Percepat Proyek Transmisi demi Maksimalkan EBT Didukung Partisipasi Swasta
Kamis, 28 November 2024 - 09:55 WIB
Sementara potensi panas bumi tersebar di Kawasan ring of fire, meliputi Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi, dan Maluku. "Potensi-potensi energi baru yang ada ini masih belum banyak dikembangkan," ujarnya.
Sebelumnya, Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung mengatakan, Indonesia memiliki potensi energi baru terbarukan (EBT) yang signifikan dan beragam, namun baru sedikit yang dimanfaatkan. Dari potensi EBT di Indonesia sebesar 3.687 Gigawatt, saat ini baru 0,3% yang dimanfaatkan.
Karena itu, Kementerian ESDM menggandeng banyak pihak untuk memaksimalkan potensi EBT untuk mencapai net zero emission (NZE) pada 2060 mendatang.
"Untuk energi baru terbarukan ini tentu ada, ini pengembangan-pengembangan yang terkait dengan teknologi. Ada pembangkit baru yang harus kita bangun dan juga ada kebutuhan investasi untuk bagaimana kita menyediakan tenaga listrik yang berasal dari energi baru dan terbarukan," kata Yuliot dalam sambutannya pada pembukaan Electricity Connect 2024 di JCC Senayan.
Menyambut tawaran pemerintah tersebut, PT PLN (Persero) bersama Masyarakat Kelistrikan Indonesia (MKI) berharap gelaran Electricity Connect 2024 yang dibuka pada hari ini dapat menjadi momentum bagi para pemangku kepentingan dan pelaku industri ketenagalistrikan saling bersinergi.
Pelaksanaan Electricity Connect 2024 diharapkan dapat menjadi wadah untuk bertukar informasi mengenai teknologi energi bersih dan berbagi wawasan mengenai smart grid hingga target NZE, serta memperkuat kolaborasi global untuk mencapai transisi energi menuju NZE pada 2060.
Dengan kegiatan ini, upaya Indonesia untuk menuju ketahanan energi dan membangun sistem ketenagalistrikan terintegrasi di Kawasan ASEAN dapat secara cepat terealisasikan, demi terciptanya ekonomi hijau berkelanjutan.
Sebelumnya, Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung mengatakan, Indonesia memiliki potensi energi baru terbarukan (EBT) yang signifikan dan beragam, namun baru sedikit yang dimanfaatkan. Dari potensi EBT di Indonesia sebesar 3.687 Gigawatt, saat ini baru 0,3% yang dimanfaatkan.
Karena itu, Kementerian ESDM menggandeng banyak pihak untuk memaksimalkan potensi EBT untuk mencapai net zero emission (NZE) pada 2060 mendatang.
"Untuk energi baru terbarukan ini tentu ada, ini pengembangan-pengembangan yang terkait dengan teknologi. Ada pembangkit baru yang harus kita bangun dan juga ada kebutuhan investasi untuk bagaimana kita menyediakan tenaga listrik yang berasal dari energi baru dan terbarukan," kata Yuliot dalam sambutannya pada pembukaan Electricity Connect 2024 di JCC Senayan.
Menyambut tawaran pemerintah tersebut, PT PLN (Persero) bersama Masyarakat Kelistrikan Indonesia (MKI) berharap gelaran Electricity Connect 2024 yang dibuka pada hari ini dapat menjadi momentum bagi para pemangku kepentingan dan pelaku industri ketenagalistrikan saling bersinergi.
Pelaksanaan Electricity Connect 2024 diharapkan dapat menjadi wadah untuk bertukar informasi mengenai teknologi energi bersih dan berbagi wawasan mengenai smart grid hingga target NZE, serta memperkuat kolaborasi global untuk mencapai transisi energi menuju NZE pada 2060.
Dengan kegiatan ini, upaya Indonesia untuk menuju ketahanan energi dan membangun sistem ketenagalistrikan terintegrasi di Kawasan ASEAN dapat secara cepat terealisasikan, demi terciptanya ekonomi hijau berkelanjutan.
(akr)
Lihat Juga :
tulis komentar anda