Atasi Oversupply Ayam, Peternak Mandiri Diminta Bentuk Asosiasi

Kamis, 03 Oktober 2024 - 21:56 WIB
”Padahal dengan kemitraan itu banyak keuntungannya yang diperoleh pelaku usaha mikro kecil. Artinya supply terpelihara, harga terjangkau dan serapan dari ayam livebird langsung dipotong dan masyarkat ada kepastian," tandasnya.

Direktur Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan, Badan Pangan Nasional ( Bapanas ) Maino Dwi Hartono mengakui permasalahan kelebihan stok ayam hidup sudah bertahun-tahun. Sebagai upaya mengatasi oversupply dari produksi ayam, pemerintah memberikan bantuan pangan berupa daging ayam dan telur dalam rangka penanganan stunting.

Penyaluran Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) telah diberikan kepada 1,446 juta jiwa KRS (Keluarga Beresiko Stunting) di 7 provinsi pada 2024. "Dengan pemberian daging ayam 1 kilogram dan telur 10 butir. Harapannya kami bisa berlanjut tahun depan dan bertambah sebaran wilayah saat ini baru tujuh provinsi, masih ada provinsi-provinsi lain yang belum tersalurkan mudah-mudahan terus berlanjut," katanya.

Ketua FBI Enday Hidayat mengatakan, diskusi ini bertujuan menciptakan situasi persaingan usaha yang sehat antara peternak mandiri dengan pengusaha integrator. Dengan menjaga stabilitas harga ditingkat produsen dan kosumen akan menciptakan situasi kamtibmas yang kondusif.

"Semoga dengan forum ini menghasilkan produk kepastian hukum bagi para pelaku usaha, sehingga terciptanya keadilan dan keberlanjutan," terangnya.

Para peserta yang hadir yaitu Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat Indonesia (Pinsar), Komunitas Peternak Unggas Nasional (KPUN), dan Peternak Pembudidaya Unggas Niaga (PPUN). Kemudian Gabungan Organisasi Peternak Ayam Nasional (GOPAN), Dtijen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan, Bapanas, Japfa, dan Pokphand.
(poe)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More