Biden Berencana Hapus Setengah Utang Jumbo Ukraina Rp73,8 Triliun

Senin, 25 November 2024 - 07:39 WIB
Presiden AS, Joe Biden memutuskan untuk menghapus pinjaman sekitar USD4,7 miliar atau setara Rp73,8 t ke Ukraina. Sikap ini berbeda dengan Presiden terpilih Donald Trump yang akan menjabat tahun depan. Foto/Dok
KIEV - Presiden Amerika Serikat atau AS, Joe Biden memutuskan untuk menghapus utang pinjaman sekitar USD4,7 miliar atau setara Rp73,8 triliun (Kurs Rp15.711 per USD) ke Ukraina , sebagai bagian dari upaya mendukung Kiev sebelum Presiden terpilih Donald Trump menjabat tahun depan.

Sejak Februari 2022, Kongres AS telah menyetujui paket bantuan senilai lebih dari USD174 miliar untuk mendukung Ukraina dalam konfliknya dengan Rusia. Tahap terbaru yang disetujui pada bulan April, mencakup lebih dari USD9,4 miliar dalam "pinjaman yang dapat dimaafkan" untuk membantu mengisi kesenjangan dalam anggaran Kiev.



"Kami telah mengambil langkah yang diuraikan dalam undang-undang untuk membatalkan pinjaman tersebut," kata juru bicara Departemen Luar Negeri, Matthew Miller pada hari Rabu, lalu.



Ia mengonfirmasi bahwa Biden berusaha untuk menghapus setengah dari jumlah itu, atau sekitar USD4,7 miliar. Membatalkan utang adalah "kepentingan nasional Amerika Serikat dan mitra Uni Eropa, G7+, dan NATO," klaim Departemen Luar Negeri dalam sebuah surat kepada Kongres tertanggal 18 November, menurut Bloomberg.

Sementara Presiden terpilih Donald Trump menyatakan, saat kampanye bahwa dia tidak akan menentang Kongres yang menyetujui untuk mengirimkan lebih banyak bantuan ke Ukraina, dengan catatan selama bantuan yang diberikan dalam bentuk pinjaman daripada hadiah yang didanai pembayar pajak.

Mengubah citra beberapa bantuan sebagai pinjaman adalah salah satu penyesuaian utama yang membantu mendorong paket pada bulan April senilai USD61 miliar setelah menemui kebuntuan selama berbulan-bulan antara Partai Republik dan Gedung Putih.

Di sisi lain senator Rand Paul bersumpah untuk memblokir pembatalan utang, dengan alasan bahwa hal itu memberikan beban yang tidak adil pada pembayar pajak Amerika.

"Saya akan memaksa pemungutan suara untuk mencegah Biden mengubah utang Ukraina menjadi masalah Amerika. Usulannya menempatkan beban bisnis, petani, dan birokrat korup Ukraina di pundak orang Amerika yang pekerja keras," tulis Paul dalam sebuah pernyataan di X pada tengah pekan kemarin.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More