran pemerintah lainnya di luar Medicare dan Jaminan Sosial.
Baca Juga: Arab Saudi Mau Terima Yuan untuk Pembelian Minyak, Bye Petrodolar?
Menyitir WatcherGuru, perkembangan utang tersebut tidak baik untuk defisit anggaran AS. Pada Agustus defisit anggaran meningkat mendekati USD2 triliun naik sebesar USD380 miliar terjadi perubahan yang mencolok dari bulan Juli, ketika mereka mengalami surplus sebesar USD89 miliar.
Baca Juga: Putin Minta Dikawal Jet Tempur saat Sambangi Negara NATO, Khawatir Ditembak Jatuh Ukraina
Departemen Keuangan AS melaporkan, pembayaran bunga utang senilai USD1 triliun tersebut untuk pertama kalinya dalam sejarah. Angka tersebut naik 30% dari tahun lalu. Selain itu, total pembayaran utang diperkirakan akan lebih besar lagi hingga akhir tahun ini.
Perekonomian AS berada dalam posisi memprihatinkan. Di tengah perjuangannya melawan inflasi, Federal Reserve telah mempertahankan suku bunga pada level tertinggi selama 23 tahun. Meskipun penurunan suku bunga akan dilakukan pada bulan September, rapuhnya ekonomi AS tidak bisa diremehkan.
Secara keseluruhan, pembayaran cicilan utang AS mendekati USD1,160 triliun pada 2024. Bahkan jika pendapatan pemerintah dari investasi dikurangi dari jumlah tersebut, pembayaran tersebut masih berjumlah lebih dari USD843 miliar melebihi seluruh pembayaran pemerintah lainnya di luar Medicare dan Jaminan Sosial.
Baca Juga: Arab Saudi Mau Terima Yuan untuk Pembelian Minyak, Bye Petrodolar?
Menyitir WatcherGuru, perkembangan utang tersebut tidak baik untuk defisit anggaran AS. Pada Agustus defisit anggaran meningkat mendekati USD2 triliun naik sebesar USD380 miliar terjadi perubahan yang mencolok dari bulan Juli, ketika mereka mengalami surplus sebesar USD89 miliar.
(nng)
tulis komentar anda