Forum Bisnis Indonesia-Brasil Hasilkan Kerja Sama Senilai USD2,65 Miliar
Senin, 18 November 2024 - 11:12 WIB
Usai penandatanganan MoU, FBIB menghadirkan CEO Dialogue dengan peserta gabungan antara CEO Indonesia dan Brasil, dan Presiden Prabowo Subianto turut hadir dan membawakan pidato kunci. Presiden Prabowo menggarisbawahi visi Indonesia akan pertumbuhan ekonomi dan keberlanjutan di bawah kepemimpinannya, serta menekankan pentingnya membangun kemitraan internasional untuk mengatasi tantangan-tantangan global.
CEO Dialogue juga menghadirkan paparan dari pelaku bisnis Indonesia yang beroperasional usaha di Brasil yaitu Managing Director Royal Golden Eagle (RGE) Anderson Tanoto yang berbagi wawasan tentang kontribusi RGE di sektor biofuel di Brasil, dan Country Head FKS Group di Indonesia Yanuar Samron, yang menekankan poin pembelajaran dari praktik perkebunan tebu di Brasil serta potensi aplikasinya di industri bioetanol Indonesia.
Acara FBIB diprakarsai oleh Kementerian Luar Negeri Indonesia, Kadin Indonesia, serta berkolaborasi dengan Kedutaan Besar Indonesia di Brasil dan bermitra dengan RGE di Brasil melalui Bracell. Sebagai informasi, kerja sama ekonomi bilateral antara Indonesia dan Brasil terus-menerus meningkat selama beberapa tahun terakhir ini. Pada 2022, Indonesia mengekspor barang senilai USD1,91 miliar dolar AS ke Brasil, dengan produk utama berupa sawit, minyak kelapa, dan karet.
Brasil juga mengekspor barang senilai USD359 juta ke Indonesia pada 2024, dengan menghasilkan neraca perdagangan positif bagi Brasil senilai USD169 juta. Data di atas menunjukkan alur perdagangan yang semakin meningkat di antara kedua negara dan potensi kerja sama pada masa depan, utamanya di sektor seperti energi terbarukan, agrikultur berkelanjutan, dan kerja sama digital.
"Brasil dan Indonesia merupakan negara yang sama-sama didorong oleh semangat inovasi, pertumbuhan, dan keberlanjutan. Kemitraan yang dibangun saat ini menjadi fondasi untuk era baru kolaborasi bagi kedua negara. Melalui kemitraan ini, kita membuka jalan bagi pertumbuhan yang tidak hanya menguntungkan secara bisnis, tetapi juga berkontribusi ke tujuan lebih besar seperti pengurangan emisi karbon, mempromosikan praktik-praktik berkelanjutan, dan menciptakan lapangan pekerjaan. Dengan memanfaatkan kekuatan ekonomi masing-masing dan keahlian di industri kunci seperti agribisnis, biofuel, dan pertambangan, kita akan mendorong pertumbuhan ekonomi sambil berbagi tanggung jawab untuk memastikan masa depan yang berkelanjutan bagi generasi akan datang,” kata Presiden Brazilian National Confederation of Industry (CNI) Ricardo Alban.
"Brasil merupakan pasar utama bagi RGE, dan kami antusias melihat kolaborasi dengan Brasil bertumbuh. Kesepakatan yang ditandatangani hari ini terutama signifikan bagi sektor biofuel, yang memegang peranan penting dalam transisi energi global. Komitmen bersama terkait keberlanjutan ini membuat kerja sama ini memainkan langkah penting dalam meningkatkan upaya-upaya pengurangan emisi gas rumah kaca dan promosi solusi energi bersih,” kata Managing Director RGE Anderson Tanoto.
"FBIB menjadi contoh bagaimana pengaruh kemitraan internasional dalam menciptakan solusi nyata untuk mengatasi tantangan global. Tidak hanya memperkuat ikatan bisnis, tetapi juga membangun aliansi untuk mendorong inovasi dan keberlanjutan di berbagai sektor dengan tetap memperhatikan kelestarian lingkungan. Hari ini diskusi dan penandatanganan MoU menunjukkan komitmen kedua negara dalam mengatasi tantangan kunci seperti perubahan iklim, ketahanan pangan, dan energi terbarukan,” kata International Advocacy Caucus B20 2024 Brasil sekaligus Wakil Ketua Umum Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Kadin Indonesia, Shinta Kamdani.
CEO Dialogue juga menghadirkan paparan dari pelaku bisnis Indonesia yang beroperasional usaha di Brasil yaitu Managing Director Royal Golden Eagle (RGE) Anderson Tanoto yang berbagi wawasan tentang kontribusi RGE di sektor biofuel di Brasil, dan Country Head FKS Group di Indonesia Yanuar Samron, yang menekankan poin pembelajaran dari praktik perkebunan tebu di Brasil serta potensi aplikasinya di industri bioetanol Indonesia.
Acara FBIB diprakarsai oleh Kementerian Luar Negeri Indonesia, Kadin Indonesia, serta berkolaborasi dengan Kedutaan Besar Indonesia di Brasil dan bermitra dengan RGE di Brasil melalui Bracell. Sebagai informasi, kerja sama ekonomi bilateral antara Indonesia dan Brasil terus-menerus meningkat selama beberapa tahun terakhir ini. Pada 2022, Indonesia mengekspor barang senilai USD1,91 miliar dolar AS ke Brasil, dengan produk utama berupa sawit, minyak kelapa, dan karet.
Brasil juga mengekspor barang senilai USD359 juta ke Indonesia pada 2024, dengan menghasilkan neraca perdagangan positif bagi Brasil senilai USD169 juta. Data di atas menunjukkan alur perdagangan yang semakin meningkat di antara kedua negara dan potensi kerja sama pada masa depan, utamanya di sektor seperti energi terbarukan, agrikultur berkelanjutan, dan kerja sama digital.
"Brasil dan Indonesia merupakan negara yang sama-sama didorong oleh semangat inovasi, pertumbuhan, dan keberlanjutan. Kemitraan yang dibangun saat ini menjadi fondasi untuk era baru kolaborasi bagi kedua negara. Melalui kemitraan ini, kita membuka jalan bagi pertumbuhan yang tidak hanya menguntungkan secara bisnis, tetapi juga berkontribusi ke tujuan lebih besar seperti pengurangan emisi karbon, mempromosikan praktik-praktik berkelanjutan, dan menciptakan lapangan pekerjaan. Dengan memanfaatkan kekuatan ekonomi masing-masing dan keahlian di industri kunci seperti agribisnis, biofuel, dan pertambangan, kita akan mendorong pertumbuhan ekonomi sambil berbagi tanggung jawab untuk memastikan masa depan yang berkelanjutan bagi generasi akan datang,” kata Presiden Brazilian National Confederation of Industry (CNI) Ricardo Alban.
"Brasil merupakan pasar utama bagi RGE, dan kami antusias melihat kolaborasi dengan Brasil bertumbuh. Kesepakatan yang ditandatangani hari ini terutama signifikan bagi sektor biofuel, yang memegang peranan penting dalam transisi energi global. Komitmen bersama terkait keberlanjutan ini membuat kerja sama ini memainkan langkah penting dalam meningkatkan upaya-upaya pengurangan emisi gas rumah kaca dan promosi solusi energi bersih,” kata Managing Director RGE Anderson Tanoto.
"FBIB menjadi contoh bagaimana pengaruh kemitraan internasional dalam menciptakan solusi nyata untuk mengatasi tantangan global. Tidak hanya memperkuat ikatan bisnis, tetapi juga membangun aliansi untuk mendorong inovasi dan keberlanjutan di berbagai sektor dengan tetap memperhatikan kelestarian lingkungan. Hari ini diskusi dan penandatanganan MoU menunjukkan komitmen kedua negara dalam mengatasi tantangan kunci seperti perubahan iklim, ketahanan pangan, dan energi terbarukan,” kata International Advocacy Caucus B20 2024 Brasil sekaligus Wakil Ketua Umum Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Kadin Indonesia, Shinta Kamdani.
(nng)
tulis komentar anda