10 Tahun Jokowi Realisasikan Hilirisasi, Industri Tambang Beri Apresiasi

Kamis, 17 Oktober 2024 - 14:50 WIB
"Pemerintah juga aktif dalam mempromosikan Indonesia sebagai tujuan investasi di sektor mineral kritis di era transisi energi," Hendra menambahkan.



Presiden Jokowi, di akhir masa jabatannya tetap tidak kendur menggenjot program hilirisasi. Bahkan, di penghujung masa jabatannyaKepala Negara meresmikan dua smelter tembaga dan satu smelter bauksit dalam waktu 2 hari sekaligus. Fasilitas-fasilitas pemurnian dan pengolahan terbaru yang diresmikan itu adalah miliki PT Amman Mineral Internasional, PT Freeport Indonesia (PTFI) dan PT Borneo Aluminas Indonesia.

Semangat hilirisasi demi mendongkrak nilai tambah di dalam negeri pun diyakini akan berlanjut di pemerintahan Presiden Terpilih Prabowo Subianto. Jokowi berpesan, Indonesia harus mandiri, salah satunya dengan kebijakan hilirisasi. Dengan membangun smelter di dalam negeri, pengolahan dan pemurnian mineral mentah yang dilakukan tak hanya meningkatkan nilai tambah, dampak ikutannya puntidak kecil, mulai dari serapan tenaga kerja hinggabertambahnyapenerimaan negara.

Bicara nilai tambah, hilirisasi produk nikel misalnya, jika sebelum tahun 2020 ekspor nikel mentah hanya menghasilkan USD1,4 hingga USD2 miliar (sekitar Rp31 triliun, kurs Rp15.500/USD). Namun setelah kebijakan penghentian ekspor bahan mentah, nilai tambah dari nikel melonjak hingga USD34,8 miliar atau sekitarRp539,4 triliun pada tahun 2023.

Sementara untuk aluminium, dengan kebutuhan dalam negeri yang mencapai 1,2 juta ton, dan 56% dari jumlah itu masih diimpor, dengan selesainya pembangunan smelter impor aluminium ditargetkan bisa distop sehingga menghemat devisa negara sebesar USD3,5 miliar atau sekira Rp54,25 triliun per tahun.

Hilirisasi diharapkan dapat menjadi motor penggerak ekonomi baru, menciptakan lebih banyak nilai di dalam negeri, dan membawa Indonesia menuju kemandirian ekonomi yang lebih kuat.
(fjo)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More