Ibas 'Ceramahi' Menteri Sri Mulyani Soal Mengelola Utang
Selasa, 01 September 2020 - 20:05 WIB
JAKARTA - Badan Anggaran (Banggar) menggelar rapat dengan pemerintah mengenai rencana Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN). Saat rapat, Wakil Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI Edhie Baskoro Yudhoyono mengingatkan Menteri Keuangan Sri Mulyani agar bisa mengendalikan utang Indonesia yang cukup tinggi. ( Baca juga:Tentara Ikutan Bikin Obat Covid: Bisnis Farmasi Sama Ganasnya dengan Bisnis Persenjataan )
"Kami berharap pemerintah tetap mengendalikan utang dengan menjaga rasio utang terhadap PDB dan mengharapkan adanya peningkatan efisiensi biaya utang sehingga beban utang kita bisa diperkecil," kata Ibas, sapaan akrab Edhie, dalam rapat kerja yang dihadiri Sri Mulyani di Ruang Rapat Banggar DPR, Selasa (1/9/2020).
Dia melanjutkan, peningkatan APBN harus juga diikuti dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat Indonesia. Ibas menegaskan, jika benar-benar pemerintah menginginkan perekonomian bangkit dan pulih, maka pastikan juga masyarakat tetap sejahtera.
"Bahkan lebih sejahtera dari pendapatannya. Oleh karena itu pemerintah harus meningkatkan kinerja APBN dalam memberikan kesejahteraan yang merata untuk seluruh masyarakat," jelasnya. ( Baca juga:298 Calon Anggota Ombudsman Lulus Seleksi Administrasi )
Dia meminta pemerintah untuk dapat memanfaatkan belanja negara secara optimal dengan melakukan penajaman belanja operasional, optimalisasi teknologi, informasi dan komunikasi, mendukung prioritas pembangunan untuk percepatan pemulihan ekonomi.
"Redesign sistem perencanaan dan penganggaran serta transfer ke daerah dan dana desa agar terjadi efisiensi anggaran," jelasnya.
"Kami berharap pemerintah tetap mengendalikan utang dengan menjaga rasio utang terhadap PDB dan mengharapkan adanya peningkatan efisiensi biaya utang sehingga beban utang kita bisa diperkecil," kata Ibas, sapaan akrab Edhie, dalam rapat kerja yang dihadiri Sri Mulyani di Ruang Rapat Banggar DPR, Selasa (1/9/2020).
Dia melanjutkan, peningkatan APBN harus juga diikuti dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat Indonesia. Ibas menegaskan, jika benar-benar pemerintah menginginkan perekonomian bangkit dan pulih, maka pastikan juga masyarakat tetap sejahtera.
"Bahkan lebih sejahtera dari pendapatannya. Oleh karena itu pemerintah harus meningkatkan kinerja APBN dalam memberikan kesejahteraan yang merata untuk seluruh masyarakat," jelasnya. ( Baca juga:298 Calon Anggota Ombudsman Lulus Seleksi Administrasi )
Dia meminta pemerintah untuk dapat memanfaatkan belanja negara secara optimal dengan melakukan penajaman belanja operasional, optimalisasi teknologi, informasi dan komunikasi, mendukung prioritas pembangunan untuk percepatan pemulihan ekonomi.
"Redesign sistem perencanaan dan penganggaran serta transfer ke daerah dan dana desa agar terjadi efisiensi anggaran," jelasnya.
(uka)
tulis komentar anda