Negara Berkembang Ramai-ramai Melawan Produk Murah China! Ada Indonesia hingga Brasil

Senin, 09 Desember 2024 - 14:01 WIB
Sementara itu, konsumen di negara berkembang telah diuntungkan dari masuknya barang-barang China dengan harga murah. "Tidak diragukan lagi, ini telah menjadi anugerah besar bagi negara-negara tersebut dalam jangka pendek," kata Jordan.

Namun integrasi yang lebih dekat dengan ekonomi China harus dibayar mahal. Ketika ekonomi negara-negara berkembang menjadi lebih erat dengan China, volume impor China yang murah terus meningkat.

Pada akhirnya banjir produk impor China menghambat industri lokal, beberapa di antaranya berusaha untuk menempati bagian dari ekonomi global yang mereka harapkan akan dikosongkan China karena menjadi lebih maju, menurut laporan baru-baru ini oleh Rhodium Group.

Laporan tersebut menunjuk ke bidang-bidang seperti tekstil dan manufaktur baja.

Mingda Qiu, seorang analis senior di Eurasia Group mengatakan, bahwa negara-negara berkembang lebih memilih janji dari China untuk berinvestasi dan membangun rantai pasokan domestik, daripada "membanjiri pasar mereka dengan barang-barang murah."

"Industri tidak dapat bersaing dengan banjir produk China yang disubsidi."

Pada saat yang sama, para kritikus menyoroti proyek 'Belt and Road' Beijing atau yang dikenal sebagai jalur sutra modern dengan menyerukan negara-negara berkembang untuk melawan pengaruh China.

Jonathan Ward, seorang rekan senior di Hudson Center di Washington, DC mengatakan, bahwa "negara-negara berkembang masih memiliki kesempatan untuk mempertahankan kedaulatan, kebebasan ekonomi, dan kemakmuran masa depan mereka – jika mereka mendorong kembali China bersama dengan Amerika Serikat,"

Dilema China

China tidak menunjukkan tanda-tanda mengurangi volume basis manufakturnya, atau melepaskan dominasinya di pasar ekspor global. Sebagian besar disebabkan karena China sedang mencoba memperbaiki ekonomi domestiknya sendiri.

Dengan demikian, China mengandalkan basis manufaktur dan ekspornya, yang telah lama menjadi inti dari kekuatan ekonominya. Dalam beberapa tahun terakhir, ia telah berkembang untuk mendominasi pasar teknologi hijau seperti panel surya dan kendaraan elektronik.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More