Utang Luar Negeri Rusia Sentuh Level Terendah sejak 2006, Turun Jadi Rp4.528 Triliun
Sabtu, 12 Oktober 2024 - 07:50 WIB
MOSKOW - Utang pemerintah Rusia dan sektor swasta kepada lembaga keuangan asing mengalami penurunan hingga di bawah USD300 miliar untuk pertama kalinya sejak 2006. Laporan terbaru utang Rusia disampaikan oleh bank sentral pada hari Jumat (11/10) kemarin.
Pada 1 Oktober, utang luar negeri Rusia mencapai angka USD293,4 miliar (yang setara Rp4.528 triliun dengan kurs Rp15.432/USD) atau menyusut sebesar USD24,5 miliar yang setara dengan 7,7% sejak awal 2024, menurut sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh bank sentral.
Utang luar negeri adalah bagian dari utang nasional suatu negara yang dipinjam oleh pemerintah dan sektor swasta dari pemberi pinjaman luar negeri seperti bank, IMF, perusahaan asing dan kreditur lainnya.
"Dinamika ini dipengaruhi oleh pengurangan kewajiban sektor lain terutama pada pinjaman yang dinaikkan, termasuk dalam kerangka hubungan investasi langsung," bunyi pernyataan regulator.
Datanya menunjukkan bahwa pada kuartal ketiga tahun 2024, utang luar negeri turun sebesar USD8,5 miliar atau hampir 3%, terutama karena penurunan kewajiban sektor riil.
Selain itu, sektor publik juga mengurangi kewajiban eksternalnya, sebesar USD1,3 miliar atau sebesar 4,2% per kuartal. Volume utang sektor ini berjumlah di bawah USD31 miliar, untuk berada pada level minimum sejak akhir 2015.
Sementara itu sangat kontras, dimana sebaliknya pada bank sental dan lembaga kredit justru meningkatkan utang mereka di luar negeri hampir USD4 miliar. Angka itu setara 4,1% untuk periode Juli hingga September.
Sebagai informasi utang luar negeri Rusia pernah menyentuh rekor tertinggi sepanjang sejarah, dengan besaran lebih dari USD700 miliar pada tahun 2014. Sejak saat itu tren utang Rusia terus turun, khususnya karena sanksi Barat yang dijatuhkan atas reunifikasi Krimea dan penarikan modal berikutnya oleh non-residen.
Kampanye sanksi baru yang dilancarkan oleh Barat terhadap Moskow sejak 2022 semakin mempercepat penurunan utang luar negeri. Kementerian luar negeri Rusia mengatakan, pada bulan lalu utang nasional berada pada level "aman secara ekonomi" yakni di bawah 20% dari PDB, menempatkan Rusia di antara negara-negara dengan level terendah.
Sebagai perbandingan, utang nasional Inggris baru-baru ini mencapai 100% dari output ekonomi tahunan negara itu. Sedangkan utang AS melebihi 120% dari PDB, sementara Jepang tembus rekor 260%.
Pada 1 Oktober, utang luar negeri Rusia mencapai angka USD293,4 miliar (yang setara Rp4.528 triliun dengan kurs Rp15.432/USD) atau menyusut sebesar USD24,5 miliar yang setara dengan 7,7% sejak awal 2024, menurut sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh bank sentral.
Utang luar negeri adalah bagian dari utang nasional suatu negara yang dipinjam oleh pemerintah dan sektor swasta dari pemberi pinjaman luar negeri seperti bank, IMF, perusahaan asing dan kreditur lainnya.
"Dinamika ini dipengaruhi oleh pengurangan kewajiban sektor lain terutama pada pinjaman yang dinaikkan, termasuk dalam kerangka hubungan investasi langsung," bunyi pernyataan regulator.
Datanya menunjukkan bahwa pada kuartal ketiga tahun 2024, utang luar negeri turun sebesar USD8,5 miliar atau hampir 3%, terutama karena penurunan kewajiban sektor riil.
Selain itu, sektor publik juga mengurangi kewajiban eksternalnya, sebesar USD1,3 miliar atau sebesar 4,2% per kuartal. Volume utang sektor ini berjumlah di bawah USD31 miliar, untuk berada pada level minimum sejak akhir 2015.
Sementara itu sangat kontras, dimana sebaliknya pada bank sental dan lembaga kredit justru meningkatkan utang mereka di luar negeri hampir USD4 miliar. Angka itu setara 4,1% untuk periode Juli hingga September.
Sebagai informasi utang luar negeri Rusia pernah menyentuh rekor tertinggi sepanjang sejarah, dengan besaran lebih dari USD700 miliar pada tahun 2014. Sejak saat itu tren utang Rusia terus turun, khususnya karena sanksi Barat yang dijatuhkan atas reunifikasi Krimea dan penarikan modal berikutnya oleh non-residen.
Kampanye sanksi baru yang dilancarkan oleh Barat terhadap Moskow sejak 2022 semakin mempercepat penurunan utang luar negeri. Kementerian luar negeri Rusia mengatakan, pada bulan lalu utang nasional berada pada level "aman secara ekonomi" yakni di bawah 20% dari PDB, menempatkan Rusia di antara negara-negara dengan level terendah.
Sebagai perbandingan, utang nasional Inggris baru-baru ini mencapai 100% dari output ekonomi tahunan negara itu. Sedangkan utang AS melebihi 120% dari PDB, sementara Jepang tembus rekor 260%.
(akr)
Lihat Juga :
tulis komentar anda