Kapan BRICS Pay Diluncurkan? Ramai-ramai Negara Berkembang Kubur Dolar AS

Jum'at, 18 Oktober 2024 - 09:04 WIB
Selain itu, pendekatan ini dapat membantu mengurangi ketergantungan yang berlebihan pada dolar AS, menyeimbangkan dominasi dolar, mendorong diversifikasi keuangan, dan meningkatkan otonomi ekonomi di antara anggota BRICS dan seterusnya, unngkap para ahli memberikan catatan.

Negara-negara BRICS telah secara aktif mengembangkan sistem pembayaran internasional baru. Menurut outlet media Rusia RT, mengutip wawancara baru-baru ini dengan Siluanov, mengungkapkan bahwa "infrastruktur pembayaran lintas batas baru akan didasarkan pada teknologi canggih dan akan memungkinkan transaksi perdagangan luar negeri yang lebih cepat dan lebih murah tanpa campur tangan eksternal."

BRICS Pay adalah sistem pesan pembayaran independen yang terdesentralisasi yang sedang dikembangkan oleh negara-negara anggota BRICS, sebanding dengan SWIFT Eropa.

Selama Forum Bisnis BRICS di Pusat Perdagangan Internasional di Moskow, pengguna dapat berpartisipasi dalam pengujian teknologi ritel BRICS Pay, menurut situs web resmi BRICS Pay.

BRICS Pay telah dikembangkan selama beberapa tahun. Pada awal 2019, negara-negara BRICS telah bekerja untuk membangun sistem pembayaran terpadu sebagai bagian dari platform pembayaran ritel dan pengiriman uang untuk negara-negara anggota, menurut laporan media.

Setahun kemudian, Deklarasi Moskow KTT BRICS ke-12, yang dirilis pada 17 November 2020, memuji pekerjaan berkelanjutan pada kerja sama sistem pembayaran nasional. Khususnya pada pembentukan Satuan Tugas Pembayaran BRICS dan menantikan kemajuan lebih lanjut di jalur ini, seperti dilaporkan Kantor Berita Xinhua.

Para ahli mencatat bahwa sistem pembayaran baru - BRICS Pay - muncul pada saat negara-negara, terutama negara-negara berkembang, berusaha untuk melindungi kedaulatan ekonomi mereka dengan lebih baik sambil berusaha memperluas kerja sama.

"Sebagai sekelompok negara pasar berkembang, pentingnya meluncurkan sistem pembayaran semacam itu untuk BRICS. Terbukti ... ini membawa implikasi praktis untuk menjaga kedaulatan ekonomi negara-negara berkembang dan memperluas kerja sama ekonomi dan perdagangan," kata Song Wei, seorang profesor di Sekolah Hubungan Internasional dan Diplomasi di Beijing Foreign Studies University, seperti dilansir Global Times.

Negara-negara BRICS saat ini menjadi salah satu kekuatan ekonomi paling signifikan di dunia. Rusia mengambil alih kepresidenan bergilir BRICS untuk tahun 2024 pada 1 Januari tahun ini. Pada hari yang sama, Arab Saudi, Mesir, UEA, Iran, dan Ethiopia secara resmi bergabung sebagai anggota BRICS, menggandakan jumlah negara anggota dari lima menjadi 10.

Song mengatakan, bahwa sistem pembayaran baru ini dapat memperdalam kolaborasi ekonomi di antara negara-negara BRICS, mempromosikan kemitraan perdagangan dan investasi, memungkinkan negara-negara ini memanfaatkan pengaruh ekonomi mereka untuk mendorong pemulihan ekonomi global.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More