Berani Melawan AS, Negara Afrika Timur Ini Gabung BRICS di 2025
Rabu, 25 Desember 2024 - 12:00 WIB
"Salah satu hasil penting dari KTT (di Kazan) adalah pembentukan kategori negara mitra BRICS dan kesepakatan 13 negara yang sudah mendaftar. Undangan yang sesuai dikirim ke negara-negara ini," kata Ushakov pada konferensi pers.
"Konfirmasi kesiapan untuk menjadi negara mitra BRICS telah diterima hari ini dari Belarusia, Bolivia, Indonesia, Kazakhstan, Kuba, Malaysia, Thailand, Uganda, dan Uzbekistan," katanya.
Dia menambahkan, harapanya konfirmasi dari empat negara lagi bakal terwujud dalam waktu dekat. BRICS awalnya terdiri dari Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan, dan diperluas pada awal tahun ini hingga mencakup Mesir, Iran, Ethiopia, dan Uni Emirat Arab.
Beberapa negara Afrika telah menyatakan minat untuk bergabung dengan kelompok tersebut dalam beberapa tahun terakhir, karena mereka mencari kemitraan di luar mitra tradisional mereka yang berasal dari Barat untuk mendiversifikasi hubungan perdagangan dan ekonomi mereka.
Awal bulan ini, Nigeria meminta Afrika Selatan untuk mendukung upayanya bergabung dengan kelompok BRICS yang terdiri dari ekonomi terdepan dan berkembang. Selain itu, Zimbabwe dan Aljazair juga sedang mencari keanggotaan BRICS.
Patricia Kishemeire, selaku Duta besar Forum Kerja Sama Kota Internasional BRICS di Uganda, mengatakan bahwa aliansi tersebut menyediakan alternatif keuangan baru, seperti Bank Pembangunan Baru, yang mendukung proyek-proyek publik melalui "pinjaman dan partisipasi yang adil."
Dia menambahkan, bahwa keterlibatan Kampala dengan BRICS akan membantu mendiversifikasi opsi ekspor untuk negara itu, yang ekonominya sangat bergantung pada produk pertanian seperti kopi dan teh.
"Melalui perdagangan dengan BRICS, negara-negara Afrika dapat mengurangi ketergantungan pada dolar AS dan mengurangi beban utang dan sanksi yang kejam," kata duta besar.
"Konfirmasi kesiapan untuk menjadi negara mitra BRICS telah diterima hari ini dari Belarusia, Bolivia, Indonesia, Kazakhstan, Kuba, Malaysia, Thailand, Uganda, dan Uzbekistan," katanya.
Dia menambahkan, harapanya konfirmasi dari empat negara lagi bakal terwujud dalam waktu dekat. BRICS awalnya terdiri dari Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan, dan diperluas pada awal tahun ini hingga mencakup Mesir, Iran, Ethiopia, dan Uni Emirat Arab.
Beberapa negara Afrika telah menyatakan minat untuk bergabung dengan kelompok tersebut dalam beberapa tahun terakhir, karena mereka mencari kemitraan di luar mitra tradisional mereka yang berasal dari Barat untuk mendiversifikasi hubungan perdagangan dan ekonomi mereka.
Awal bulan ini, Nigeria meminta Afrika Selatan untuk mendukung upayanya bergabung dengan kelompok BRICS yang terdiri dari ekonomi terdepan dan berkembang. Selain itu, Zimbabwe dan Aljazair juga sedang mencari keanggotaan BRICS.
Patricia Kishemeire, selaku Duta besar Forum Kerja Sama Kota Internasional BRICS di Uganda, mengatakan bahwa aliansi tersebut menyediakan alternatif keuangan baru, seperti Bank Pembangunan Baru, yang mendukung proyek-proyek publik melalui "pinjaman dan partisipasi yang adil."
Dia menambahkan, bahwa keterlibatan Kampala dengan BRICS akan membantu mendiversifikasi opsi ekspor untuk negara itu, yang ekonominya sangat bergantung pada produk pertanian seperti kopi dan teh.
"Melalui perdagangan dengan BRICS, negara-negara Afrika dapat mengurangi ketergantungan pada dolar AS dan mengurangi beban utang dan sanksi yang kejam," kata duta besar.
(akr)
Lihat Juga :
tulis komentar anda