Satu Dekade Presiden Jokowi Bangun 366 Ribu Km Jalan Desa
Sabtu, 12 Oktober 2024 - 11:52 WIB
JAKARTA - Membangun Indonesia dari Desa menjadi salah satu fokus pembangunan infrastruktur dalam 10 tahun terakhir di era Presiden Joko Widodo (Jokowi). Dengan infrastruktur akan membuka konektivitas, peluang ekonomi baru bermunculan, lapangan pekerjaan meningkat, waktu dan biaya logistik bisa ditekan demi mewujudkan Indonesia-sentris.
Efeknya, bukan hanya daya saing daerah yang meningkat dan berhasil mengundang investor di wilayah, tapi juga meningkatkan aspek sosial dan pembangunan manusia seperti pembangunan sekolah, rumah sakit, dan fasilitas publik lainnya berkontribusi terhadap peningkatan kualitas hidup masyarakat.
Presiden Jokowi melaporkan progres pembangunan selama 10 tahun dirinya menjabat. Jokowi menjelaskan, Pemerintah telah membangun pondasi dan peradaban baru yang Indonesia-sentris.
"Alhamdulillah, selama 10 tahun ini, kita telah mampu membangun sebuah pondasi dan peradaban baru, dengan pembangunan yang Indonesia-sentris, membangun dari pinggiran, membangun dari desa dan membangun dari daerah terluar," kata Jokowi di Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR-DPD di gedung MPR/DPR/DPD, Senayan, Jakarta, Jumat (16/8/2024).
Jokowi menambahkan, selama 10 tahun, pemerintah telah membangun 366 ribu kilometer jalan desa dan 1,9 juta meter jembatan desa. Selain itu, ribuan kilometer jalan tol baru juga dibangun di era pemerintahan Jokowi.
"Sampai saat ini kita telah membangun 366 ribu kilometer jalan desa, 1,9 juta meter jembatan desa, 2.700 kilometer jalan tol baru, 6.000 kilometer jalan nasional, 50 pelabuhan dan bandara baru, serta 43 bendungan dan 1,1 juta hektare jaringan irigasi baru," ucapnya.
Tidak kurang dari 2.700 kilometer jalan tol baru dan 6.000 kilometer jalan nasional juga terbentang di semua pulau.
Menurut Jokowi, dengan pembangunan itu berhasil menurunkan biaya logistik dari sebelumnya 24% menjadi 14% pada 2023. Jokowi menyebut Indonesia bisa meningkatkan daya saing dari sebelumnya peringkat 44 menjadi peringkat 27 pada 2024.
Efeknya, bukan hanya daya saing daerah yang meningkat dan berhasil mengundang investor di wilayah, tapi juga meningkatkan aspek sosial dan pembangunan manusia seperti pembangunan sekolah, rumah sakit, dan fasilitas publik lainnya berkontribusi terhadap peningkatan kualitas hidup masyarakat.
Presiden Jokowi melaporkan progres pembangunan selama 10 tahun dirinya menjabat. Jokowi menjelaskan, Pemerintah telah membangun pondasi dan peradaban baru yang Indonesia-sentris.
"Alhamdulillah, selama 10 tahun ini, kita telah mampu membangun sebuah pondasi dan peradaban baru, dengan pembangunan yang Indonesia-sentris, membangun dari pinggiran, membangun dari desa dan membangun dari daerah terluar," kata Jokowi di Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR-DPD di gedung MPR/DPR/DPD, Senayan, Jakarta, Jumat (16/8/2024).
Jokowi menambahkan, selama 10 tahun, pemerintah telah membangun 366 ribu kilometer jalan desa dan 1,9 juta meter jembatan desa. Selain itu, ribuan kilometer jalan tol baru juga dibangun di era pemerintahan Jokowi.
"Sampai saat ini kita telah membangun 366 ribu kilometer jalan desa, 1,9 juta meter jembatan desa, 2.700 kilometer jalan tol baru, 6.000 kilometer jalan nasional, 50 pelabuhan dan bandara baru, serta 43 bendungan dan 1,1 juta hektare jaringan irigasi baru," ucapnya.
Tidak kurang dari 2.700 kilometer jalan tol baru dan 6.000 kilometer jalan nasional juga terbentang di semua pulau.
Menurut Jokowi, dengan pembangunan itu berhasil menurunkan biaya logistik dari sebelumnya 24% menjadi 14% pada 2023. Jokowi menyebut Indonesia bisa meningkatkan daya saing dari sebelumnya peringkat 44 menjadi peringkat 27 pada 2024.
Lihat Juga :
tulis komentar anda