26 Menteri Hadiri Pengukuhan Anindya Bakrie sebagai Ketum Kadin, Intip Daftar Lengkapnya

Minggu, 19 Januari 2025 - 22:21 WIB
Dalam pengarahannya, Presiden Prabowo mengapresiasi Kadin Indonesia atas suksesnya pelaksanaan musyawarah yang menekankan pentingnya persatuan di tengah dinamika global yang penuh tantangan. Kepala Negara menekankan persatuan menjadi kebutuhan mendesak bagi Indonesia untuk menghadapi persaingan geopolitik, geoekonomi, dan geostrategi dunia.

"Berkali-kali, di mana-mana saya mengatakan di tengah dinamika geopolitik, geoekonomi, dan geostrategi dunia persaingan makin keras antara blok-blok ekonomi, antara kekuatan-kekuatan besar dalam persaingan yang keras itu, makin diperlukan kehati-hatian oleh semua unsur bangsa-bangsa, terutama bangsa-bangsa seperti Indonesia," kata Presiden Prabowo.

Presiden Prabowo juga menyerukan pentingnya kolaborasi dan persatuan di antara pengusaha Indonesia dalam upaya mendorong kemakmuran bangsa.

"Persaingan itu bagus, tetapi bukan untuk saling mematikan. Mari kita bersaing bersama menuju kemakmuran rakyat. Rakyat butuh kemakmuran, dan itu dipimpin oleh para pengusaha," kata Presiden Prabowo.

Dalam kesempatan ini, Prabowo menyampaikan keyakinannya Indonesia mampu mencapai target pertumbuhan ekonomi sebesar 8%. Keyakinan ini berdasarkan indikator dan kondisi ekonomi nasional yang dipelajarinya selama tiga bulan memimpin Indonesia.

"Saya baru mungkin menginjak bulan ketiga memimpin pemerintahan Republik Indonesia dan makin saya mempelajari keadaan perekonomian kita, saya makin merasa percaya diri, saya merasa optimis, saya percaya, saya yakin kita akan mencapai bahkan mungkin melebihi 8% pertumbuhan" kata Prabowo.

Guna mencapai hal tersebut, Presiden Prabowo mengingatkan pengelolaan ekonomi harus dilakukan secara efisien dan berbasis pada logika serta perhitungan yang akurat. Ia menekankan pemborosan dan praktik yang tidak efisien harus dihentikan.

"Tidak mungkin ada organisasi yang survive kalau pengeluaran lebih besar dari pemasukan. Karena itu, saya bertekad memimpin suatu pemerintahan yang efisien," ungkap Presiden.

Dalam sambutannya, Presiden Prabowo juga menyoroti pentingnya peran sektor swasta dalam pembangunan nasional, khususnya di bidang infrastruktur. Presiden menegaskan bahwa ia tidak menghentikan proyek-proyek infrastruktur melainkan menyerahkan sebagian proyek kepada swasta supaya lebih efisien.

"Ada yang mengatakan saya menghentikan proyek-proyek infrastruktur, tidak benar, saya tidak menghentikan. Saya mengubah infrastruktur akan sebagian besar saya serahkan kepada swasta untuk membangun," ucap Presiden.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!