Cotton Day, Menyatukan Langkah Menuju Industri Kapas yang Berkelanjutan
Kamis, 26 September 2024 - 17:43 WIB
"Saya berpartisipasi atas undangan dari tim Cotton USA Indonesia untuk membuat sebuah koleksi kecil dari bahan katun. Kebetulan saya memang sedang menggalakkan motif Sumba, jadi koleksi ini bertemakan Sumba. Saya selalu berusaha membawa akar budaya dalam setiap koleksi yang saya buat,"kata Ghea Pangabean.
Ghea juga menyinggung pentingnya kolaborasi dengan salah satu pabrik tekstil yang memasok bahan katun berkualitas tinggi untuk koleksinya. Bahan katun yang digunakan diklaim sangat nyaman digunakan, terutama di iklim tropis seperti Indonesia.
Koleksi Busana yang terinspirasi dari Lampung Meriahkan Front Row Paris 2024 "Ini pertama kalinya saya bekerja sama dengan Cotton USA untuk membuat koleksi yang memanfaatkan katun berkualitas tinggi ini. Bahannya sangat nyaman dipakai di iklim Indonesia, dan saya berencana untuk terus berkolaborasi dalam proyek-proyek selanjutnya," tambahnya.
Selain memamerkan koleksi, Ghea juga turut mengampanyekan pentingnya penggunaan bahan ramah lingkungan dan berkelanjutan, yang sejalan dengan tema besar Cotton Day 2024.Menurutnya, proses produksi katun yang bersih dan berkualitas tinggi begitu sangat mempengaruhi kualitas dan harga jual produk fesyen tersebut.
“Kami diajarkan bagaimana katun berkualitas itu harus bersih dan rapi, tanpa ada sampah benang yang tersisa. Ini memang memengaruhi harga jual, tetapi pada akhirnya sebanding dengan kualitas produk yang dihasilkan," jelas desainer berdarah batak ini.
Adapun topik lain yang menarik dalam diskusi Cotton Day 2024 adalah sirkularitas tekstil, terutama yang berkaitan dengan strategi Uni Eropa (UE) dalam menciptakan tekstil yang berkelanjutan. Banyak merek saat ini mulai mencari produsen benang yang dapat mengintegrasikan serat daur ulang ke dalam produk mereka.
Ghea juga menyinggung pentingnya kolaborasi dengan salah satu pabrik tekstil yang memasok bahan katun berkualitas tinggi untuk koleksinya. Bahan katun yang digunakan diklaim sangat nyaman digunakan, terutama di iklim tropis seperti Indonesia.
Koleksi Busana yang terinspirasi dari Lampung Meriahkan Front Row Paris 2024 "Ini pertama kalinya saya bekerja sama dengan Cotton USA untuk membuat koleksi yang memanfaatkan katun berkualitas tinggi ini. Bahannya sangat nyaman dipakai di iklim Indonesia, dan saya berencana untuk terus berkolaborasi dalam proyek-proyek selanjutnya," tambahnya.
Selain memamerkan koleksi, Ghea juga turut mengampanyekan pentingnya penggunaan bahan ramah lingkungan dan berkelanjutan, yang sejalan dengan tema besar Cotton Day 2024.Menurutnya, proses produksi katun yang bersih dan berkualitas tinggi begitu sangat mempengaruhi kualitas dan harga jual produk fesyen tersebut.
“Kami diajarkan bagaimana katun berkualitas itu harus bersih dan rapi, tanpa ada sampah benang yang tersisa. Ini memang memengaruhi harga jual, tetapi pada akhirnya sebanding dengan kualitas produk yang dihasilkan," jelas desainer berdarah batak ini.
Adapun topik lain yang menarik dalam diskusi Cotton Day 2024 adalah sirkularitas tekstil, terutama yang berkaitan dengan strategi Uni Eropa (UE) dalam menciptakan tekstil yang berkelanjutan. Banyak merek saat ini mulai mencari produsen benang yang dapat mengintegrasikan serat daur ulang ke dalam produk mereka.
(unt)
Lihat Juga :
tulis komentar anda