5 Bandara Paling Sepi di Indonesia, Dua Peringkat Terakhir Mati Suri
Selasa, 18 Februari 2025 - 19:54 WIB
Kedua, pengembangan fasilitas non-aeronautika atau kawasan komersial multifungsi di tengah kawasan potensial seluas 21,9 hektar. Fasilitas ini mendukung aktivitas bandara, mencakup hotel, ruang acara bisnis (MICE), pusat perbelanjaan, gedung parkir, dan fasilitas lainnya.
Ketiga, pengembangan kawasan e-commerce hub sebagai pusat logistik kargo dengan luas 68,4 hektar dan kapasitas 500.000 ton per tahun. Aktivitas kargo akan ditingkatkan melalui insentif tarif gudang dan kargo udara, penambahan rute serta frekuensi penerbangan, dan pemberian insentif untuk trucking.
Keempat, pengembangan Kertajati Aircraft Maintenance Center (KAMC) di atas lahan seluas 84,2 hektar, yang mencakup fasilitas perawatan pesawat atau Maintenance, Repair, and Overhaul (MRO). Saat ini, 46% pesawat Indonesia masih melakukan MRO di luar negeri, menunjukkan peluang pasar untuk fasilitas MRO di Kertajati.
Selain itu, langkah-langkah untuk meningkatkan pergerakan penumpang dan penerbangan mencakup rebranding bandara melalui promosi dan bundling diskon dengan tiket wisata serta hotel, memaksimalkan fungsi sebagai bandara pemberangkatan umrah dan haji, serta pemberian insentif kepada maskapai yang membuka rute baru.
Adapun sepanjang 2024, pergerakan penumpang dari dan menuju Bandara Kertajati sebanyak 413.240 penumpang. Sebesar 82,8% merupakan penerbangan domestik, sementara 17,2% merupakan penerbangan internasional. Angka pergerakan penumpang ini naik tiga kali lipat dibanding tahun 2023 yang sebesar 135.535 penumpang.
Sementara itu jumlah pergerakan pesawat di sepanjang tahun 2024 sebanyak 3.411 penerbangan. Jumlah ini naik 158% dibandingkan tahun 2023 yang sebanyak 1.323 penerbangan. Dominasi penerbangan masih pada tujuan domestik dengan rute penerbangan terbanyak dari dan menuju Denpasar, Medan, dan Balikpapan.
Namun, sudah tak beroperasi lagi sejak 1984. Bandara Ngloram pun diserahkan ke Kementerian Perhubungan (Kemenhub), hingga akhirnya pada 2018 Ditjen Perhubungan Udara Kemenhub melakukan pembangunan kembali dan rampung pada November 2021 dengan dana APBN Rp 132 miliar.
Kemudian Jokowi meresmikan operasional bandara ini pada 17 Desember 2021. Pemerintahan era Presiden Jokowi kala itu optimis, dengan menbangun kembali Bandara Ngloram, bisa membantu konektivitas masyarakat Blora dan sekitarnya, sehingga tak perlu lagi menuju ke Semarang atau Surabaya jika hendak menggunakan transportasi pesawat udara.

Ketiga, pengembangan kawasan e-commerce hub sebagai pusat logistik kargo dengan luas 68,4 hektar dan kapasitas 500.000 ton per tahun. Aktivitas kargo akan ditingkatkan melalui insentif tarif gudang dan kargo udara, penambahan rute serta frekuensi penerbangan, dan pemberian insentif untuk trucking.
Keempat, pengembangan Kertajati Aircraft Maintenance Center (KAMC) di atas lahan seluas 84,2 hektar, yang mencakup fasilitas perawatan pesawat atau Maintenance, Repair, and Overhaul (MRO). Saat ini, 46% pesawat Indonesia masih melakukan MRO di luar negeri, menunjukkan peluang pasar untuk fasilitas MRO di Kertajati.
Selain itu, langkah-langkah untuk meningkatkan pergerakan penumpang dan penerbangan mencakup rebranding bandara melalui promosi dan bundling diskon dengan tiket wisata serta hotel, memaksimalkan fungsi sebagai bandara pemberangkatan umrah dan haji, serta pemberian insentif kepada maskapai yang membuka rute baru.
Adapun sepanjang 2024, pergerakan penumpang dari dan menuju Bandara Kertajati sebanyak 413.240 penumpang. Sebesar 82,8% merupakan penerbangan domestik, sementara 17,2% merupakan penerbangan internasional. Angka pergerakan penumpang ini naik tiga kali lipat dibanding tahun 2023 yang sebesar 135.535 penumpang.
Sementara itu jumlah pergerakan pesawat di sepanjang tahun 2024 sebanyak 3.411 penerbangan. Jumlah ini naik 158% dibandingkan tahun 2023 yang sebanyak 1.323 penerbangan. Dominasi penerbangan masih pada tujuan domestik dengan rute penerbangan terbanyak dari dan menuju Denpasar, Medan, dan Balikpapan.
3. Bandara Blora
Setelah puluhan tahun tak aktif, Bandara Ngloram di Cepu, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, dibangun kembali oleh pemerintah di era Presiden Joko Widodo (Jokowi). Bandara Ngloram sebelumnya dimiliki oleh Kementerian ESDM dan PT Pertamina (Persero), yang dibangun untuk menunjang operasional tambang minyak.Namun, sudah tak beroperasi lagi sejak 1984. Bandara Ngloram pun diserahkan ke Kementerian Perhubungan (Kemenhub), hingga akhirnya pada 2018 Ditjen Perhubungan Udara Kemenhub melakukan pembangunan kembali dan rampung pada November 2021 dengan dana APBN Rp 132 miliar.
Kemudian Jokowi meresmikan operasional bandara ini pada 17 Desember 2021. Pemerintahan era Presiden Jokowi kala itu optimis, dengan menbangun kembali Bandara Ngloram, bisa membantu konektivitas masyarakat Blora dan sekitarnya, sehingga tak perlu lagi menuju ke Semarang atau Surabaya jika hendak menggunakan transportasi pesawat udara.

Lihat Juga :
tulis komentar anda