Menengok Anggaran Makan Bergizi Gratis yang Dimulai Serentak Hari Ini
Senin, 06 Januari 2025 - 19:43 WIB
“Jadi kalau ini semua dengan bantuan bantuan Bansos dan perlindungan sosial lainnya termasuk PKH dan bantuan sosial pemerintah untuk mengamankan semua lapisan masyarakat diantaranya kelompok buruh saya kira sudah sudah sangat maksimal pada saat ini. Tentunya kita ingin memperbaiki di saat-saat mendatang,” pungkasnya.
Meski program ini juga memiliki dampak positif bagi ekonomi, Ia memperingatkan, alokasi anggaran yang besar berpotensi membebani keuangan negara dan memperkecil ruang fiskal bagi program prioritas lainnya.
"Jika program makan bergizi gratis menggunakan mandatory spending pendidikan, dikhawatirkan pendidikan nasional akan terganggu karena anggarannya berkurang," kata Huda.
Bhima Yudhistira selaku Direktur Eksekutif CELIOS menyatakan, bahwa studi CELIOS memperkirakan bahwa jika program ini terus berjalan hingga mencapai target 100% pada tahun 2029, defisit APBN diperkirakan akan mencapai 3,34% dari PDB pada tahun 2029.
"Melebihi ambang batas aman yang diatur undang-undang dengan asumsi pertumbuhan ekonomi 5%. Bahkan ketika menggunakan asumsi pertumbuhan ekonomi yang optimis sebesar 7%, defisit anggaran tetap diprediksi akan melampaui ketentuan konstitusi yaitu sebesar 3,1%” imbuhnya.
Ancaman Defisit APBN Melebar
Program makan bergizi gratis berpotensi membebani keuangan negara, seperti diungkap oleh ekonom sekaligus Direktur Ekonomi CELIOS, Nailul Huda. Ia mengungkapkan, bahwa program makan bergizi gratis memotong hampir 10% dari total anggaran pendidikan nasional di tahun 2025 atau setara dengan Rp71 triliun.Meski program ini juga memiliki dampak positif bagi ekonomi, Ia memperingatkan, alokasi anggaran yang besar berpotensi membebani keuangan negara dan memperkecil ruang fiskal bagi program prioritas lainnya.
"Jika program makan bergizi gratis menggunakan mandatory spending pendidikan, dikhawatirkan pendidikan nasional akan terganggu karena anggarannya berkurang," kata Huda.
Bhima Yudhistira selaku Direktur Eksekutif CELIOS menyatakan, bahwa studi CELIOS memperkirakan bahwa jika program ini terus berjalan hingga mencapai target 100% pada tahun 2029, defisit APBN diperkirakan akan mencapai 3,34% dari PDB pada tahun 2029.
Baca Juga
"Melebihi ambang batas aman yang diatur undang-undang dengan asumsi pertumbuhan ekonomi 5%. Bahkan ketika menggunakan asumsi pertumbuhan ekonomi yang optimis sebesar 7%, defisit anggaran tetap diprediksi akan melampaui ketentuan konstitusi yaitu sebesar 3,1%” imbuhnya.
(akr)
Lihat Juga :
tulis komentar anda