Jokowi Banggakan Papua, Pertumbuhan Ekonominya Tertinggi se-Indonesia
Selasa, 01 September 2020 - 12:20 WIB
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebutkan bahwa Papua menjadi provinsi dengan tingkat pertumbuhan ekonomi tertinggi di Indonesia saat ini. Dimana disusul dengan Papua Barat yang juga masih tumbuh positif.
"Ini provinsi yang tertinggi pertumbuhan ekonominya adalah Papua. Papua tertinggi 4,52%. Papua Barat 0,53%, ini masih positif. Yang positif hanya memang Papua dan Papua Barat," katanya saat membuka rapat terbatas bersama jajaran kabinet dan seluruh gubernur secara virtual, Selasa (1/9/2020).
(Baca Juga: Jokowi Mulai Wanti-wanti Gubernur se-Indonesia, Kuartal III Bisa Resesi) Presiden menambahkan, daerah yang paling tajam kontraksi pertumbuhannya adalah Bali yakni minus 10,98%. "Ini karena memang turis wisata betul-betul sangat mendominasi ekonomi di Bali. Sehingga kelihatan sekali pertumbuhan ekonomi di Bali terkontraksi tajam," ungkapnya.
Selain Bali, DKI Jakarta juga mengalami kontraksi yang tajam yakni minus 8,22%. Lalu DI Yogyakarta jug mencatatkan minus 6,74%. Sementara provinsi lain rata-rata pertumbuhannya sama seperti ekonomi nasional.
"Sekali lagi saya berharap agar terutama realisasi APBD ini segera betul-betul jadi konsentrasi harian bagi para gubernur. Untuk juga mengingatkan bupati dan walikota yang masih berada di posisi rendah untuk realisasi baik untuk pengadaan barang dan jasa, belanja modal dan bansos," ujarnya.
(Baca Juga: Pertumbuhan Ekonomi Terkulai, Investasi Asing Bakal Lunglai)
Kepala Negara juga mengingatkan bahwa sangat penting untuk menjaga pertumbuhan ekonomi daerah serta menjaga kelangsungan daya beli dan konsumsi rumah tangga masyarakatnya.
"Ini provinsi yang tertinggi pertumbuhan ekonominya adalah Papua. Papua tertinggi 4,52%. Papua Barat 0,53%, ini masih positif. Yang positif hanya memang Papua dan Papua Barat," katanya saat membuka rapat terbatas bersama jajaran kabinet dan seluruh gubernur secara virtual, Selasa (1/9/2020).
(Baca Juga: Jokowi Mulai Wanti-wanti Gubernur se-Indonesia, Kuartal III Bisa Resesi) Presiden menambahkan, daerah yang paling tajam kontraksi pertumbuhannya adalah Bali yakni minus 10,98%. "Ini karena memang turis wisata betul-betul sangat mendominasi ekonomi di Bali. Sehingga kelihatan sekali pertumbuhan ekonomi di Bali terkontraksi tajam," ungkapnya.
Selain Bali, DKI Jakarta juga mengalami kontraksi yang tajam yakni minus 8,22%. Lalu DI Yogyakarta jug mencatatkan minus 6,74%. Sementara provinsi lain rata-rata pertumbuhannya sama seperti ekonomi nasional.
"Sekali lagi saya berharap agar terutama realisasi APBD ini segera betul-betul jadi konsentrasi harian bagi para gubernur. Untuk juga mengingatkan bupati dan walikota yang masih berada di posisi rendah untuk realisasi baik untuk pengadaan barang dan jasa, belanja modal dan bansos," ujarnya.
(Baca Juga: Pertumbuhan Ekonomi Terkulai, Investasi Asing Bakal Lunglai)
Kepala Negara juga mengingatkan bahwa sangat penting untuk menjaga pertumbuhan ekonomi daerah serta menjaga kelangsungan daya beli dan konsumsi rumah tangga masyarakatnya.
(fai)
tulis komentar anda