Respons AS Soal Keputusan Indonesia Merapat ke BRICS yang Dipimpin Rusia-China
Rabu, 20 November 2024 - 17:36 WIB
JAKARTA - Amerika Serikat atau AS menghargai keputusan Indonesia untuk bergabung dengan keanggotaan kelompok kerja sama yang terdiri dari negara Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan atau BRICS . Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia Kamala Shirin Lakhdhir mengatakan bahwa untuk bergabung dengan BRICS merupakan keputusan yang harus ditentukan oleh pemerintah dari negara itu sendiri.
"Dan kami mempunyai banyak mitra dan teman yang sudah menjadi anggota BRICS. Oleh karena itu, masing-masing negara harus mengambil keputusannya sendiri, dan kami menghormatinya," kata Dubes Kamala dalam jumpa pers di Kedubes AS, Jakarta, Rabu (20/11/2024).
Dubes Kamala mengungkapkan, bahwa Amerika dan Indonesia telah menjalin kerja sama dalam banyak organisasi multilateral, di antaranya APEC dan juga G20.
"Dan kita bekerja sama dengan Indonesia di ASEAN, kita bekerja di semua badan PBB, Dewan Hak Asasi Manusia ketika Indonesia bertugas di dewan tersebut, Dewan Keamanan PBB ketika Indonesia menjadi anggota. Jadi kami bekerja di seluruh organisasi multilateral. Dan kami menyambut baik kolaborasi Indonesia dengan kami," ungkapnya.
Sebelumnya, Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto mengungkapkan, komitmen Indonesia untuk menjadi anggota BRICS sebagai bagian dari strategi memperkuat ekonomi nasional. Hal tersebut disampaikan Prabowo dalam Indonesia-Brazil Business Forum, de Janeiro, Brasil, pada Minggu (17/11/2024).
Prabowo juga menyampaikan dukungannya terhadap peran Brasil sebagai salah satu anggota kunci BRICS, sebuah organisasi ekonomi yang semakin berpengaruh dalam kancah global.
"Saya telah mengirim Menteri Luar Negeri untuk menghadiri KTT BRICS di Kazan, hanya sehari setelah kabinet saya dilantik. Indonesia ingin bergabung dengan Brasil dan negara anggota BRICS lainnya," ungkapnya.
"Dan kami mempunyai banyak mitra dan teman yang sudah menjadi anggota BRICS. Oleh karena itu, masing-masing negara harus mengambil keputusannya sendiri, dan kami menghormatinya," kata Dubes Kamala dalam jumpa pers di Kedubes AS, Jakarta, Rabu (20/11/2024).
Dubes Kamala mengungkapkan, bahwa Amerika dan Indonesia telah menjalin kerja sama dalam banyak organisasi multilateral, di antaranya APEC dan juga G20.
"Dan kita bekerja sama dengan Indonesia di ASEAN, kita bekerja di semua badan PBB, Dewan Hak Asasi Manusia ketika Indonesia bertugas di dewan tersebut, Dewan Keamanan PBB ketika Indonesia menjadi anggota. Jadi kami bekerja di seluruh organisasi multilateral. Dan kami menyambut baik kolaborasi Indonesia dengan kami," ungkapnya.
Sebelumnya, Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto mengungkapkan, komitmen Indonesia untuk menjadi anggota BRICS sebagai bagian dari strategi memperkuat ekonomi nasional. Hal tersebut disampaikan Prabowo dalam Indonesia-Brazil Business Forum, de Janeiro, Brasil, pada Minggu (17/11/2024).
Prabowo juga menyampaikan dukungannya terhadap peran Brasil sebagai salah satu anggota kunci BRICS, sebuah organisasi ekonomi yang semakin berpengaruh dalam kancah global.
"Saya telah mengirim Menteri Luar Negeri untuk menghadiri KTT BRICS di Kazan, hanya sehari setelah kabinet saya dilantik. Indonesia ingin bergabung dengan Brasil dan negara anggota BRICS lainnya," ungkapnya.
(akr)
Lihat Juga :
tulis komentar anda