Pertamina Subholding Upstream Regional Bangun Budaya Kesehatan bagi Pekerja
Jum'at, 14 Februari 2025 - 21:59 WIB
Karyawan Regional Jawa Subholding Upstream Pertamina sedang diambil darah. Sebanyak 214 kantong darah dikumpulkan saat kegiatan donor darah berlangsung. FOTO/dok.SINDOnews
JAKARTA - Pertamina Subholding Upstream Regional Jawa terus berupaya membangun budaya kesehatan dan keselamatan di lingkungan kerja bagi para karyawan. Salah satu langkah yang dilakukan adalah rutin menggelar aksi donor darah bagi para pekerja dari berbagai fungsi dan wilayah operasi perusahaan, termasuk petugas keamanan, petugas kebersihan, dan armada pengendara.
Pjs. Manager Health Regional Jawa, dr. Pedy Hidayat menjelaskan, kegiatan donor darah pertama pada awal 2025 yang diadakan oleh Regional Jawa menjadi bagian dari agenda peringatan Bulan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Nasional. Berkolaborasi dengan PMI Unit Transfusi Darah (UTD) Depok, kegiatan ini berhasil mengumpulkan 79.400 ml darah dari 214 individu yang memenuhi syarat sebagai pendonor.
“Kondisi kesehatan peserta menjadi aspek penting untuk menentukan layak dan tidaknya menjadi pendonor,” katanya, dikutip Jumat (14/2/2025).
Sebelum mendonorkan darah, calon pendonor harus menjalani pemeriksaan tekanan darah dan kadar hemoglobin (Hb). Selain itu, diperlukan jeda minimal 2,5 bulan sejak donor darah terakhir untuk memastikan kondisi pendonor tetap sehat.
Setiap kantong darah yang terkumpul akan menjalani uji kelayakan, termasuk pemeriksaan golongan darah dan penyakit menular. Jika lolos, darah tersebut akan dikirim ke Bank Darah PMI dan siap didistribusikan kepada pasien yang membutuhkan.
Dr. Pedy menambahkan bahwa Tim Health Regional Jawa akan terus menyelenggarakan kegiatan donor darah secara berkala, sebanyak empat kali dalam setahun.
“Selain itu, kegiatan ini juga akan disertai dengan Voluntary Consultation and Testing (VCT) untuk deteksi HIV/AIDS, yang tentunya bersifat rahasia,” imbuh Pedy.
Sementara itu, Kepala UTD PMI Depok, dr. Widya Astriani menuturkan, kegiatan donor darah ini memiliki berbagai manfaat, tidak hanya membantu menjaga ketersediaan stok darah PMI, tetapi juga memberikan akses bagi pekerja yang ingin mendonorkan darahnya kepada mereka yang membutuhkan.
“Bagi pendonor, manfaatnya lebih besar, seperti meningkatkan kesehatan jantung, membantu regenerasi sel darah merah, dan mendeteksi potensi HIV/AIDS serta hepatitis sedini mungkin,” terang dr. Widya.
Adapun sepanjang tahun 2024, Regional Jawa telah menggelar kegiatan donor darah di seluruh wilayah operasinya. Hasilnya, sebanyak 2.691 kantong darah berhasil dikumpulkan.
Pjs. Manager Health Regional Jawa, dr. Pedy Hidayat menjelaskan, kegiatan donor darah pertama pada awal 2025 yang diadakan oleh Regional Jawa menjadi bagian dari agenda peringatan Bulan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Nasional. Berkolaborasi dengan PMI Unit Transfusi Darah (UTD) Depok, kegiatan ini berhasil mengumpulkan 79.400 ml darah dari 214 individu yang memenuhi syarat sebagai pendonor.
“Kondisi kesehatan peserta menjadi aspek penting untuk menentukan layak dan tidaknya menjadi pendonor,” katanya, dikutip Jumat (14/2/2025).
Sebelum mendonorkan darah, calon pendonor harus menjalani pemeriksaan tekanan darah dan kadar hemoglobin (Hb). Selain itu, diperlukan jeda minimal 2,5 bulan sejak donor darah terakhir untuk memastikan kondisi pendonor tetap sehat.
Setiap kantong darah yang terkumpul akan menjalani uji kelayakan, termasuk pemeriksaan golongan darah dan penyakit menular. Jika lolos, darah tersebut akan dikirim ke Bank Darah PMI dan siap didistribusikan kepada pasien yang membutuhkan.
Dr. Pedy menambahkan bahwa Tim Health Regional Jawa akan terus menyelenggarakan kegiatan donor darah secara berkala, sebanyak empat kali dalam setahun.
“Selain itu, kegiatan ini juga akan disertai dengan Voluntary Consultation and Testing (VCT) untuk deteksi HIV/AIDS, yang tentunya bersifat rahasia,” imbuh Pedy.
Sementara itu, Kepala UTD PMI Depok, dr. Widya Astriani menuturkan, kegiatan donor darah ini memiliki berbagai manfaat, tidak hanya membantu menjaga ketersediaan stok darah PMI, tetapi juga memberikan akses bagi pekerja yang ingin mendonorkan darahnya kepada mereka yang membutuhkan.
“Bagi pendonor, manfaatnya lebih besar, seperti meningkatkan kesehatan jantung, membantu regenerasi sel darah merah, dan mendeteksi potensi HIV/AIDS serta hepatitis sedini mungkin,” terang dr. Widya.
Adapun sepanjang tahun 2024, Regional Jawa telah menggelar kegiatan donor darah di seluruh wilayah operasinya. Hasilnya, sebanyak 2.691 kantong darah berhasil dikumpulkan.
(nng)
Lihat Juga :
tulis komentar anda