Utang Rusia Diramalkan Bakal Membengkak hingga Rp856,2 Triliun

Rabu, 25 September 2024 - 21:11 WIB
loading...
Utang Rusia Diramalkan...
Utang nasional negara Rusia diperkirakan bakal terus tumbuh dalam tiga tahun ke depan, hingga mencapai 18% dari produk domestik bruto (PDB). Foto/Dok
A A A
MOSKOW - Utang nasional negara Rusia diperkirakan bakal terus tumbuh dalam tiga tahun ke depan, hingga mencapai 18% dari produk domestik bruto (PDB). Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengungkap, alasan kenapa Moskow terus menarik utang untuk menutup kesenjangan anggaran.

Menurut rancangan anggaran negara, pinjaman Rusia pada tahun depan bakal mencapai angka USD51,5 miliar. Tren peningkatan utang Rusia diproyeksi berlanjut di 2026 mencapai USD54,9 miliar dan tembus USD57 miliar atau setara Rp856,2 triliun (Kurs Rp15.021 per USD) pada 2027, mendatang.



Dalam laporan tersebut seperti dilansir RT, utang publik Rusia bakal terus tumbuh hingga menjadi 18% dari PDB, dimana angka tersebut meningkat tipis dari 2023 yakni 15% dari PDB.

Sementara defisit fiskal secara keseluruhan diperkirakan akan mencapai 1% dari PDB per tahun (-0,5% dari PDB pada tahun 2025, -0,9% dari PDB pada tahun 2026, dan -1,1% dari PDB pada tahun 2027), menurut perkiraan awal.

Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memperlihatkan, meski ada sedikit peningkatan, utang nasional Rusia dipastikan tetap pada tingkatan yang "aman secara ekonomi" di bawah 20% dari PDB. Hal ini menempatkan Rusia di antara negara-negara dengan tingkat tunggakan negara terendah.



Sebagai perbandingan, utang nasional Inggris baru-baru ini mencapai 100% dari output ekonomi tahunan negara itu. Sedangkan utang negara di AS (Amerika Serikat) melebihi 120% dari PDB, sedangkan di Jepang mencapai rekor 260%.

Menteri Keuangan (Menkeu) Rusia, Anton Siluanov menekankan, bahwa anggaran selanjutnya, bakal fokus pada dukungan sosial, pertahanan, serta dalam teknologi. Dia juga mencatat bahwa lebih dari USD32,3 miliar setiap tahun akan dialokasikan untuk memberikan dukungan bagi wilayah Rusia.

Menurut para ekonom, pertumbuhan utang publik Rusia tetap moderat karena defisit anggaran yang rendah. Alasannya karena negara itu terus berinvestasi dalam proyek-proyek dan industri besar meskipun ada tekanan sanksi yang belum pernah terjadi sebelumnya dari Barat.
(akr)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Impor Batu Bara China...
Impor Batu Bara China dari Rusia Melesat 6% pada Maret, Indonesia Turun Tajam
Realisasi Investasi...
Realisasi Investasi Kuartal I/2025 Capai Rp465,2 Triliun, Rosan: Sesuai Target
Suku Bunga Acuan Ditahan...
Suku Bunga Acuan Ditahan 5,75 Persen, Begini Penjelasan Lengkap BI
10 Negara Penghasil...
10 Negara Penghasil Emas Terbesar di Dunia, Indonesia Urutan ke Berapa?
Cara Daftar Koperasi...
Cara Daftar Koperasi Merah Putih, Simak Panduan Lengkapnya
Dukung Swasembada Pangan,...
Dukung Swasembada Pangan, Pengolahan Gabah Modern Garapan Waskita Hasilkan Beras Berkualitas
Indonesia Bukan Lagi...
Indonesia Bukan Lagi Tempat Parkir Kereta Bekas, Begini Kata Bos KCI
Wisatawan Asing Mulai...
Wisatawan Asing Mulai Berkurang, Ekonomi AS Diprediksi Rugi Rp1.511 Triliun
Freeport Setor Rp7,73...
Freeport Setor Rp7,73 Triliun ke Pusat dan Daerah atas Keuntungan Bersih 2024
Rekomendasi
Polisi Kashmir Ungkap...
Polisi Kashmir Ungkap Para Tersangka Serangan Pahalgam
Penampakan 2 Kapal Pesiar...
Penampakan 2 Kapal Pesiar Milik Ariyanto Bakri yang Disita Kejagung
Penggugat Jokowi Terkait...
Penggugat Jokowi Terkait Mobil Esemka Siap Berdamai, Asal...
Berita Terkini
Pengamat Ekonomi Sebut...
Pengamat Ekonomi Sebut Kinerja Korporasi Bank Jatim Positif
29 menit yang lalu
Harga Bitcoin Melesat...
Harga Bitcoin Melesat Tembus Rp1,56 Miliar, Institusi Besar Serbu Pasar Kripto
35 menit yang lalu
IMF Pangkas Proyeksi,...
IMF Pangkas Proyeksi, Sri Mulyani Sebut Target Ekonomi Tumbuh 5,2% Masih Realistis
2 jam yang lalu
Logam Tanah Jarang Jadi...
Logam Tanah Jarang Jadi Primadona, Pengembangan REE di Tanjung Ular Digenjot
3 jam yang lalu
Perusahaan Tambang Wanti-wanti...
Perusahaan Tambang Wanti-wanti AS Kekurangan Pasokan Mineral Tanah Jarang
3 jam yang lalu
Pentingnya Efisiensi...
Pentingnya Efisiensi dalam Pengiriman bagi Pebisnis Online
3 jam yang lalu
Infografis
Penyebab Jerman Tak...
Penyebab Jerman Tak Siap Hadapi Perang Dunia III Melawan Rusia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved