Donald Trump Menang, Rusia Tak Akan Tinggalkan Dolar AS
Jum'at, 08 November 2024 - 08:15 WIB
JAKARTA - Presiden Rusia Vladimir Putin menegaskan bahwa Rusia tidak akan meninggalkan dolar AS. Sebuah pernyataan yang mengejutkan bagi aliansi BRICS .
Dalam sebuah wawancara pada Kamis (7/11), Putin menegaskan bahwa Rusia tidak akan meninggalkan dolar AS tapi menolak untuk menggunakan dolar sebagai alat pembayaran.
Putin menyebut dolar AS sebagai pilar kekuatan AS, dan mengatakan bahwa AS sedang meruntuhkan kekuatan ini. Blok BRICS telah lama mendorong inisiatif dedolarisasi dengan mengatakan bahwa dolar AS tidak akan menjadi raja untuk waktu yang lama.
BRICS baru-baru ini mendiskusikan dedolarisasi pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) bulan Oktober di Kazan, Rusia dan beberapa negara telah memutuskan untuk berhenti menggunakan dolar.
"Pembayaran dalam dolar menurun," kata Putin, dilansir dari Watcher Guru, Jumat (8/11/2024). "Belum terlalu banyak, namun sebagai sarana penghematan, ini akan berkurang sedikit demi sedikit. Secara bertahap itu menyusut, ini adalah sebuah tren. Ini adalah perbuatan mereka sendiri."
Sehubungan dengan proposal BRICS untuk meninggalkan dolar AS, presiden Rusia menegaskan bahwa "proposal kami tidak ditujukan untuk melawan dolar. Ini hanyalah cara kami untuk menjawab tantangan zaman modern, sebagai responS terhadap perkembangan ekonomi yang kami pikirkan."
Putin juga membahas bagaimana BRICS saat ini sedang dalam tahap pengembangan sistem pembayaran terpadu yang berakar pada sistem pembayaran di berbagai negara. "Sistem baru ini akan menggunakan dasar sistem di setiap negara dalam pertukaran informasi keuangan," jelas Putin.
Blok ini terus merangkul perdagangan dalam mata uang lokal. Selain itu, mereka telah bekerja untuk mengembangkan infrastruktur pembayaran mereka yang unik. Proyek-proyek ini dipastikan akan mendorong otonomi keuangan dan menjadi ancaman yang jelas bagi hegemoni Barat dan dominasi dolar AS.
Dalam sebuah wawancara pada Kamis (7/11), Putin menegaskan bahwa Rusia tidak akan meninggalkan dolar AS tapi menolak untuk menggunakan dolar sebagai alat pembayaran.
Putin menyebut dolar AS sebagai pilar kekuatan AS, dan mengatakan bahwa AS sedang meruntuhkan kekuatan ini. Blok BRICS telah lama mendorong inisiatif dedolarisasi dengan mengatakan bahwa dolar AS tidak akan menjadi raja untuk waktu yang lama.
BRICS baru-baru ini mendiskusikan dedolarisasi pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) bulan Oktober di Kazan, Rusia dan beberapa negara telah memutuskan untuk berhenti menggunakan dolar.
"Pembayaran dalam dolar menurun," kata Putin, dilansir dari Watcher Guru, Jumat (8/11/2024). "Belum terlalu banyak, namun sebagai sarana penghematan, ini akan berkurang sedikit demi sedikit. Secara bertahap itu menyusut, ini adalah sebuah tren. Ini adalah perbuatan mereka sendiri."
Sehubungan dengan proposal BRICS untuk meninggalkan dolar AS, presiden Rusia menegaskan bahwa "proposal kami tidak ditujukan untuk melawan dolar. Ini hanyalah cara kami untuk menjawab tantangan zaman modern, sebagai responS terhadap perkembangan ekonomi yang kami pikirkan."
Putin juga membahas bagaimana BRICS saat ini sedang dalam tahap pengembangan sistem pembayaran terpadu yang berakar pada sistem pembayaran di berbagai negara. "Sistem baru ini akan menggunakan dasar sistem di setiap negara dalam pertukaran informasi keuangan," jelas Putin.
Blok ini terus merangkul perdagangan dalam mata uang lokal. Selain itu, mereka telah bekerja untuk mengembangkan infrastruktur pembayaran mereka yang unik. Proyek-proyek ini dipastikan akan mendorong otonomi keuangan dan menjadi ancaman yang jelas bagi hegemoni Barat dan dominasi dolar AS.
Lihat Juga :
tulis komentar anda