Kabar Gembira, Pusat Layanan Investasi Indonesia Kini Hadir di Bandara Guangzhou
Jum'at, 13 Desember 2024 - 16:28 WIB
"Stasiun Konsultasi ini, bukan hanya merupakan pencapaian penting dalam memperdalam hubungan China-Indonesia, tetapi juga bagian dari upaya untuk meningkatkan tingkat layanan internasional Bandara Baiyun," jelasnya.
Presiden Asosiasi Pengusaha Indonesia Guangdong dan Direktur Wanxinda Chen Riling menyatakan bahwa perusahaannya selalu berkomitmen untuk mendorong perkembangan hubungan antara Tiongkok dan Indonesia, khususnya dalam bidang ekonomi dan perdagangan.
"Keputusan untuk mendirikan Pusat Layanan Investasi Indonesia dan Stasiun Konsultasi China-Indonesia "Two Countries, Twin Parks" Bandara Baiyun ini akan secara signifikan meningkatkan efisiensi akses informasi bagi perusahaan-perusahaan kedua negara, serta memberikan layanan yang lebih baik dalam analisis pasar dan penafsiran kebijakan," kata Chen.
Chen menjelaskan kawasan industri di Tiongkok, yang berpusat di Fuzhou Yuanhong Investment Zone, dan kawasan
industri di Indonesia termasuk Kawasan Industri Terpadu Batang, saling melengkapi dan berkolaborasi untuk menciptakan proyek unggulan baru dalam bentuk inovasi " Belt and Road.
Khusus Kawasan Industri Terpadu Batang dalam proyek Two Countries, Twin Parks, telah menandatangani perjanjian lahan dengan total luas mencapai 98 hektar, yang diperkirakan akan menarik 200 perusahaan dalam 2 hingga 3 tahun ke depan serta menciptakan 200.000 lapangan pekerjaan. Selain itu, proyek ini bertujuan untuk membangun basis industri seluas lebih dari 10 juta meter persegi dalam 5 tahun ke depan.
Sejak diluncurkan pada tahun 2021, proyek "Two Countries, Twin Parks" telah memberikan dorongan baru bagi kerjasama investasi di kawasan industri, sekaligus membangun pondasi kokoh untuk perkembangan masa depan.
Presiden Asosiasi Pengusaha Indonesia Guangdong dan Direktur Wanxinda Chen Riling menyatakan bahwa perusahaannya selalu berkomitmen untuk mendorong perkembangan hubungan antara Tiongkok dan Indonesia, khususnya dalam bidang ekonomi dan perdagangan.
"Keputusan untuk mendirikan Pusat Layanan Investasi Indonesia dan Stasiun Konsultasi China-Indonesia "Two Countries, Twin Parks" Bandara Baiyun ini akan secara signifikan meningkatkan efisiensi akses informasi bagi perusahaan-perusahaan kedua negara, serta memberikan layanan yang lebih baik dalam analisis pasar dan penafsiran kebijakan," kata Chen.
Chen menjelaskan kawasan industri di Tiongkok, yang berpusat di Fuzhou Yuanhong Investment Zone, dan kawasan
industri di Indonesia termasuk Kawasan Industri Terpadu Batang, saling melengkapi dan berkolaborasi untuk menciptakan proyek unggulan baru dalam bentuk inovasi " Belt and Road.
Khusus Kawasan Industri Terpadu Batang dalam proyek Two Countries, Twin Parks, telah menandatangani perjanjian lahan dengan total luas mencapai 98 hektar, yang diperkirakan akan menarik 200 perusahaan dalam 2 hingga 3 tahun ke depan serta menciptakan 200.000 lapangan pekerjaan. Selain itu, proyek ini bertujuan untuk membangun basis industri seluas lebih dari 10 juta meter persegi dalam 5 tahun ke depan.
Sejak diluncurkan pada tahun 2021, proyek "Two Countries, Twin Parks" telah memberikan dorongan baru bagi kerjasama investasi di kawasan industri, sekaligus membangun pondasi kokoh untuk perkembangan masa depan.
(nng)
Lihat Juga :
tulis komentar anda